Na iya kan? yang bermasalah adalah kata "cina", bukan china (baca chaina), yang 
memang 100% bahasa Inggeris. kok yang engkoh anjurkan dihapus itu kata "china", 
nggak keliru?

memang aneh, kalangan non Tionghoa dalam usaha gak melecehkan orang Tionghoa, 
gak pakai istilah cina, malah yang Tionghoa begitu ngotot dipanggil cina?

kalau anda suka sekali dengan istilah cina, ya silakan, tetapi, jangan tutup 
mata, kalau banyak yang tak suka dipanggil cina, juga ada generasi muda.

dalam perang dunia II, orang Jepang dipanggil secara merendahkan oleh orang AS 
the Japs. Di Jerman sampai kini ada sebutan menghina "Japse' (baca Yapse). nah 
ini sama dengan cina.

buat engkoh memang sama, tapi buat yang lain, belum tentu!

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:
>
> Nih buat informasi,
> Buat selengkapnya:
> www.hamline.edu/apakabar/basisdata/2001/08/.../0033.htm
> 
> 
> Di Indonesia sudah terbit majalah 'Sinergi' yang khusus membahas masalah 
> etnis ini, dan sekalipun banyak menggunakan istilah 'Tionghoa', dalam 
> artikel-artikel juga ada digunakan istilah 'cina' dengan maksud yang sama 
> 
> Soal nama Cina dan Tionghoa memang sebuah dilema bak buah simalakama, disatu 
> segi kalau kita alergi dengan istilah 'Cina' dan menganggap orang yang 
> menggunakannya sebagai mengejek dan merendahkan, bukankah penggunaan istilah 
> 'Tionghoa' dalam pengertian premordialnya juga berarti mengejek dan 
> merendahkan bangsa lain? (Chung-kuo/Tiongkok dianggap sebagai negara 
> pusat/tengah dengan bangsa dan budaya yang superior dan bangsa-bangsa lain 
> dianggap bangsa pinggiran dengan budaya yang rendah atau barbar). 
> 
> Dali S. Naga yang ketua Universitas Tarumanegara dalam tulisannya mengenai 
> 'Tahun Baru Imlek' menghimbau: "Kalau setengah abad yang lampau kata Cina 
> dianggap penghinaan, maka kini kata Cina sudah tidak lagi merupakan kata 
> hinaan (bagi kaum muda) yang patut kita terima dengan senang hati. Mengapa 
> pula kita harus mengangkat kembali luka lama dan menciptakan dua kata 
> berbeda dengan konotasi penghinaan dan bukan penghinaan. 
> 
> Hari depan kita 
> adalah untuk kaum muda dan bukan lagi untuk kaum tua.
> " (SINERGI, 15 
> Januari - 15 Februari 2001, hlm.41). 
> 
> Salam kasih dari Herlianto 
> 
> Catatan: Bahasan soal 'Masalah Cina' (1,2,3) dapat dibaca di ruang 'Artikel' 
> pada http://www.yabina.org 
> 
> 
> ---
> Email all postings in plain text (ascii) to apaka...@...
> SEARCH CURRENT POSTINGS - <http://www.indopubs.com/search.html>
> SEARCH YEAR 2000+ POSTINGS - <http://basisdata.esosoft.net>
> SEARCH 1990-1999 POSTINGS - <http://basisdata.esosoft.net/search-all.html>
> HOMEPAGE: Lists, Databases & Links Center - <http://www.indopubs.com>
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss...!
>


Kirim email ke