Yang baca Buku "Chinesse Black Magic" sudah mengemukakan pendapatnya 
loh......jangan asbun aja yah....
 
Yang belum baca justru pengen tahu resensi atau penjelasan langsung dari 
penterjemah atau opini dari yang sudah baca.
 
Best Regard
HB

--- On Tue, 2/10/09, Senggoan <sengg...@tanito.co.id> wrote:

From: Senggoan <sengg...@tanito.co.id>
Subject: Re: [Spam] ...dan munafik! Re: [budaya_tionghua] Re: Chinese Black 
Magic
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Tuesday, February 10, 2009, 2:30 AM







Heheheh sepakat dgn Um Kurniawan, gue jadi inget isu hangat di detik forum 
minggu lalu ketika ada kiai di mesjid al ashar yg menghimbau umat islam utk 
tidak menonton film perempuan berkalung sorban krn dia anggap isinya menghujat 
islam... tapi ketika ditanya apa sudah menonton filmnya ?? eh dgn santai dia 
jawab belum hahahahahaha. .. belum nonton dah bisa menyimpulkan. . jadi sama 
dgn miliser disini hahaha.

----- Original Message ----- 
From: Kurniawan 
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
Sent: Sunday, February 08, 2009 8:01 PM
Subject: [Spam] ...dan munafik! Re: [budaya_tionghua] Re: Chinese Black Magic



Untuk menghargai Ibu Rina sebagai "pihak tamu". Untuk menghormati Gramedia 
sebagai "pihak luar". Dan untuk menghormati diri kita sendiri sebagai orang 
Tionghoa yang beradab dan bukan biadab, mungkin seharusnya topik mengenai buku 
Chinese Black Magic ini dikaji ulang dan ditempatkan pada perspektifnya yang 
lebih tepat.

Dan hal ini berarti menjadikan diskusi ini menjadi diskusi yang didasarkan pada 
"nalar" dan "fakta-fakta" dan bukan hanya didasarkan pada "naluri" atau 
"perasaan suka dan tidak suka" yang "asal bunyi".

Hal penting pertama yang harus dilakukan adalah merumuskan secara jelas apa 
sebenarnya yang menjadi keberatan kita dalam penerbitan buku ini. Selama ini 
alasannya masih simpang siur, ada yang mengesankan karena bukunya kurang 
bermutu (banyak kesalahan), ada yang mengesankan topiknya akan meningkatkan 
hujatan terhadap budaya Tionghoa, bahkan ada yang terkesan cuma mau "memfitnah" 
pihak Gramedia sebagai pihak yang secara sadar ingin merugikan orang/budaya 
Tionghoa.

Jadi sebelum berusaha memperbaiki masalah yang seolah-olah hanya ada di pihak 
luar (dalam hal ini pihak Gramedia) sebaiknya kita mencoba memperbaiki diri 
kita sendiri lebih dulu, dan memikirkan secara jelas, apa sebenarnya alasan 
keberatan kita terhadap rencana penerbitan buku Chinese Black Magic ini.

Misalnya alasannya adalah:

Buku tentang black magic tidak mendidik, jadi buku black magic apapun apakah 
Chinese, Japanese, Vietnamese, Burmese dsb sebaiknya tidak diterbitkan

Atau: 

Buku ini isinya fitnah, karena dalam budaya Tionghoa tidak ada black magic, 
yang ada hanya white magic, sweet magic, good magic, lovely magic dsb dst.

Atau:

Tema Chinese Black Magic-nya sendiri tidak apa-apa, tapi buku karangan Ong 
Hean-Tatt itu banyak errornya. Jadi sebaiknya menerbitkan buku Chinese Black 
Magic lain yang lebih terpercaya, atau semacam ensikopledia Chinese Black Magic 
lengkap dan akurat yang bisa dijadikan pegangan bagi para praktisi Chinese 
Black Magic dan bisa mendorong pertumbuhan Chinese Black Magic di Indonesia

Atau:

Penerbitan buku ini akan merugikan orang Tionghoa, karena akan meng-ekspose 
praktek black magic dalam lingkungan kami, padahal kami sedang gencar-gencarnya 
menipu diri sendiri dan menipu semua orang lain bahwa sama sekali tidak ada 
praktek black magic dalam lingkungan budaya kami.

Atau:

Penerbit sekaliber Gramedia seharusnya menerbitkan buku-buku yang isinya hanya 
menjilat sepatu orang Tionghoa saja sehingga bisa ikut meningkatkan pamor kami. 
Kalau isinya kurang menjilat, berarti buku-buku tersebut sampah dan mau sengaja 
memusuhi orang Tionghoa. 

Dan sebagainya dan seterusnya.

Alasan ini perlu dirumuskan secara logis, jelas, dan transparan sebelum 
melakukan tindakan nyata ke luar, seperti mengirimkan surat protes ke Gramedia. 
Kalau surat protes dikirim asal saja tanpa alasan yang jelas, jangan-jangan 
hanya akan mencoreng muka kita sendiri, karena isinya hanya memamerkan sisi 
munafik orang Tionghoa.

Ini saran saya. Dan buat yang mau mengalihkan topiknya dari "menghujat 
Gramedia" menjadi "menghujat Kurniawan", boleh marah-marah atau mencaci maki, 
tapi tolong saya jangan di-black magic. Atau kalau mau di-black magic, tolong 
tunggu sampai Gramedia sudah menerbitkan buku cara menangkalnya.

















      

Kirim email ke