Dalam blog Budaya Tionghua antara lain dituliskan Kepercayaan Tradisional
Masyarakat Tionghoa, Dewa Dewi dls jadi disinilah tempat untuk menjelaskan
bahwa kepercayaan tradisional masyarakat Tionghua bukanlah iblis sebagaimana
disangka/dituduhkan oleh sebagian orang, dan itu merupakan sumber penjelasan
yang dapat merupakan referensi bagi setiap orang.  Bila mana mau dan
disetujui moderator andapun dapat mengisi kolom : Answering Christian
misalnya khusus membahas masalah tulisan Daud Tony, Theodorus Tabaraka dls
tanpa memikirkan ada orang yang piringnya pecah atau tidak, dan tidak akan
ada yang protes, karena jelas kalau masuk di kolom itu isinya adalah
sanggahan terhadap prasangka salah budaya tionghua.  Hal ini tentunya
merupakan wewenang moderator yang mengurusi forum itu.  Tan Lookay akan
sangat senang bila diajak, bila tidak diajak pun tidak masalah, piring tidak
akan pecah maupun bertambah, paling yang bisa Lookay sumbangkan adalah
mencoba membuat review/ringkasan dari buku Colin Ronan : Short Stories
Science and Civilization in China yang sebentar lagi Lookay akan dapatkan
dari seorang sobat.  Jadi di forum itulah anda bebas menunjukkan kepiawaian
anda  !!!!!!. Sojah, Tan Lookay.

2009/8/23 <agoeng_...@yahoo.com>

>
>
> Sekalian perjelas kalo yg dimaksud budaya tionghoa itu apa dan apa2 saja yg
> boleh dibahas. Jgn sampe ketika dibahas kritikan2 dan tuduhan serta fitnahan
> terhadap budaya tionghoa adalagi yg merasa disindir karena yg nulis itu
> teman2 yg oknum pihak2 tertentu. Ditulis juga aturan2nya seperti hanya boleh
> posting ttg makanan, kaligrafi, lagu2 dan segala sesuatu yg belon termasuk
> hasil karya iblis yg tidak berguna, begitu hal2 tersebut sudah di"ibliskan"
> seperti upacara kematian, sin cia, sembayang leluhur gambar naga dan sebagai
> maka tidak boleh lagi dibahas, karena itu sudah masuk ranah agama dan bukan
> masalah budaya lagi sehingga tidak boleh diluruskan krn nanti bisa memecah
> piring makan org meng"iblis"kan karena ketauan bohongnya. Karena isi member
> milis ini yg terdiri dr berbagai macam agama dan kebudayaab supaya tidak
> terpecah bela dan dihasut sehingga bermusuhan satu dengan yg lainnya. Oh yah
> jgn lupa ditulis juga sangsinya. Ketika ada yg nekat membawa kritikan atau
> fitnahan atau penilaian atau apapun juga yg telah di cap "iblis" ( termasuk
> leluhur???) Maka harus di banned dan di cap sebagai pengacau serta antek2
> asing yg mau memecah bela tionghoa indonesia ( perlu dilaporin ke polisi???
> )
>
> ------------------------------
> *From*: zho...@yahoo.com
> *Date*: Sun, 23 Aug 2009 01:59:00 +0000
> *To*: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> *Subject*: Re: PERHATIAN MODERATOR Re: [budaya_tionghua] Mengaktifkan blog
> Budaya Tionghua
>
>
> Saya kira tesis pro/kontra mengenai agama atau kepercayaan bisa saja
> ditulis dalam blok, sejauh penulisannya adalah berupa pemaparan deskriptif,
> mengungkap berbagai silang pendapat yg selama ini hidup di masyrakat, tapi
> tidak untuk menampung opini pribadi penulisnya. Semacam laporan
> sosiologislah.
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> ------------------------------
> *From*: a...@cbn.net.id
> *Date*: Sun, 23 Aug 2009 08:42:11 +0700 (WIT)
> *To*: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
> *Subject*: Re: PERHATIAN MODERATOR Re: [budaya_tionghua] Mengaktifkan blog
> Budaya Tionghua
>
>
> "Tantono Subagyo" <tant...@gmail.com <tantono%40gmail.com>> wrote:
> > saudara Ardian dapat menjawabnya, demikian pula sdr Als (Andy) dapat
> > menulis
> > tesis anti Tuhan yang super jitu tanpa orang lain merasa tersinggung dan
> > kalau merasa tersinggung yang bersangkuran dipersilahkan menulis kembali
> > untuk menjawabnya.
>
> Tantono-xiong yang penuh dengan ide,
>
> Saya kira sangatlah tidak pantas dan tidak bijaksana mengungkapkan tesis
> Anti-"Tuhan" atau Pro-"Tuhan" dalam blog budaya Tionghoa yang pembacanya
> memiliki beragam bentuk kepercayaan. Masalah manusia dengan "Tuhan"nya
> masing-masing menurut saya adalah masalah pribadi masing-masing. Sekalipun
> demikian, membicarakan masalah kepercayaan untuk maksud pembelajaran saya
> kira sah-sah saja asalkan para pembicaranya tahu diri mengenai masalah
> tempat dan waktu. :-)
>
> als
>
>   
>



-- 
Best regards, Tantono Subagyo

Kirim email ke