Tambahan:
    Zhonghua Renmin Gongheguo (Hokkian: Tionghua Jinbin Kionghokok) menjadi 
Zhongguo (Hokkian: Tiongkok). Kota Urumqi (Wulumiqi Shi) di Xinjiang  jadi 
Wushi. Univeristas Pajajaran jadi Unpad, Universitas Gajah Mada, jadi Gama dan 
masih banyak lagi. Jadi singkatan bukan khas bahasa Tionghua.
    Kiongchiu
   Liang U
    

   




________________________________
From: King Hian <king_h...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 27, 2009 5:15:33 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Terminologi Tiongkok

  
Bang Erik,
Itu merupakan argumen baru bagi mereka yang "butuh banyak bahan" utk mendukung 
pendapatnya dalam polemik istilah Tionghoa atau Cina.
Benar yang Bang Erik bilang bahwa Tiongkok adalah singkatan dari TIONGhua 
binKOK, artinya: Republik Tionghua.
Dalam bhs Tionghoa banyak nama/istilah yang disingkat menjadi 2 huruf. Ini bbrp 
contoh nama yang disingkat mjd 2 huruf:
Tionghoa Binkok menjadi Tiongkok, Yindunixiya (Indonesia) menjadi Yinni, 
Yinggelan Wangguo (kerajaan Inggris) menjadi Yingguo, Riben Wen (bahasa Jepang) 
menjadi Riwen, Ouluoba Zhou (benua Eropa) menjadi Ouzhou, Bachaguan Zhonghua 
Huiguan Xuexiao (sekolah THHK Patekoan) menjadi Bahua (ejaan lama: Pahoa), 
Beijing Daxue (universitas Beijing) menjadi Beida, .

kiongchiu,
KH

 



________________________________
From: Erik <rsn...@yahoo. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, October 27, 2009 11:03:15 AM
Subject: [budaya_tionghua] Terminologi Tiongkok

  
Bung King Hian, itu juga bukanlah argumen baru kok! 
Dulu waktu mengedit sebuah buku tentang kaligrafi yang diterbitkan LPSN 
(Lembaga Pendidikan Seni Nusantara), argumen itu pernah juga dilontarkan oleh 
seorang pakar kaligrafi Arab yang keberatan dengan kata Tiongkok, argumentasi 
dia persis sama, yakni Tiong berarti Tengah dan Kok berarti Negara. Dus 
Tiongkok artinye Negara Tengah yang mengerdilkan negara dan bangsa-bangsa lain.
Yang membantah dia bukan saya, tapi seorang kaligrafer Arab lain. Dia kemukakan 
bantahan dalam 2 tataran:
Pertama dia bilang secara linguistik, Tiongkok tidak bisa serta merta diartikan 
sebagai Negara Tengah, karena kata Tiongkok adalah singkatan dari TIONGhua 
MinKOK.
Kedua, dia bilang apa salahnya bila sebuah bangsa memilih nama yang bermakna 
baik (bahkan superatif) untuk negaranya sendiri. Seorang ayahpun cendrung 
memilih nama yang bagus-bagus untuk anaknya, seperti Soleh, Selamat dll. Lantas 
apakah itu berarti telah mengerdilkan anak orang lain menjadi tidak Soleh dan 
tidak Selamat.
Setelah itu, ia mempertanyakan forum mengapa tidak pernah ada yang keberatan 
dengan nama negara "THE GREAT BRITAIN", yang juga bisa ditafsir telah 
mengerdilkan negara lain, seakan ia sendiri yang GREAT, sedangkan negara-negara 
lain kecil dan kerdil. 
ada latar belakang psikologis apakah di balik mereka-mereka yang keberatan 
dengan nama Tiongkok itu?
Demikian tambahan dari saya. Mudah-mudahan berguna.

Salam,

Erik
------------ --------- --------- --------- --------- --------- -

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian <king_h...@. ..> wrote:
>
> Apa anehnya dengan argumen baru ini, neng Uly?
> Bukankah wajar kalo orang menganggap tempatnya berada sebagai "tengah".
> 
> Bangsa2 di sekitar laut Tengah menyebut laut di dekat mereka sebagai "Laut 
> Tengah" (mediterranean: artinya pusat dunia).
> Apakah cuma mereka saja yang boleh menganggap tempatnya sebagai pusat dunia?
> Coba lihat istilah orang Eropa yang menyebut Timur Tengah dan Timur 
> Jauh.Bukankah istilah itu dikaitkan dengan posisi mereka di Eropa sono?
> Yang anehnya, kita di Indonesia pun ikutan menyebut Timur Tengah, padahal 
> harusnya Barat Laut Tengah.
> 
>  Satu hal lagi: Tionghoa berbeda dengan Tiongkok
> dan nama milis ini adalah Budaya Tionghoa, bukan Budaya Tiongkok. 
> 
> 
> kiongchiu,
> KH



   


      

Kirim email ke