****** Dari Millis laen:

From: hoesein
Sent: Saturday, January 10, 2009 4:57 AM


      Siapa yng sudah pernah baca "Suma Orientale" dari "Tome Pires" ? Disitu 
disebutkan kalau Raden Patah penguasa Demak benama Pate Rodim Senior dan 
cucunya Trenggono yang juga belakangan jadi penguasa Demak bernama Pate Rodim 
junior. Menurut Tome, keduanya keturunan Cina. Trenggono punya ipar yaitu Sunan 
Gunung Jati keturunan Arab. Menantunya Joko Tingkir kemudian jadi pewaris Demak 
yang pindah ke Pajang yang kemudian setelah jadi Sultan, bernama Adiwijaya. Gus 
Dur saat jadi Presiden memang pernah ziarah besama Megawati ke Makam Bung Karno 
dan kemakam ayahnya, Wahid Hasjim. Saat itu kalau tidak salah dia berkisah 
kalau antara dia dan keluarga Bung Karno masih famili, ya melalui jalur Raden 
Patah itu. Ada kisah lain kalau Ratu Champa  (Champa adalah kerajaan kuno pada 
sebuah daerah di Vietnam) adalah istri Raja Majapahit, Brawijaya ke VII.  Pada 
suatu hari datang ke Jawa keponakan sang Ratu Champa  ini, yaitu yang namanya 
adalah Raden Rachmat yang belakangan menjadi Sunan Ampel. Raden Rachmat ayahnya 
Arab, ibunya kakaknya ratu Champa itu. Sebelum ke Jawa dia sempat mampir ke 
Cina dan diizinkan mengobati putri Cina yang sakit sehingga sembuh. Karena 
sehat kembali, raja Cina menanyakan apa imbalannya atas usaha Raden Rachmat 
ini?. Dijawab, masuk Islam !. Tapi raja Cina tidak mau sampai Raden Rachmat 
meninggalkan istana. Alkisah, setelah beberapa lama, dia menyesal, lalu 
menyuruh 2 orang pangeran yang bertugas menjadi staf kerajaan untuk menyusul 
dan mencari sang Sunan sampai ke Ampel Denta di Surabaya. Kedua pengeran inilah 
yang masuk Islam dan setelah khatam belajar di Pesantren Ampel, ditugaskan 
untuk membangun Demak. Jadi yang tua kemudian di kenal sebagai Raden Patah. 
Kalau dikaitkan  cerita Gus Dur mungkin yang tua inilah bernama asli Tan Eng 
Hwan. Adiknya yang bernama Tan A Hok kembali ke Cina sekaligus melaporkan semua 
kejadian diatas kepada raja Cina. Begitu mungkin cerita ini bisa lebih 
dikembangkan. Semoga ada gunanya dan mohon bisa ditambahkan.
      Tabik



  ----- Original Message ----- 
  From: ChanCT 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, 11 January, 2009 11:13
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata


  Bagaimana cara mencek DNA-nya? Lha yang dibilang turunan putri Champa itu-kan 
sudah ratusan tahun yl. dan tidak pernah ada yang simpan DNA-nya, ... apa dan 
bagaimana mau dibandingkan?

  Pertanyaa siapa suami putri Champa itu cukup menarik, karena sejak dahulu 
tradisi marga anak ikut ayah bukan ikut ibu, ... kenapa anak putri Champa bisa 
bernama Tan Eng Hwan yang kemudian berubah jadi Raden Fatah itu. Atau terbalik, 
nama sesungguhnya Raden Fatah, karena ibunya TIonghoa, dan untuk menghormati 
dibelakang nama Raden Fatah dikasih juga nama Tan Eng Hwan, begitu? 

  Tapi, apapun yang terjadi sesungguhnya, pengakuan Gus Dur ada darah TIonghoa 
dan darimana asal-usulnya, tidaklah perlu dipersoalkan serius. Dan kenyataan 
ada atau tidak darah Tionghoa mengalir dalam tubuh Gus Dur sesungguhnya, tidak 
akan merubah kwalitas Gus Dur pribadi, betul nggak? Tidak karena betul Gus Dur 
ada keterunan Tionghoa dia jadi lebih heiibat, sebaliknya juga tidak berarti 
karena Gus Dur tidak ada keturunan TIonghoa jadi lebih jelek. Gus Dur tetap 
adalah Gus Dur yang kita lihat sekarang ini. Itu saja.

  Salam,
  ChanCT

    ----- Original Message ----- 
    From: Sunny 
    To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
    Sent: Monday, January 12, 2009 6:09 AM
    Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata


    Bisa dicek DNA, katanya dengan cara ini bisa diketahui. Kalau dari tampang 
    muka mungkin tak sulit.Selain itu kalau keturunan tentu tidak ada salahnya.

    Kalau mau pakai yang disebut "Mogolian Mark", yaitu tanda biru-biru di 
    belakang atau pantat bayi waktu lahir, maka mungkin sekali 99,9% penduduk 
di 
    Indonesia berasal dari keturunan Tionghoa.

    Mongolian Mark ini juga terdapat pada orang Indian di Amerika dari utara 
    sampai selatan. Mungkin saja tanda ini membuktikan teori bahwa penduduk 
    disana asal mulanya berasal dari dataran Tiongkok



    ----- Original Message ----- 
    From: <hendra_buj...@yahoo.com>
    To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
    Sent: Saturday, January 10, 2009 3:28 AM
    Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata


    > Apakah mungkin sosok selevel Gus Dur bisanya hanya "melamun" n "mencari 
    > sensasi" agar mendapat dukungan orang Tionghoa?????? Apa gak terlalu 
    > sempit tuh view-nya? Saya tidak yakin orang selevel Beliau akan melakukan 
    > hal serendah itu....
    >
    > Best Regards
    > HB
    >
    >
    > Sent from my BlackBerry®
    > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
    >
    > -----Original Message-----
    > From: ANDREAS MIHARDJA <mihar...@pacbell.net>
    >
    > Date: Fri, 9 Jan 2009 10:25:20
    > To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
    > Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata
    >
    >
    > Sebelum mengambil keputusan yg kesasar silahkan baca dan pelajari sejarah 
    > negara Champa.==== Ini dapat kalian pelajari dari sejarah negara Vietnam. 
    > Negara Vietnam selatan merupakan tanah aer negara Champa.
    > Ini negara yg letaknya dibagian utara dari Vietnam selatan Kurang lebih 
    > daerah Danang dan adalah negara yg beragama Hindu - budha dan kemudian 
    > islam. Mereka termasuk suku malayo-polynesia - atau jaman sekarang suku 
    > melayu - campuran antara suku² kepulauan pacific dgn suku India dan suku 
    > Vietnam [DaoViet] Memang yg terachir ada DNA suku Han tetapi suku negara 
    > Champa adalah 100% seperti suku philipine, Malaysia, Muangthai Camboja 
    > Indonesia, etc - suatu suku Melayu-polynesia yg tersendiri dan lain dari 
    > suku² dikeliling mereka.
    > Negara Champa [Chiêm Thành] yg namanya asal dari Champaka memakai bah. 
    > dialect sanskrit dan merupakan bah. melayu yg paling tua [300thn lebih 
tua 
    > dari tulisan melayu sumatera] utk berkomunikasi dan kota² terkenal semua 
    > memakai nama seperti Indrapura[=Danang] Vijaja. Amarathi, Kauthara. 
    > Panduranga dsb.
    > Raja pertama mereka adalah Bhadravarman dlm abad ke 4 dan agama Hindu - 
    > Shiva adalah agama negara. [kurang lebih agama Hindu dipulau 
    > Jawa/Sumatera. Memang negara ini adalah negara vassal dari Tang-dynasty 
    > tetapi mereka tetap merdeka. Negara ini berkembang sekali karena 
merupakan 
    > spice route utk suku arab dari central Asia- Uzbek, Tajik etc yg 
melakukan 
    > business dgn negara asia tengara dan China. Dlm abad ke 8 Indravarman yg 
    > mulai memakmurkan negaranya dan dia katanya adalah keturunan 
Brahma.tetapi 
    > dia yg memasukan mahayana budhism [ budhism yg juga masuk Jawa - 
    > Borobudur] Tetapi ini agama dilupakan lagi dalam abad ke 10 dan mereka 
    > kembali menjadi Hindu. Jaman ini juga islam mulai masuk dari Uzbekistan 
    > dan Champa menjadi 100% islam -Sunni Uzbekistan jaman itu adalah center 
    > agama islam dan Al Qur'an yg ttertua yg masih ditulis dlm bah. arab kuno 
    > disimpan dimuseum mereka.
    > Putri Champa yg kawin dgn Kertawijaya adalah Darawati dan dia melalui 
    > paman²nya yg memang asal Uzbek membawa wali songo keJawa. Putri ini DNA 
    > chinanya minimal sekali. Dia lebih berDNA suku Uzbek.
    > Dari cabang mana Gus Dur itu berasal tidak jelas atau mungkin hanya 
    > lamunan dia utk mendapat voting dari suku chinese - indonesia. Jadi 
    > silahkan kalian berpikir dgn logic dan dgn open mind dan jangan dgn 
    > lamunan yg dibikin dari harapan.
    >
    > Andreas
    >
    > --- On Thu, 1/8/09, yudi yusmili <yusm...@yahoo.com> wrote:
    >
    > From: yudi yusmili <yusm...@yahoo.com>
    > Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata
    > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
    > Cc: yusm...@yahoo.com
    > Date: Thursday, January 8, 2009, 7:49 AM
    >
    >
    >
    >
    >
    >
    > Salam sejahtera,
    > Mohon penjelasan kawan-kawan semua. Menurut sejarah siapa suami Putri 
    > Cempa? Prabu Brawijayakah? Kalau suami Putri Cempa bukan Tionghoa, 
bisakah 
    > nama anak diberi nama mengambil marga ibunya yang Tan? Atau suami Putri 
    > Cempa itu bermarga Tan?
    >
    > Salam damai
    > yudi di banjarmasin
    >
    >
    > --- On Thu, 1/8/09, ini anti <its_me_a...@yahoo.com> wrote:
    >
    > From: ini anti <its_me_a...@yahoo.com>
    > Subject: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur: "Nenek moyang saya 
    > orang tionghoa asli, namanya Putri Cempa.."
    > To: "budaya tionghoa" <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
    > Date: Thursday, January 8, 2009, 10:18 AM
    >
    >
    >
    >
    >
    >
    >
    >
    > festifal peranakan,
    > don't miss it.
    >
    > ----- Forwarded Message ----
    > From: Bintang SOEPOETRO <shiningstar...@yahoo.com>
    > To: komunitas historia <komunitashisto...@yahoogroups.com>; ac-i 
    > <artculture-indone...@yahoogroups.com>; Iscabus Groups 
    > <is...@yahoogroups.com>; belajar desain <belajardes...@yahoogroups.com>; 
    > AntroKita Milis <antrok...@yahoogroups.com>; milis antrop 
    > <antropol...@yahoogroups.com>; MILIS 2003 
    > <antropui2003funkyna...@yahoogroups.com>; smupfore...@yahoogroups.com; 
    > visitindonesiayear2...@yahoogroups.com; 
    > indonesiaexhibitdesig...@yahoogroups.com; 
    > indonesianfineartc...@yahoogroups.com; halo indonesi 
    > <halo-indone...@yahoogroups.com>; Rizhka In-Docs <riz...@in-docs.com>; 
    > Fahfaz Ardiman <fimasyyika...@yahoo.com>; desya akbar 
    > <desya_salf...@yahoo.com>; Forum Kompas 
    > <forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com>; FISIP Milis 
    > <fisipuniversitasindone...@yahoogroups.com>; yelliegir...@yahoo.com; 
    > Boedhi Hartono <boedhihart...@yahoo.com>; lightmagz 
    > <lightm...@yahoogroups.com>; mediac...@yahoogroups.com; pendidikan 
network 
    > <mailinglistpendidikannetw...@yahoogroups.com>; Uci Icu
    > <oechy_...@yahoo.com>; Retno Wawied <waw...@hotmail.com>; sosiologi 
budaya 
    > <sosiologibud...@yahoogroups.com>; Puspita Khairin Nisa 
    > <danielradcliffe...@yahoo.com>; vistant <vis...@yahoogroups.com>; warga 
    > <wa...@yahoogroups.com>; wira wiri <mahawir...@yahoo.com>; Windi KOM 
    > <ndhieke...@yahoo.com>
    > Sent: Wednesday, January 7, 2009 10:39:37 AM
    > Subject: [AntroKita] Gus Dur: "Nenek moyang saya orang tionghoa asli, 
    > namanya Putri Cempa.."
    >
    >
    >
    >
    >
    >
    >
    >
    > JAKARTA, RABU - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ternyata 
    > seorang keturunan China tulen. Gus Dur pun bercerita silsilah darah China 
    > mengalir dalam tubuhnya.
    >
    > "Saya ini China tulen sebenarnya, tapi ya sudah nyampur lah dengan Arab, 
    > India. Nenek moyang saya orang tionghoa asli, namanya Putri Cempa yang 
    > jadi selir. Lahir di Tiongkok, terus dibawa ke Indonesia dan punya dua 
    > anak," cerita Gus Dur, dalam diskusi "Tionghoa Peranakan sebagai Pelangi 
    > Nusantara", di Mal Ciputra, Jakarta Barat, Rabu (30/1).
    >
    > Masih cerita Gusdur, dua anak Putri Cempa itu bernama Tan Eng Hwan yang 
    > kemudian berganti nama menjadi Raden Fatah. Konon, darah China Gusdur 
    > mengalir dari garis keturunan Raden Fatah ini. Putra kedua dari Putri 
    > Cempa adalah Tan A Hok, yang seorang mantan jenderal dan sempat menjadi 
    > duta besar di Tiongkok.
    >
    > Maka tak heran, ketika Mantan Ketua PB NU ini menjadi Presiden, ia 
    > memperjuangkan kebebasan etnis Tionghoa untuk merayakan Imlek dan 
    > mengembangkan budaya mereka. Gusdur membuat beberapa kebijakan yang 
    > membebaskan etnis Tionghoa untuk berekspresi pada tahun 2000.
    >
    > "Saya berpegang pada Undang-undang Dasar, dengan memberikan kebebasan 
    > berpikir dan berbicara tanpa pandang bulu," tutur Gus Dur.
    >
    > Hingga saat ini, Gusdur masih sering melakukan diskusi dengan 
    > komunitas-komunitas Tionghoa, salah satunya Budi Irawan, seorang Konghucu 
    > yang merupakan keturunan Tionghoa Peranakan.
    > Artikel asli: http://www.kompas. co.id/read. php?cnt.. .=10&mn=1&idx=1 30 
    > Januari 2008
    > Sumber: http://www.matabumi .com/berita/ gus-dur-ternyata -china-tulen
    > Gus Dur adalah Tamu Kehormatan dalam Festival Peranakan yang akan dibuka 
    > pada Jum'at, 9 Januari 2009. Pk. 16.00 di Atrium East Mall, Grand 
    > Indonesia.
    >
    >
    > FESTIVAL PERANAKAN
    > Photo and Ethnography Exhibition
    >
    > 9 January – 1 February 2009
    > East Mall, Grand Indonesia
    >
    > Peranakan: an Indonesian Chinese
    > Peranakan is a term used for the descendants of the very early Chinese 
    > immigrants to the Southeast Asia region (in Indonesia and Malaysia today 
    > or known as Nusantara) who have partially adopted indigenous (e.g. Malay, 
    > Javanese, Manadonese, etc.) customs as part of an acculturation and/or 
    > intermarriage processes with indigenous communities. Many peranakan 
    > Chinese families have been settled in Indonesia for centuries and have 
    > indigenous as well as Chinese ancestry. That is why the word peranakan is 
    > commonly used to categorize Chinese Indonesians. In both Malay and Bahasa 
    > Indonesia, 'peranakan' means 'descendants' . The Peranakan Chinese number 
    > around 7 million among the total 230 million Indonesians.
    > This event exhibits 32 Photo Frames of Peranakan Culture and ethnography 
    > objects that related to history, fashion, culinary, daily life, 
    > architecture, and spiritual life.
    >
    > Opening Program, 9 January 2008, East Mall Atrium, Grand Indonesia:
    > 16.00 - "Indonesia Raya" by Bina Vokalia Pranadjaja Vocal
    > 16.25 - Barong Landung Dance Show
    > 16.35 - Welcome Speech by Prof Dr S Boedhisantoso (President's Counselor 
    > in Social and Culture)
    >
    > Honorary Guest: Abdurrahman "Gus Dur" Wahid
    > More info:
    > Ummy: 02132726386, 081311303973, yayasan.fkai@ gmail.com
    > http://www.facebook .com/event. php?eid=59185155 070&ref=nf
    > This event is held by cooperation between Grand Indonesia, Forum Kajian 
    > Antropologi Indonesia, Lim & Ong Heritage Consultant, and Paulman 
    > associate.
    >
    >
    >
    >
    >
    >
    > -- 
    > FORUM KAJIAN ANTROPOLOGI INDONESIA
    > Jl. Babakan Madang no. 15 Sentul Selatan, Bogor
    > Telp:021-87951243, 021-70243304,
    > Fax: 021-87950103
    > E-mail: yayasan.fkai@ gmail.com
    > mylet...@indosat. net.id
    >
    >
    >
    >
    >
    >
    > ------------------------------------
    >
    > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
    >
    > .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
    >
    > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.
    >
    > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
    >
    > Yahoo! Groups Links
    >
    >
    >
    > 


    ------------------------------------

    .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

    .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

    .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

    .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

    Yahoo! Groups Links





----------------------------------------------------------------------------



    Internal Virus Database is out of date.
    Checked by AVG - http://www.avg.com 
    Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.2/1872 - Release Date: 2009/1/2 
$U$H 01:10

   

Reply via email to