Saya kira bukan kesalahan guru, tapi lebih terletak pada tiadanya bahan tulisan 
sejarah yg hidup! Tulisan sejarah yg umum kita jumpai hanya menekankan pada 
tahun dan peristiwa, yg lebih mendalam paling analisa politik dan sosiologis, 
tapi jarang sekali membuat penggambaran perwatakan tokoh2nya, bgmn peranan 
mereka dalam membelokkan arus sejarah dll. Kekosongan ini memang sering diisi 
oleh novel sejarah, tapi sayangnya tulisan fiksi bgmnpun tak dpt dipakai sbg 
refrensi ilmiah. Sanguo zhi tak dpt digantikan Sanguo yanyi.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Anton Widjaja" <pempe...@yahoo.com>

Date: Thu, 23 Jul 2009 16:05:43 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: Usulan untuk membuat silsilah kerajaan di 
Indonesia


Saya setuju kalau metodenya yangsalah. Saya sebenarnya sangat meminati sejarah. 
Namun pengajaran di SD hingga SMA sangat membosankan. Berbeda ketika saya 
mendapat seorang guru sejarah yang sangat pandai di SMA. Dia tidak menekankan 
pada angka tahun tetapi pada mengapa suatu peristiw terjadi. Kebetulan dia juga 
seorang penulis buku sejarah untuk SMA.

Salam,
Anton W

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ivan_taniputera" <ivan_taniput...@...> 
wrote:
>
> Karena itu yang salah adalah metodologi pengajarannya.
> 
> IT.



Reply via email to