Sdr Agoeng Set dan sdr Ardian,
Bukan mau debat kusir nih, tetapi kejadian udah mati baru diurusin memang
sering terjadi, dan beberapa sobat aku sendiri ngalamin. Juga dalam suku
bangsa tertentu memberi nisan pakai upacara yang habisnya milyaran sampai
ngutang segala.
Jadi sudut pandang masing-masing sajalah, misal dalam ngelayat, apa bungkuk
saja artinya nggak hormat ???.  Apa kita harus ngikuti cara yang mati ???.
Sewaktu masih aktif saya pernah jadi kuli perkebunan di pedalaman Sum Ut.
Coba saja anda ngelayat ke pedalaman Sum Ut disana menghormati yang
meninggal adalah dengan melolong, menangis dan menceritakan kebaikannya,
jadi anda mau melolong juga ???.  Proporsional saja dah, nggak pake hio juga
hormat kok, asal menolaknya jangan nyakitin.  Begitu pendapat Lookay, asal
jangan nyakitin dan tiap orang berhak pakai cara sendiri-sendiri dalam
berdoa dls.  Sojah en banyak tabik. Tan Lookay

Kirim email ke