Yang saya denger jumlah etnis TiongHua total ada 27 juta.

    Juga yang saya denger Huaqiaw / huayi Tionghua di luar Tiongkok terbesar di 
Dunia ada di Indonesia.



  ----- Original Message ----- 
  From: Akhmad Bukhari Saleh 
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, 11 January, 2009 15:28
  Subject: Vote Etnis (Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata)


  Biasa lah mau Pemilu! Sibuk mengklaim asal-usul etnis untuk menaikkan jumlah 
vote.

  Dulu juga menjelang Pemilu 1999, Habibie sampai mengaku-ngaku berdarah 
bangsawan Jawa. Betul atau tidaknya, nggak penting. Yang penting 
hitung-hitungan tambahan vote-nya...

  Jadi, dalam konteks ini, seharusnya yang punya keuntungan awal adalah HB-X. 
Dari jumlah voter Indonesia, 70% etnis Jawa, sedangkan dia itu raja Jawa! He he 
he...

  Tapi ngomong-ngomong soal etnis dalam konteks Pemilu 2009 ini, ada tokoh 
Tionghoa  yang kepada saya mengklaim dengan bangga bahwa etnis Tionghoa itulah 
yang paling penting dalam Pemilu ini.
  Sebab jumlahnya 10-an juta orang, yang terkelompok dalam 3 juta keluarga. Dan 
setiap keluarga sekurang-kurangnya punya 1 pembantu, 1 baby sitter dan 1 supir. 
Maka ada 9 juta pekerja tersebut. Jadi kalau bisa kuasai etnis Tionghoa, pasti 
dapat captive vote 20 juta orang!
  Tidak ada partai apa pun yang sekarang ini punya captive vote sebesar itu, 
kata dia! Ha ha ha...

  Wasalam.

  ---------------------------------------------


    ----- Original Message ----- 
    From: ChanCT 
    To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
    Sent: Sunday, January 11, 2009 11:13 AM
    Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata



    Bagaimana cara mencek DNA-nya? Lha yang dibilang turunan putri Champa 
itu-kan sudah ratusan tahun yl. dan tidak pernah ada yang simpan DNA-nya, ... 
apa dan bagaimana mau dibandingkan?

    Pertanyaa siapa suami putri Champa itu cukup menarik, karena sejak dahulu 
tradisi marga anak ikut ayah bukan ikut ibu, ... kenapa anak putri Champa bisa 
bernama Tan Eng Hwan yang kemudian berubah jadi Raden Fatah itu. Atau terbalik, 
nama sesungguhnya Raden Fatah, karena ibunya TIonghoa, dan untuk menghormati 
dibelakang nama Raden Fatah dikasih juga nama Tan Eng Hwan, begitu? 

    Tapi, apapun yang terjadi sesungguhnya, pengakuan Gus Dur ada darah 
TIonghoa dan darimana asal-usulnya, tidaklah perlu dipersoalkan serius. Dan 
kenyataan ada atau tidak darah Tionghoa mengalir dalam tubuh Gus Dur 
sesungguhnya, tidak akan merubah kwalitas Gus Dur pribadi, betul nggak? Tidak 
karena betul Gus Dur ada keterunan Tionghoa dia jadi lebih heiibat, sebaliknya 
juga tidak berarti karena Gus Dur tidak ada keturunan TIonghoa jadi lebih 
jelek. Gus Dur tetap adalah Gus Dur yang kita lihat sekarang ini. Itu saja.

    Salam,
    ChanCT

      ----- Original Message ----- 
      From: Sunny 
      To: budaya_tionghua@yahoogroups.com 
      Sent: Monday, January 12, 2009 6:09 AM
      Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata


      Bisa dicek DNA, katanya dengan cara ini bisa diketahui. Kalau dari 
tampang 
      muka mungkin tak sulit.Selain itu kalau keturunan tentu tidak ada 
salahnya.

      Kalau mau pakai yang disebut "Mogolian Mark", yaitu tanda biru-biru di 
      belakang atau pantat bayi waktu lahir, maka mungkin sekali 99,9% penduduk 
di 
      Indonesia berasal dari keturunan Tionghoa.

      Mongolian Mark ini juga terdapat pada orang Indian di Amerika dari utara 
      sampai selatan. Mungkin saja tanda ini membuktikan teori bahwa penduduk 
      disana asal mulanya berasal dari dataran Tiongkok



      ----- Original Message ----- 
      From: <hendra_buj...@yahoo.com>
      To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
      Sent: Saturday, January 10, 2009 3:28 AM
      Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata


      > Apakah mungkin sosok selevel Gus Dur bisanya hanya "melamun" n "mencari 
      > sensasi" agar mendapat dukungan orang Tionghoa?????? Apa gak terlalu 
      > sempit tuh view-nya? Saya tidak yakin orang selevel Beliau akan 
melakukan 
      > hal serendah itu....
      >
      > Best Regards
      > HB
      >
      >
      > Sent from my BlackBerry®
      > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
      >
      > -----Original Message-----
      > From: ANDREAS MIHARDJA <mihar...@pacbell.net>
      >
      > Date: Fri, 9 Jan 2009 10:25:20
      > To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
      > Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata
      >
      >
      > Sebelum mengambil keputusan yg kesasar silahkan baca dan pelajari 
sejarah 
      > negara Champa.==== Ini dapat kalian pelajari dari sejarah negara 
Vietnam. 
      > Negara Vietnam selatan merupakan tanah aer negara Champa.
      > Ini negara yg letaknya dibagian utara dari Vietnam selatan Kurang lebih 
      > daerah Danang dan adalah negara yg beragama Hindu - budha dan kemudian 
      > islam. Mereka termasuk suku malayo-polynesia - atau jaman sekarang suku 
      > melayu - campuran antara suku² kepulauan pacific dgn suku India dan 
suku 
      > Vietnam [DaoViet] Memang yg terachir ada DNA suku Han tetapi suku 
negara 
      > Champa adalah 100% seperti suku philipine, Malaysia, Muangthai Camboja 
      > Indonesia, etc - suatu suku Melayu-polynesia yg tersendiri dan lain 
dari 
      > suku² dikeliling mereka.
      > Negara Champa [Chiêm Thành] yg namanya asal dari Champaka memakai bah. 
      > dialect sanskrit dan merupakan bah. melayu yg paling tua [300thn lebih 
tua 
      > dari tulisan melayu sumatera] utk berkomunikasi dan kota² terkenal 
semua 
      > memakai nama seperti Indrapura[=Danang] Vijaja. Amarathi, Kauthara. 
      > Panduranga dsb.
      > Raja pertama mereka adalah Bhadravarman dlm abad ke 4 dan agama Hindu - 
      > Shiva adalah agama negara. [kurang lebih agama Hindu dipulau 
      > Jawa/Sumatera. Memang negara ini adalah negara vassal dari Tang-dynasty 
      > tetapi mereka tetap merdeka. Negara ini berkembang sekali karena 
merupakan 
      > spice route utk suku arab dari central Asia- Uzbek, Tajik etc yg 
melakukan 
      > business dgn negara asia tengara dan China. Dlm abad ke 8 Indravarman 
yg 
      > mulai memakmurkan negaranya dan dia katanya adalah keturunan 
Brahma.tetapi 
      > dia yg memasukan mahayana budhism [ budhism yg juga masuk Jawa - 
      > Borobudur] Tetapi ini agama dilupakan lagi dalam abad ke 10 dan mereka 
      > kembali menjadi Hindu. Jaman ini juga islam mulai masuk dari Uzbekistan 
      > dan Champa menjadi 100% islam -Sunni Uzbekistan jaman itu adalah center 
      > agama islam dan Al Qur'an yg ttertua yg masih ditulis dlm bah. arab 
kuno 
      > disimpan dimuseum mereka.
      > Putri Champa yg kawin dgn Kertawijaya adalah Darawati dan dia melalui 
      > paman²nya yg memang asal Uzbek membawa wali songo keJawa. Putri ini DNA 
      > chinanya minimal sekali. Dia lebih berDNA suku Uzbek.
      > Dari cabang mana Gus Dur itu berasal tidak jelas atau mungkin hanya 
      > lamunan dia utk mendapat voting dari suku chinese - indonesia. Jadi 
      > silahkan kalian berpikir dgn logic dan dgn open mind dan jangan dgn 
      > lamunan yg dibikin dari harapan.
      >
      > Andreas
      >
      > --- On Thu, 1/8/09, yudi yusmili <yusm...@yahoo.com> wrote:
      >
      > From: yudi yusmili <yusm...@yahoo.com>
      > Subject: Re: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur Ternyata
      > To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
      > Cc: yusm...@yahoo.com
      > Date: Thursday, January 8, 2009, 7:49 AM
      >
      >
      >
      >
      >
      >
      > Salam sejahtera,
      > Mohon penjelasan kawan-kawan semua. Menurut sejarah siapa suami Putri 
      > Cempa? Prabu Brawijayakah? Kalau suami Putri Cempa bukan Tionghoa, 
bisakah 
      > nama anak diberi nama mengambil marga ibunya yang Tan? Atau suami Putri 
      > Cempa itu bermarga Tan?
      >
      > Salam damai
      > yudi di banjarmasin
      >
      >
      > --- On Thu, 1/8/09, ini anti <its_me_a...@yahoo.com> wrote:
      >
      > From: ini anti <its_me_a...@yahoo.com>
      > Subject: [budaya_tionghua] Fw: [AntroKita] Gus Dur: "Nenek moyang saya 
      > orang tionghoa asli, namanya Putri Cempa.."
      > To: "budaya tionghoa" <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
      > Date: Thursday, January 8, 2009, 10:18 AM
      >
      >
      >
      >
      >
      >
      >
      >
      > festifal peranakan,
      > don't miss it.
      >
      > ----- Forwarded Message ----
      > From: Bintang SOEPOETRO <shiningstar...@yahoo.com>
      > To: komunitas historia <komunitashisto...@yahoogroups.com>; ac-i 
      > <artculture-indone...@yahoogroups.com>; Iscabus Groups 
      > <is...@yahoogroups.com>; belajar desain 
<belajardes...@yahoogroups.com>; 
      > AntroKita Milis <antrok...@yahoogroups.com>; milis antrop 
      > <antropol...@yahoogroups.com>; MILIS 2003 
      > <antropui2003funkyna...@yahoogroups.com>; smupfore...@yahoogroups.com; 
      > visitindonesiayear2...@yahoogroups.com; 
      > indonesiaexhibitdesig...@yahoogroups.com; 
      > indonesianfineartc...@yahoogroups.com; halo indonesi 
      > <halo-indone...@yahoogroups.com>; Rizhka In-Docs <riz...@in-docs.com>; 
      > Fahfaz Ardiman <fimasyyika...@yahoo.com>; desya akbar 
      > <desya_salf...@yahoo.com>; Forum Kompas 
      > <forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com>; FISIP Milis 
      > <fisipuniversitasindone...@yahoogroups.com>; yelliegir...@yahoo.com; 
      > Boedhi Hartono <boedhihart...@yahoo.com>; lightmagz 
      > <lightm...@yahoogroups.com>; mediac...@yahoogroups.com; pendidikan 
network 
      > <mailinglistpendidikannetw...@yahoogroups.com>; Uci Icu
      > <oechy_...@yahoo.com>; Retno Wawied <waw...@hotmail.com>; sosiologi 
budaya 
      > <sosiologibud...@yahoogroups.com>; Puspita Khairin Nisa 
      > <danielradcliffe...@yahoo.com>; vistant <vis...@yahoogroups.com>; warga 
      > <wa...@yahoogroups.com>; wira wiri <mahawir...@yahoo.com>; Windi KOM 
      > <ndhieke...@yahoo.com>
      > Sent: Wednesday, January 7, 2009 10:39:37 AM
      > Subject: [AntroKita] Gus Dur: "Nenek moyang saya orang tionghoa asli, 
      > namanya Putri Cempa.."
      >
      >
      >
      >
      >
      >
      >
      >
      > JAKARTA, RABU - Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ternyata 
      > seorang keturunan China tulen. Gus Dur pun bercerita silsilah darah 
China 
      > mengalir dalam tubuhnya.
      >
      > "Saya ini China tulen sebenarnya, tapi ya sudah nyampur lah dengan 
Arab, 
      > India. Nenek moyang saya orang tionghoa asli, namanya Putri Cempa yang 
      > jadi selir. Lahir di Tiongkok, terus dibawa ke Indonesia dan punya dua 
      > anak," cerita Gus Dur, dalam diskusi "Tionghoa Peranakan sebagai 
Pelangi 
      > Nusantara", di Mal Ciputra, Jakarta Barat, Rabu (30/1).
      >
      > Masih cerita Gusdur, dua anak Putri Cempa itu bernama Tan Eng Hwan yang 
      > kemudian berganti nama menjadi Raden Fatah. Konon, darah China Gusdur 
      > mengalir dari garis keturunan Raden Fatah ini. Putra kedua dari Putri 
      > Cempa adalah Tan A Hok, yang seorang mantan jenderal dan sempat menjadi 
      > duta besar di Tiongkok.
      >
      > Maka tak heran, ketika Mantan Ketua PB NU ini menjadi Presiden, ia 
      > memperjuangkan kebebasan etnis Tionghoa untuk merayakan Imlek dan 
      > mengembangkan budaya mereka. Gusdur membuat beberapa kebijakan yang 
      > membebaskan etnis Tionghoa untuk berekspresi pada tahun 2000.
      >
      > "Saya berpegang pada Undang-undang Dasar, dengan memberikan kebebasan 
      > berpikir dan berbicara tanpa pandang bulu," tutur Gus Dur.
      >
      > Hingga saat ini, Gusdur masih sering melakukan diskusi dengan 
      > komunitas-komunitas Tionghoa, salah satunya Budi Irawan, seorang 
Konghucu 
      > yang merupakan keturunan Tionghoa Peranakan.
      > Artikel asli: http://www.kompas. co.id/read. php?cnt.. .=10&mn=1&idx=1 
30 
      > Januari 2008
      > Sumber: http://www.matabumi .com/berita/ gus-dur-ternyata -china-tulen
      > Gus Dur adalah Tamu Kehormatan dalam Festival Peranakan yang akan 
dibuka 
      > pada Jum'at, 9 Januari 2009. Pk. 16.00 di Atrium East Mall, Grand 
      > Indonesia.
      >
      >
      > FESTIVAL PERANAKAN
      > Photo and Ethnography Exhibition
      >
      > 9 January – 1 February 2009
      > East Mall, Grand Indonesia
      >
      > Peranakan: an Indonesian Chinese
      > Peranakan is a term used for the descendants of the very early Chinese 
      > immigrants to the Southeast Asia region (in Indonesia and Malaysia 
today 
      > or known as Nusantara) who have partially adopted indigenous (e.g. 
Malay, 
      > Javanese, Manadonese, etc.) customs as part of an acculturation and/or 
      > intermarriage processes with indigenous communities. Many peranakan 
      > Chinese families have been settled in Indonesia for centuries and have 
      > indigenous as well as Chinese ancestry. That is why the word peranakan 
is 
      > commonly used to categorize Chinese Indonesians. In both Malay and 
Bahasa 
      > Indonesia, 'peranakan' means 'descendants' . The Peranakan Chinese 
number 
      > around 7 million among the total 230 million Indonesians.
      > This event exhibits 32 Photo Frames of Peranakan Culture and 
ethnography 
      > objects that related to history, fashion, culinary, daily life, 
      > architecture, and spiritual life.
      >
      > Opening Program, 9 January 2008, East Mall Atrium, Grand Indonesia:
      > 16.00 - "Indonesia Raya" by Bina Vokalia Pranadjaja Vocal
      > 16.25 - Barong Landung Dance Show
      > 16.35 - Welcome Speech by Prof Dr S Boedhisantoso (President's 
Counselor 
      > in Social and Culture)
      >
      > Honorary Guest: Abdurrahman "Gus Dur" Wahid
      > More info:
      > Ummy: 02132726386, 081311303973, yayasan.fkai@ gmail.com
      > http://www.facebook .com/event. php?eid=59185155 070&ref=nf
      > This event is held by cooperation between Grand Indonesia, Forum Kajian 
      > Antropologi Indonesia, Lim & Ong Heritage Consultant, and Paulman 
      > associate.
      >
      >
      >
      >
      >
      >
      > -- 
      > FORUM KAJIAN ANTROPOLOGI INDONESIA
      > Jl. Babakan Madang no. 15 Sentul Selatan, Bogor
      > Telp:021-87951243, 021-70243304,
      > Fax: 021-87950103
      > E-mail: yayasan.fkai@ gmail.com
      > mylet...@indosat. net.id
      >
      >
      >
      >
      >
      >
      > ------------------------------------
      >
      > .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
      >
      > .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
      >
      > .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua 
:.
      >
      > .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
      >
      > Yahoo! Groups Links
      >
      >
      >
      > 


      ------------------------------------

      .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.

      .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.

      .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua :.

      .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.

      Yahoo! Groups Links





--------------------------------------------------------------------------



      Internal Virus Database is out of date.
      Checked by AVG - http://www.avg.com 
      Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.2/1872 - Release Date: 2009/1/2 
$U$H 01:10




----------------------------------------------------------------------------



    No virus found in this incoming message.
    Checked by AVG - http://www.avg.com 
    Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.5/1886 - Release Date: 1/10/2009 
6:01 PM

   

Kirim email ke