Maaf, nimbrung sedikit, Di banyak sekolah Tionghoa dulu, selalu ada pribuminya, memang tidak dilarang. Saya tahu tepat banyak anak pribumi yang sebetulnya ingin sekolah Tionghoa, kesulitannya mereka tak punya dasar, sedang anak Tionghoa waktu itu kebanyakan mengerti beberapa kata umum dalam dialek Hokkian. Mereka salah mengerti, disangkanya itu adalah bahasa Mandarin. Orang sudah bisa, kami tak tahu apa-apa, mana bisa mengejar? begitu keluhan umum, yang sebetulnya salah kaprah. Baru pada akhir tahun 50-an atau awal tahun 60-an, keluar peraturan pemerintah, bahwa sekolah Tionghoa dikatagorikan sekolah asing dan tak boleh menerima warga negara Indonesia (jadi bukan pribumi saja yang tak boleh). Terjadilah perpindahan besar-besaran. Baperki yang merupakan organisasi Tionghoa wni waktu itu, mendirikan sekolah untuk menampung, kalau tak salah Sin Ming Hui juga. Di Bandung Xinmin Xuexiao, dijadikan sekolah Sin Min untuk wni. Banyak pribumi yang lulusan sekolah Tionghoa termasuk seorang jenderal yang sekolah yang baru pindah setelah keluar peraturan itu. Demikian juga Tan Yu Hok, pahlawan bulutangkis Indonesia, orang Indonesia pertama yang menjuarai All England. Sejak itu, istilah babah dan totok mulai mencuat, memang masyarakat Tionghoa terpecah menjadi dua (sebetulnya sengaja dipecah), sebelum itu meskipun ada yang sekolah Tionghoa dan ada yang sekolah Belanda, mereka tetap bekerja sama (lihat penuturan Pak Dr. Han Hwie Siong berkali-kali di bidang rumah sakit). Sekolah Tionghoa dilarang total pada awal Pemerintahan Orde Baru, kemudian disusul pelarangan semua yang berbau Tionghoa, organisai, budaya, adat istiadat, surat kabar, majalah, nama toko, nama jalan, dan juga huruf Tionghoa, nama Tionghoa "dianjurkan" untuk diganti, dengan apa saja asal bukan Tionghoa. Semua orang yang terbang masuk ke Indonesia, diberi pemberitahuan benda apa yang dilarang, termasuk narkotik,.... dan huruf Tionghoa. Jadi huruf Tionghoa sudah disederajatkan dengan narkotik. Mengenai istilah Sekolah Mandarin secara bahasa jelas salah, kaum Mandarin adalah para pejabat, bahasa Mandarin adalah terjemahan dari Guanhua, guan pejabat, hua bahasa. Bahasa pejabat yang dimaksud adalah bahasa yang dipergunakan pemerintah dalam menjalankan kekuasaannya. Karena beberapa dinasti akhir beribu kota di Beijing, yaitu dinasti Yuan/Guan, dinasti Ming/Beng/Bing yang mula-mula di Nanjing, kemudian dipindahkan ke Beijing, the Forbidden City atau Gugong itu dibuat mulai dinasti Ming, kemudian dinasti Qing/Ceng. Selain itu bahasa Mandarin itu berasal dari dialek Utara, dialek terbesar di Tiongkok, sehingga syarat menjadi bahasa nasional terjadi dengan sendirinya. Karena pusat di Beijing maka yang dijadikan logat standar adalah logat Beijing. Oleh pemerintah Kuomintang bahasa ini disebut Guoyu/Kuoyu atau bahasa nasional, oleh pemerintah sekarang diganti menjadi bahasa umum atau putonghua. Istilah putonghua bertolak belakang dengan istilah mandarin. Kalau bahasa Mandarin berarti bahasa pejabat, sehingga memberi kesan bahasa segelintir orang, putonghua adalah bahasa umum, jadi bahasa yang lazim dipergunakan di mana-mana baik oleh orang Han ataupun minoritas. Ada 55 bangsa minoritas menurut statistik resmi. Tentu saja disamping bahasa umum masih ada dialek dan bahasa minoritas, yang diberi hak hidup bahkan dilindungi oleh undang-undang. Oleh karena itu kalau kita pergi ke daerah minoritas, ke Xinjiang, anda akan melihat banyak huruf Arab baik pada nama jalan, nama kantor dll. Itu bukan bahasa Arab tapi bahasa Uygur yang menggunakan alphabet Arab. Di Tibet akan anda melihat huruf Tibet disamping huruf Tionghoa dan Latin, yang Latin adalah Hanyu Pinyin yang sudah disesuaikan dengan bahasa setempat. Misalnya Urumqi (u-nya pakai umlaut) ibukota daerah otonom (setingkat propinsi) Xinjiang, anda melihat Xigaze di Daerah Otonom TIbet dsb. Jadi sebutan sekolah Mandarin memang salah, sebab kalau diartikan secara harafiah, artinya sekolah pejabat. Yang tepat adalah sekolah berbahasa Tionghoa. Siapapun yang mau masuk boleh saja. Tapi dalam bahasa memang sering terbentuk kata yang salah tapi sudah umum, yah, kalau tidak menyebabkan salah mengerti untuk yang membaca sebetulnya tak apa-apa. Dulu hampir semua angkutan kota adalah Honda, maka orang kalau bilang mau naik angkot akan bilang naik Honda, bahkan ketika Daihatsu mulai masuk ke pasaran angkot, ada orang yang bilang, tuh naik Honda baru, Honda Daihatsu! Sudah Honda Daihatsu pula, dari segi bahasa salah, tapi orang mengerti, yah sudahlah untuk apa diperdebatkan, kecuali kalau kita memperdebatkan penggunaan bahasa Indonesia yang benar.Kalau itu yang diperdebatkan, yang menggunakan kata, gue...elu,.. busyet....dong, ......dll juga harus diluruskan, sehingga terbentuk bahasa Indonesia yang benar. Salam Liang U
--- On Sat, 10/11/08, ardian_c <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: ardian_c <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Saturday, October 11, 2008, 1:28 AM Chan shu2, jd sebenernya khan sekolah tionghoa itu terbuka buat siapapun khan ? Setelah ada ketentuan dari pemerintah baru berubah khan. Saya tau jelas sekolah tionghoa itu bebas buat siapapun soalne ada org yg jelas2 non tionghoa, oom Wxxx yg pernah ketemu ama saya ngaku ex murid papa saya kok. Doeloe katanya seh diajarin budi pekerti KHC, kayak memberi hormat kpd yg tua. Belon lagi katanya jg setiap pagi mrk dikasih susu dan sarapan pagi. Omm Wxxx itu bilang kalu jaman doeloe sekolah Tionghoa termasuk sekolah yg bagus, murah, mendidik budi pekerti. Kata dia seh beda sama jaman sekarang yg serba komersil, kotak2in pake agama segala macem. Chan shu2 ngerasain sekolah jaman itu gak ? Rasanya seh sekolah ex Bahua mayoritas murid2nye org Tionghoa kok. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "ChanCT" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bung Ardian yb, > > Tidak ngaco. Sebelum tahun 1958, sekolah-sekolah TIonghoa memang tidak membatasi hanya anak-murid Tionghoa saja, bahkan turunan India juga ada. Tapi setelah tahun 1958 dikeluarkan ketentuan bagi yang WNI tidak lagi boleh masuk disekolah TIonghoa, konkritnya tahun 59 dilaksanakan, maka sekolah TIonghoa hanya diperuntukkan Tionghoa yang WN-Asing. > > Yang saya belum yakin, bentuk sekolah Tionghoa, ex Ba Hua di Serpong sekarang mengambil bentuk apa? Kabarnya sudah ada beberapa sekolah menggunakan 3 bhs. Pengantar, Indonesia, Inggris dan TIonghoa, dengan santar sekolah nasional. Sekolah demikian ini, sekalipun tidak tertutup bagi yang non-Tionghoa, tentu saja sangat sedikit atau bahkan barangkali bisa dikatakan tidak ada. > > Salam, > ChanCT > > ----- Original Message ----- > From: ardian_c > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com > Sent: Friday, October 10, 2008 10:38 PM > Subject: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati > > > ngaco aja, bokap gw ngajarin disekolah tionghoa itu ada bbrp yg pribumi. > > istilah sekolah tionghoa jaman doeloe itu bahasa pengantarnya mandarin > jg ada pelajaran bahasa indonesianya lage. > > Sekarang kalu gw sebut BA HUA di Serpong yg ex sekolah tionghoa BA HUA > jaman doeloe itu emangnya gak ada yg pribumi di Ba Hua ? > Yakin ??????????? Yakin gak semuanya harus tionghoa ? > > Lagian istilah tionghoa itu KHAS INDONESIA. > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Liquid Yahoo" <liquidha@> > wrote: > > > > Thanks atas penjelasannya bro Alfonso, bener juga ya.... > > > > > > > > ----- Original Message ----- > > From: "Alfonso" <degaan36@> > > To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com> > > Sent: Friday, 10 October, 2008 02:16 > > Subject: [budaya_tionghua] Re: Sekolah Mandarin Diminati > > > > > > > Alfonso: Yang bener ya sekolah Mandarin, bro. Maksudnya sekolah yang > > > mengajar semua pelajaran dalam bahasa Mandarin. Kalau sekolah > > > Tionghoa, muridnya harus orang Tionghoa semua. Ya jelas, peraturan > > > kalimat terakhir ini ga mungkin terjadi di Indonesia, apalagi > sekarang. > > > > > > Alfonso > > > > > > > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Liquid Yahoo" <liquidha@> > > > wrote: > > >> > > >> Yang bener itu tulisannye sekolah TiongHua atau Mandarin sih? > > >> > > >> Sorry one liner, abis penasaran dari segi sastra.... > > > > > > > > > ------------ --------- --------- ------ > > > > > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > > > > > .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. > > > > > > .: Pertanyaan? Ajukan di > http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. > > > > > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. > > > > > > Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > > > > > > > > ------------ --------- --------- ------ > > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :. > > .: Website global http://www.budaya- tionghoa. net :. > > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups. yahoo.com/ group/budaya_ tionghua :. > > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg. wordpress. com :. > > Yahoo! Groups Links > > > > > > ------------ --------- --------- --------- --------- --------- - > > > > No virus found in this incoming message. > Checked by AVG. > Version: 8.0.169 / Virus Database: 270.7.6/1715 - Release Date: 2008/10/8 _U__ 07:19 >