yg menakutkan yg mana? yg pasti g ga pernah nemuin org yg samperin org ga 
dikenal di toko buku trus ngoceh2 ga karuan suruh pindah agama, ga pernah nemu 
juga org yg baru pindah agama terus pecahin semua patung keramik dirumahnya 
karena itu perwujudan setan, ga pernah nemuin juga org yg pindah agama trus 
berantem ama keluarganya sampe mau putus hubungan segala jika keluarganya engga 
mau ikutan pindah agama karena takut nanti engga berkumpul di surga.  

jika semua org diem nanti dikira semua yg mereka lakukan itu benar, udah banyak 
diprotes sana kemari aja masih sontoloyo begitu apalagi semuanya diem, btw 
tolong cek apakah pernah di milis ini bahas isi ajaran agama itu? yg diprotes 
cuma CARA2 sebarin agamanya yg tidak manusiawi dengan fitnah 
kejam dan memutarbalikan fakta serta kegiatan2 yg mengganggu org laen. ada yg 
protes dengan lawan balik pake tulisan, pembenaran fakta dll tp klo ga ada yg 
protes bahwa cara mereka itu salah n sangat mengganggu maka yg ada hanya cape 
sendiri mengcounter apa yg difitnahkan. makin rame dibales makin sukses 
promosinya, so harus ada yg protes bahwa CARA mereka itu sangat mengganggu.  




________________________________
From: Kurniawan <kurniawan20062...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Monday, March 2, 2009 8:47:00 AM
Subject: Re: Harap waspada! Re: [budaya_tionghua] Re: Ada yang sudah baca 
majalah "Campus Asia" edisi/nomor 8 Volume 2 February 2009



Fatwa tersebut menyatakan haram bagi umatnya merayakan Imlek dan di situ juga 
tertulis jelas "apa alasan"nya. Tapi memang kalau rasa takut sudah muncul, 
orang Tionghoa akan menjadi lebih berpengertian, penuh toleransi, dan mengerti 
bahwa itu hanya "mengurusi keluarga sendiri".

Berbeda dengan memerangi musuh yang tidak menakutkan seperti orang Kristen. 
Tidak usah pilih-pilih, anggap saja semuanya sedang "mengurusi orang lain". 
Habisi sepuas-puasnya, mumpung di rumah sendiri.

Mungkin perlu dijelaskan, komentar saya ini bukan mau mengungkit-ungkit rasa 
takut orang Tionghoa, termasuk saya sendiri. Bagus masih mempunyai rasa takut 
supaya berhati-hati, tidak gegabah, atau malah semena-mena terhadap orang lain. 
Komentar saya juga bukan mau mempermasalahkan fatwa di atas, tapi untuk 
menunjukkan kalau orang Tionghoa bisa bersabar dengan pihak tertentu dengan 
alasan tertentu, mengapa orang Tionghoa juga tidak bisa lebih bersabar dengan 
orang Kristen yang banyak di antaranya justru orang Tionghoa sendiri.

Saya juga bukan mau menghalangi- halangi orang Tionghoa mengkritik orang 
Kristen. Baik malah kalau mau mengkritik, supaya orang Kristen tidak hanya 
asyik berkhayal dengan surga-nya sendiri. Tapi cara mengkritiknya harus 
beradab, bukan hanya memuaskan kebencian dan menggunakan kesalahan orang lain 
hanya sebagai pembenaran bagi diri sendiri untuk melakukan kesalahan yang lebih 
buruk lagi. Perilaku orang lain adalah tanggung jawab orang lain, perilaku kita 
tanggung jawab kita sendiri.

--- On Sat, 2/28/09, zho...@yahoo. com <zho...@yahoo. com> wrote:

From: zho...@yahoo. com <zho...@yahoo. com>
Subject: Re: Harap waspada! Re: [budaya_tionghua] Re: Ada yang sudah baca 
majalah "Campus Asia" edisi/nomor 8 Volume 2 February 2009
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, February 28, 2009, 4:56 AM

Setahu saya, fatwanya bukan imlek haram, melainkan umat islam ikut merayakan 
imlek haram. 
Ini ada perbedaan bukan? Yg satu ngurusi orang lain, yg satu ngurusi keluarga 
sendiri. 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT





      

Kirim email ke