Jangan menghindarlah. Kamu memang tak pernah memanggil langsung saya cina, tapi 
setiap anda posting dng memakai istilah cina, apa itu tdk merujuk ke saya juga?
Misalnya: "sembahyang di klenteng di malam sincia itu merupakan bagian dari 
budaya masyarakat Cina."
Mohon tanya, yg dimaksud "masyarakat Cina" di atas itu termasuk saya apa tidak?

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "ulysee_me2" <ulysee_...@yahoo.com.sg>
Date: Mon, 19 Oct 2009 01:11:50 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina

Kemaren ada yang YM tanya sama gue, "Ul, kenape sih cewek bernama Sofy itu 
sewot banget sama lu?". Gue bingung, soalnya gue nggak punya masalah sama cewek 
bernama Sofy, lha kenalan gue yang namanya sofy tuh udah tante-tante gitu kok. 
Lalu dia bilang lagi, "Itu yang di milis BT, yang cabo-caboin lu."
Hwarakadah, rupanya ZHOUFY itu dia baca Sofy, hihihihi. Gue terpaksa 
menjelaskan panjang lebar, soal perbedaan pendapat, berawal dari debat soal 
sejarah istilah Tionghoa dan Cina. Kejadian pengkastaan istilah Tionghoa dan 
istilah Cina. Dan yang namanya Zhoufy itu kayaknya nggak pernah jadi cewek deh, 
setahu gue. 

Lalu kita review lagi, iya sih awalnya gimana sih tu soal Cabo2? 
lalu terbaca satu msg *45218* yang kelewat: 
"Bung John, saya mempraktekkan argumentasi Uly yg ngotot manggil orang Cina 
kok.Jelas saya tak memanggil Cabou pada orang yg mau memanggil saya Tionghoa."

Kawan gue tanya, "Emangnya lu panggil dia apa?" ya gue jawab aja, "Ya gue 
panggil sesuai namanya, Koh Fuyen."
Dengan cueknya kawan gue itu bilang " Besok, lu panggil dia KOh Tionghoa, biar 
dia nggak cabo-caboin orang lagi!" 

Gue ketawa aja. Great idea! Lalu terbaca lagi satu msg:"Penjelasan dari saya 
mengapa memanggil anda cabo sudah cukup jelas, bisa anda telusuri dan pelajari 
sendiri dari posting saya sebelumnya. Jika masih belum jelas, ya silahkan baca 
itu Story of A Q, karya Lu Xun. Saya Tionghoa kok, tak bakalan punya Cabo di 
rumah."

Nah ini lebih menarik. Something ring a bell on my head, bukan soal Cabo nya, 
tapi soal judul cerpennya. Kayaknya duluuuuu banget pernah dibaca deh soal itu 
"Story of a Q", yang lalu dipelesetin dan diparodikan dan berkelanjutan menjadi 
"Master Q"

Maka gue pun tanya Oom G, apa sih isinya tu "Story of a Q" (A Q Zhengzhuan)?  
Singkatnya, cerpen karya Lu Xun, mengisahkan orang bernama A Q,yang sebetulnya 
mah orang biasa aja, petani tidak berpendidikan, tapi punya penyakit "waham 
kebesaran", merasa dirinya superior bak pahlawan, ngelawan semua orang, sibuk 
dengan kesuksesan dalam khayalan sendiri, nggak mau melihat kenyataan bahwa 
sebetulnya dia bukan siapa-siapa.

Langsung mengingatkan gue akan seseorang, yang pernah gue anggap sebagai "Don 
Quixote Tionghoa" hihihi, tapi, ah itu cerita lampau. 

Siapa Don Quixote? Dia adalah seorang tokoh karya Cervantes, petani yang 
kebanyakan baca buku tentang pahlawan masa lalu, sampai lupa menanam dan lupa 
memanen. Lalu dia berkhayal dirinya adalah pahlawan gagah berbaju zirah, yang 
harus menyelamatkan penduduk desa nya dari naga besar yang jahat dan 
menakutkan. Karena jaman dia hidup nggak ada naga, kadang-kadang dia ajak 
berantem lah kincir angin tua yang dia khayalkan sebagai naga.

Pernah ada sangkaan bahwa Lu Xun menciptakan tokoh A Q ini terinspirasi dari 
kisah Don Quixote. Malah ada yang ekstrim bilang Lu Xun ini menyontek. 

Gue pribadi, nggak peduli siapa nyontek siapa, sekarang gue lagi ketawa-ketiwi, 
masyaampun, sekarang ini sepertinya "Don Quixote Tionghoa" sudah bertemu dan 
berkawan bahkan barangkali berkoalisi dengan "A Q Tionghoa." Hehehehe. 


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "ulysee_me2" <ulysee_...@...> wrote:
>
> Sikap gue mah sudah pasti. 
> 
> Disebut Cina ataupun Tionghoa, enggak usyah jadi masalah. Dua duanya sama 
> kok, enggak ada satu lebih jelek dari yang lain. Jadi, ngapain refot? 
> 
> Dan gue sih masih demen aje ngeledekin mereka yang blingsatan menolak-nolak 
> istilah "Cina", abis menurut gue reaksi berlebihan seperti itu menggelikan, 
> hehehe. 
> 
> Gue yakin, nggak ada "image baik" dengan memaksakan suatu istilah. 
> 
> Memaksakan orang pakai istilah "tionghoa" sama sintingnya dengan yang 
> memaksakan pakai istilah "cina", 
> 
> yang jelek bukan istilahnya, tapi sikap yang suka MAKSA. 
> 
> Jadi menurut gue, untuk orang muda, nggak perlu lah ikut-ikut dendam nggak 
> jelas soal istilah. Thats it.


Kirim email ke