----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, August 22, 2009 8:18 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a!
> diskusi istilah Cina tanpa menyinggung politik > adalah nonsen! --------------------------------------- Makanya jangan didiskusikan di milis ini! Titik! Gitu aja koq repot... Saya yang bukan Tionghoa, tetapi selalu memakai istilah "tionghoa", tidak pernah sekalipun memakai istilah "cina", toh melihat debat soal ini cuma pepesan kosong antara beberapa members generasi tua Tionghoa yang punya nostalgia politis dan members generasi muda Tionghoa yang pragmatis realistis. Dan karena sudah bersifat politis, sama seperti issue agama, sudah nyata terbukti debatnya di milis budaya ini tidak pernah bisa ada ujungnya dan tidak ada manfaatnya samasekali bagi pemahaman budaya tionghoa yang ingin dikembangkan oleh milis ini. Jadi ngapain juga diulang-ulang? Wasalam. ====================================== ----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, August 22, 2009 8:18 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a! pak Abs, Tujuan saya bukan mau sok2an berdebat politik! Tapi apa boleh buat, diskusi istilah Cina tanpa menyinggung politik. adalah nonsen! saya tidak merasa perlu cari medan baru dengan orang2 yg sama sekali baru untuk berdebat politik. Karena saya hanya berkepentingan bicara dengan orang2 yg saya kenal di lingkungan rumah saya sendiri,dlm hal ini rumah budaya tionghoa! Saya hanya berkepentingan rumah saya jauh dari pengaruh pemikiran orde baru dalam hal pengerdilan etnis dan budaya tionghoa! Cukup itu, di forum lain mau bantai membantai saya tak ambil peduli, toh saya tak merasa memiliki rumah mereka! Kalau anda menyanggah mengapa harus membawa masalah politik kedalam diskusi budaya tionghoa? Jawaban saya adalah: siapa yg memulai ngotot mempertahankan istilah Cina? Karena sekali ada yg ngotot, saya punya hak menjawab, dan karena pemakaian istilah cina adalah masalah politik, mau tak mau menyinggung politik! Apakah masalah pemakaian istilah cina benar2 masalah politik? Jawabannya adalah Ya! Mau buktinya? Anda sendiri yg mengatakan penggantian istilah tionghoa menjadi cina karena berkaitan dng peran RRT dlm G30S, apakah ini bukan sebuah sikap politik orde baru? Lantas, untuk menghukum(atau apalah istilahnya)musuh, julukan lama diganti julukan baru. Dalam keadaan bermusuhan, kiranya logis jika julukan baru yg dipilih lebih buruk dari julukan yg lama! Yg pasti lebih tidak bersahabat! Anda terus mendengungkan anda melawan orde baru, tapi anda tidak pernah mengkritik politik pemberangusan budaya tionghoa oleh orde baru! Itu saja. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT ------------------------------------------------------------------------------ From: "Akhmad Bukhari Saleh" Date: Sat, 22 Aug 2009 17:37:54 +0700 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a! ----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, August 22, 2009 2:56 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a! > Kata bangkai jika dipasangkan > dng manusia tidak netral lagi! Wah, mbulet nih! Kata "bangkai"-nya sendiri sih tetap bermakna netral, jika dipergunakan dalam kalimat bersama kata lain. Soal positif atau derogatifnya tergantung konteks kalimatnya. Jika kata "bangkai" dipergunakan dengan kata "manusia" dalam kalimat: "Kesulitan terbesar ketika tsunami Aceh adalah menangani banyaknya jumlah bangkai manusia yang tersangkut di hutan bakau", maka kata "bangkai" jelas memberikan sinyal yang positif. Jika kata "bangkai" dipergunakan dengan kata "manusia" dalam kalimat: "Manusia bangkai lu!", maka kata "bangkai" jelas memberikan sinyal yang derogatif. Begitu pulalah ihwalnya dengan kata "Cina" jika dipasangkan dengan kata "manusia", atau pun dengan kata apa saja! Apalagi dalam judul film yang didiskusikan ini, jelas penggunaan kata "Cina" adalah hanya sebagai rima (rhyme) terhadap kata "Cinta" dari judul film lain yang lebih dahulu populer. Maka maknanya jelas positif saja. > tak pernah menyalahkan orde baru > yg mempolitisir istilah cina! > Ada apa gerangan??? Gerangannya jelas ada!!! Sudah jelas prinsip saya tidak akan diskusi politik di milis budaya tionghoa ini. Tidak ada manfaatnya sedikit pun, mudharatnya banyak! Meskipun debat politik itu dibungkus dengan issue budaya, itu pelabi bodong saja! Yang coba-coba lempar issue politik di milis ini cuma pecundang yang tidak mampu berdebat di milis yang khusus untuk debat politik, yang sebetulnya di dunia internet ada banyak sekali. Tapi karena ingin tetap kelihatan hebat, si pecundang itu beronani debat politik di milis budaya ini. Tapi bukan berarti saya tidak berani mempersoalkan issue politik ini. Di milis ini, beberapa tahun yang lalu saya pernah mengemukakan pendapat saya tentang issue ini. Yaitu bersangkutan dengan peranan RRT dalam pemberontakan G-30-S/PKI 45 tahun yang lalu. Para anggota lama milis ini tentunya masih ingat, Zhou-heng barangkali pura-pura tidak ingat saja. Pada waktu itu pun saya sudah katakan tidak akan berdebat soal issue politik ini di milis budaya toonghoa kita, namun kalau ada forum copy darat yang khusus untuk itu, dengan senang hati saya berbicara di situ. Dan waktu itu katanya kapan-kapan mau didiskusikan di pertemuan khusus. Kebetulan saya terlewat, tidak mengetahui apakah forum khusus itu sudah berlangsung atau belum. Saya juga jelaskan waktu itu, saya bukan pembela Orba. Berbeda dengan pecundang-pecundang yang cuma berani mengganyang Orba di milis budaya ini, itu pun sesudah Orbanya runtuh, maka saya aktif secara fisik meruntuhkan Orba. Tapi soal itu pun tidak perlu diperdebatkan di milis budaya ini. Wasalam. ================================= ----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, August 22, 2009 2:56 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a! Kata bangkai jika dipasangkan dng manusia tidak netral lagi! Kata cina setelah berkembang sekian puluh tahun tak lagi netral! Kita toh tidak hidup di zaman dulu, saat kata cina pertama kali diucapkan, Kita semua adalah manusia sejarah! Anda menyalahkan orang tionghoa mempolitisir istilah cina, tapi tak pernah menyalahkan orde baru yg mempolitisir istilah cina! Ada apa gerangan??? ---------------------------------------------------------------------------- From: "Akhmad Bukhari Saleh" Date: Sat, 22 Aug 2009 14:29:52 +0700 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a! Dengan mengatakan "bangkai asalnya netral", Zhou-heng telah melakukan kesalahan. Seolah-olah kata "bangkai" dulunya (asal-mulanya) bermakna netral, tetapi lalu sekarang berubah menjadi derogatif. Padahal yang betul itu "bangkai adalah netral". Artinya dari dulu sampai sekarang kata itu tetap bermakna netral. Kata itu menjadi postif atau derogatif, adalah tergantung konteks penggunaannya. Bahkan contoh-contoh yang dikemukakan Zhou-heng sendiri juga menunjukkan hal itu. Kata-kata "bangkai", "tahi", dan "anjing" adalah netral. Lalu tergantung konteks penggunaannya, kata-kata itu bisa menjadi positif atau bisa derogatif. Dan pada dasarnya semua kata lainnya pun demikian. Kata "Arab" misalnya, itu juga netral. Kalau dipakai dalam kalimat: "Dia orang Arab", kata itu positif-positif saja. Tetapi kalau dipakai dalam kalimat: "Dasar Arab lu!", kata itu menjadi derogatif. Kata "Cina' pun persis begitu juga... Wasalam. =============================== ----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Saturday, August 22, 2009 10:31 AM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a! Bangkai asalnya netral, demikian juga tahi, anjing dll istilah, tapi jika dipakai untuk menjuluki orang, misalnya manusia bangakai(misalnya orang itu baunya minta ampun) , si tahi, si anjing, adakah yg tahan? Pemakaian sebuah istilah selalu berlatar sejarah. Asalnya bisa saja hanya menunjuk genetik, tapi jika sudah sering dimuati penistaan, bisa berubah maknanya! Contohnya perkataan Indon di malay! Sebenarnya kan hanya singkatan dari indonesia, tapi karena sering digunakan utk merendahkan, ya menjadi istilah nista! Jangan salahkan tokoh tionghoa yg mempolitisir! Memangnya kita hidup bisa lepas dari pengaruh politik! Memangnya jepang memakai kata cina untuk memaki bukan sikap politik? Memangnya Soeharto memerintahkan mengganti semua istilah Tionghoa menjadi Cina bukan sebuah keputusan politik??? Apakah dia hanya pengangguran belaka? Jika anda tetap ingin bercina ria, jangan salahkan orang belanda yg tetap senang memakai kata inlander ketimbang indonesia!!! Istilah Indonesia juga sebuah istilah politik! -------------------------------------------------------------------------- From: "Akhmad Bukhari Saleh" Date: Sat, 22 Aug 2009 02:46:26 +0700 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a! ----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, August 21, 2009 11:24 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a! > bangkai jelas nista, > tapi sang bunga tak protes tuh! - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Kesatu, kata "bangkai" tidaklah nista. Kalau misalnya saya bilang "Kemarin saya menguburkan bangkai kucing peliharaan anak saya yang tertubruk motor", di mana nistanya kata "bangkai" itu? Kedua, nama "bunga bangkai" mengacu pada bau dari bunga itu yang menyerupai bau bangkai. Jadi itu bukan masalah nista atau tidak nista, melainkan masalah identitas biologis, serupa halnya nama "bunga sedap malam" yang mengacu pada bau dari bunga itu yang sedap namun hanya di malam hari. Begitu pula adanya kata "cina" dalam nama "petai cina", atau "kenanga cina", dsb., dst., juga masalah identitas asal-usul genetis tanaman ybs. Jadi persoalan nista atau tidak, bukan pada tanamannya, melainkan pada asal-usul genetisnya. Sehingga dari sini terlihat bahwa sebagai kata penanda identitas asal-usul, kata 'cina" dalam bah. Indonesia (atau lebih tepatnya bah. Melayu) bukanlah suatu kata yang nista ataupun mengandung muatan kenistaan, sebagaimana yang diteorikan sementara 'politisi' ketionghoaan. Wasalam. ==================== ----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Friday, August 21, 2009 11:24 PM Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a! lho, wong namanya tanaman, mau nista ya tak masalah! Memangnya takut tanamannya tersinggung? Di bogor ada tuh tanaman yg bernama bunga bangkai, bangkai jelas nista, tapi sang bunga tak protes tuh! ------------------------------------------------------------------------ From: "tanaya.geo" Date: Fri, 21 Aug 2009 14:31:32 -0000 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: Bls: [budaya_tionghua] Nama Cina dalam Cin(T)a! Lho lho bung Zhou, kata anda (dalam email yg lain), istilah cina itu nista. Jadi ayuk kita rubah semua entri yang mengandung kata 'cina' menjadi 'tionghoa', termasuk pacar tionghoa, kenanga tionghoa, petionghoan (dari pecinan). Sudahlah kita stop disini saja ngobrol gak ada ujungnya. Btw, ini nanya serius, kenapa ya kata cina digunakan dalam "pacar cina" maupun "kenanga cina"? salam, jimmy --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: > > Memang seharusnya begitu, apa anehnya kalau sebagian besar yg disebut cina diganti dng Tionghoa? > Maka sah2 saja istilah ini: tionghoa benteng, masakan tionghoa, kampung tionghoa, sastra melayu tionghoa dll ini sdh dilakukan masyarakat sebelum zaman suharto! > Kecuali utk istilah2 tanaman dll yg tak ada sangkut pautnya dng manusia spt pacar cina, kenanga cina dsb, tak ada perlunya diubah. . . ------------------------------------------------------------------------------ No virus found in this incoming message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.13.64/2318 - Release Date: 08/21/09 18:06:00
No virus found in this outgoing message. Checked by AVG - www.avg.com Version: 8.5.409 / Virus Database: 270.13.64/2318 - Release Date: 08/21/09 18:06:00