"Seru" nya dimana?

Gampang! Tidak serta merta, kalau ada sosok publik berjasa asal Tionghoa 
mendapat sambutan positif. Lihat saja nama jalan jalan di Jakarta/Indonesia. 
Banyak pahlawan Tionghoa, tetapi jarang yang dijadikan nama. Jadi, jangan anda 
anggap, kalau beliau bersepak terjang didunia hukum lalu mendapat tempat 
penghargaan.

Beliau tidak diangkat menjadi nama award KARENA beliau Tionghoa, namun, WALAU 
Tionghoa..

Mengkaitkan kelompok Non Tionghoa? Gampang! Karena bung ABS meralat secara 
tepat kekeliruan saya, menulis bahwa kelompok pemberi award adalah kelompok 
Tionghoa.

Jelas? Mengenai pak Jakob, tanya sendiri pada beliau


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "tanaya.geo" <tanaya....@...> wrote:
>
> Bung,
> 
> Apanya yang seru dari "kelompok non-tionghoa" memilih "sosok tionghoa" 
> sebagai nama penghargaan? Apakah nama YTH dipilih hanya karena nama tiga suku 
> tersebut (alias sosok cina)? ataukah, jangan-jangan nama YTH dipilih karena 
> sepak terjang beliau dalam dunia hukum di indonesia?
> 
> Kalau ternyata alasan yang kedua, lalu apa hubungannya mengaitkan nama YTH 
> dengan inisiatif "kelompok non-tionghoa"? oh ya, omong-omong apa betul pak 
> Jakob Oetomo itu non-tionghoa ya?
> 
> Silahkan diperjelas letak 'serunya' ya.
> 
> 
> salam,
> jimmy
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "younginheart5000" <crv118@> wrote:
> >
> > Bung ABS, anda benar, bukan komunitas Tionghoa yang memunculkan Yap Thiam 
> > Hien Award, tetapi kelompok non Tionghoa. Nah, kelompok non Tionghoa ini 
> > memilih nama seorang sosok Tionghoa yang dihormati bersama secara nasional, 
> > sebagai nama award. Lebih seru ya?
> > 
> > Bagaimana kalau teman kita yang cari pelopor ikuti saja derap pak Yap?
> > 
> > Thanks bung ABS!
>


Kirim email ke