Dalam kasus BBM ( sebenarnya hampir semua BUMN sih ), terjadi keunikan dimana 
untuk bagian dan pembelian tidak dipegang oleh perusahaan yang sama, semisal 
untuk membeli BBM maka Pertamina harus memohon kepada pemerintah untuk 
mencairkan uangnya, sedang bagian penjualan, uang langsung masuk ke 'kas 
negara', sehingga 'bisa' terjadi banyak variabel yang membuat auditor puyeng 
sebelum menuntaskan tugasnya.

Dengan kata lain Pertamina hanya memiliki data thok sedang realnya tidak 
dimiliki oleh Pertamina.

Di Pemerintah Pusat sendiri bagian penerimaan dan pengeluaran dana tergantung 
dengan APBN yang di setujui oleh DPR.

Akibatntya ketika harga BBM ber fluktuasi ditambah dengan nilai tukar yang ikut 
ber ubah ubah, maka bagian tukang hitung penerimaan dan pengeluaran sama sama 
mabok, terutama bagian pengeluaran yang harus sesuai dengan apa yang sudah di 
syah kan oleh DPR, sedang bagian penerimaan..........mbuh gelap ah.

sur.
  ----- Original Message ----- 
  From: John Siswanto 

        Nak Agoeng,
        saya baru denger kalau sebelum-sebelumnya pemerintah mengambil untung 
dari rakyatnya sendiri, setahu saya selama ini penjualan BBM selalu disubsidi 
oleh pemerintah-pemerintah sebelumnya (coba eloe buktikan sebaliknya), mungkin 
nak agoeng bisa kasih data kalau pemerintah-pemerintah sebelumnya selalu 
mengambil keuntungan dari penjualan BBM dalam negeri...

        ffaham nak ?
        JS


        --- Pada Sel, 17/2/09, agoeng_...@yahoo.com <agoeng_...@yahoo.com> 
menulis:

          Dari: agoeng_...@yahoo.com <agoeng_...@yahoo.com>
          Topik: Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM, Pemerintah Untung Rp 1,3 
Trilliun
          Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
          Tanggal: Selasa, 17 Februari, 2009, 5:18 AM


          Maap om, tp pemerintah ambil untung itu udah dr dulu kok. Di jmn 
atasan ente pun pemerintah ambil untung kok. Gak percaya coba tanya ke ekonom 
partai ente om KKG. Dia dr dulu udah triak2 klo pemerintah selalu ambil untung. 
Harga jual selalu jauh diatas harga produksi kok. 

----------------------------------------------------------------------
          From: John Siswanto 
          Date: Tue, 17 Feb 2009 17:43:39 +0800 (SGT)
          To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
          Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM, Pemerintah Untung Rp 
1,3 Trilliun

                setubuh! (maaf... setuju)
                Tapi pemikiran sederhana saya... kalau pemerintah menurunkan 
harga BBM (asal tidak ambil untung saja...) efek domino pastilah besar dan 
mengurangi beban rakyatnya sendiri... Masya pemerintah membebani rakyatnya 
dengan kesusahan dengan mengambil untung...?
                Logika apa yang menjadi pembenarnya yaa ?

                Jhon Siswanto




                --- Pada Sen, 16/2/09, budi anto <budic...@yahoo. com> menulis:

                  Dari: budi anto <budic...@yahoo. com>
                  Topik: Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM, Pemerintah 
Untung Rp 1,3 Trilliun
                  Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
                  Tanggal: Senin, 16 Februari, 2009, 11:47 PM


                        wadohhhhhh, pemerintah juga puyeng kale, surplus di 
minyak tapi minus di ekspor, 
                        pemerintah juga ga bodoh kale shg bisa di pake subsidi 
silang buat nalangin yang minus, buat buka lapangan pekerjaan, pemimpin 
semuanya juga ga bagus , cuma yang sudah terpilih marilah kita dukung beramai2, 
shg kerjaannya jadi enteng buat rakyat

                        --- On Mon, 2/16/09, John Siswanto <johnsiswanto@ 
yahoo.com> wrote:

                          From: John Siswanto <johnsiswanto@ yahoo.com>
                          Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM, 
Pemerintah Untung Rp 1,3 Trilliun
                          To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
                          Date: Monday, February 16, 2009, 10:17 PM


                                Kalau sekelompok terutama pengusaha, bisa 
dimaklumi selalu opportunis, namanya juga pengusaha... selalu dekat dengan 
penguasa ?

                                He he he
                                Jhon Siswanto
                                PS. Saya dapil Jakarta Utara dan puser No. urut 
6
                                Dukung yaa bung...


                                --- Pada Sen, 16/2/09, Akhmad Bukhari Saleh 
<absa...@indo. net.id> menulis:

                                Dari: Akhmad Bukhari Saleh <absa...@indo. 
net.id>
                                Topik: Re: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM, 
Pemerintah Untung Rp 1,3 Trilliun
                                Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
                                Tanggal: Senin, 16 Februari, 2009, 7:30 PM


                                Udah begitu masih ada juga yang menjilat-jilat 
dengan bikinin dia pesta capgomeh ya, John-heng...

                                Eh, jadinya di dapil mana, nomor berapa?

                                Wasalam.

                                ------------ --------- --------- --------- 
---------

                                ----- Original Message ----- 
                                From: johnsiswanto 
                                To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 
                                Sent: Tuesday, February 17, 2009 9:20 AM
                                Subject: [budaya_tionghua] Re: Jualan BBM, 
Pemerintah Untung Rp 1,3 Trilliun


                                Bung Sunny yth,

                                Setahu saya BBM berarti penjualan BBM dalam 
negeri, yang kalo benar berarti Pemerintah kita mengambil keuntungan dari 
rakyatnya sendiri...

                                Kalau ekspor selalu minyak mentah, bahasanya 
selalu ekpor (export?) migas...

                                Menurut hemat saya, seandainya benar Pemerintah 
mengambil keuntungan dari rakyatnya sendiri - terutama pada saat krisis begini 
- luar biasa sekali pemerintah kita ini...

                                John Siswanto
                                .
                                 
                               


                       

               

       




   

Kirim email ke