Makhota juga dipakai oleh para selir istana.Hanya berbeda bentuk dan ukurannya.Karena lewat makhotalah level seseorang perempuan dalam istana ketahuan apakah selir atau hanya dayang2 atau petugas rumah tangga kekaisaran.Bahkan seorang kaisar mempunyai hak untuk memberikan gelang kekaisaran yg telah turun temurun dipakai.Dan kadang2 permaisuri tidak memiliki gelag tsb judtru diberikan terhadap selir utama.Qian Long memiliki gelang giok pemberian Mamanya dan gelang tsb bukanlah diberikan terhadap permaisuri akan tetapi terhadap selir kesayangannya.Bahkan Kaisar Qian Long juga mempunyai anak seorang homoseksual yang seharusnya menjadi seoarang Kaisar penganti akan tetapi anak tsb dihilangkan dan tidak tercatat dalam sejarah masa kini. Masalah Makhota,gelang dan Cincin adalah hal lumrah dalam sebuah kerajaan dan Hak seorang Kaisar diberuikan kepada siapa !.
Zhen Fei tidaklah mati karena sakit akan tetapi disuruh !.Matinyapun terpaksa karena sumur yang digunakan tidaklah mencukupi besarnya karena bobotnya terlalu besar dibandingkan besarnya lubang sumur tsb.Kesalahan terbesar nenek buyut saya hanyalah menjadi selir kesayangan dan menjual jabatan dalam istana. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "henyung" <heny...@...> wrote: > > Wajah dalam fotonya sama dengan yang di sini bukan ? > > http://en.wikipedia.org/wiki/Imperial_Concubine_Zhen > > Seingat saya kalau level selir, tidak memakai mahkota. Mahkota hanya untuk > level permaisuri / ratu. Banyak data yang tidak cocok, misalnya Zhen Fei > punya 8 anak. Sedangkan dia meninggal resminya pada usia 24 tahun. Dan > resminya sama sekali tidak ada catatan mengenai keturunan Qing Dezong > (nianhao Guangxu). > > Menurut beberapa catatan Zhen Fei meninggal karena dilempar ke dalam sumur di > belakang istana terlarang, sesuai perintah ibu suri Cixi ketika pasukan 8 > negara menyerbu ke Beijing. Kalau tidak salah sumurnya masih ada. Nah apakah > benar kejadiannya begitu, ada yang berpendapat tidak demikian. Pendapat lain > itu adalah Zhen Fei dihabisi para kasim sendiri atau bunuh diri sendiri > dengan cara gantung diri demi menjaga kehormatan keluarga kekaisaran. Seorang > selir kaisar diperkosa adalah penghinaan yang tidak terkira, apalagi oleh > tentara asing. > > Tapi biar nanti kita bahas bersama nantinya. > > > > Hormat saya, > > Yongde > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "toyota_man" <save_mynit@> wrote: > > > > Paman Liang U, terima kasih untuk responsnya yang santun. > > > > -Catatan yang dikemukakan pada saya adalah catatan harian yang dibuat saat > > nenek teman saya (Prince Lie Chen - Putri Sulung Selir Chen), berada di > > Indonesia. Nenek teman saya ini juga fasih berbahasa Indonesia dan catatan > > berbahasa Indonesia ejaan lama yang ditinggalkan dalam buku biru (buku > > tulis jaman dulu yang berwarna biru) berisi catatan mengenai sejarah yang > > almarhum ingin agar diingat oleh generasi2 setelah almarhum. Istilah teman > > saya, buku tersebut adalah "makanan sehari2" mereka para cucu-cicit Kaisar > > Guang Xu. > > > > -Belum saya tanyakan tentang peninggalan catatan berbahasa Manchu/ > > Mandarin. > > > > -Peninggalan yang dia miliki adalah: > > 1. Lukisan Qian Long yang diduga hilang dan dicuri oleh salah satu kasim. > > Namun setelah dicek ke kasim tersebut pun tidak ditemukan. Itu karena ada > > dibawa oleh si nenek ke Indonesia. > > > > 2. Cincin Anggrek, atau cincin berukir yang berfungsi sebagai stempel > > dengan ludah sebagai tintanya (dipakai dengan cara dijilat dan distempelkan) > > * cincin ini, adalah cincin Asli milik Guang Xu dan selir Chen. > > > > 3. Mahkota selir dengan bulu merak dan mutiara > > > > 4. Foto2 asli yang karena usia- maka sempat di-scan lalu disimpan dalam > > disket sebagai kenangan. > > > > - Lima di antara foto tersebut ada pada saya, dan waktu itu saya > > berinisiatif mengupload-nya ke moderator. Atas saran si cicit, hanya dua > > yang dia ingin saya upload ke moderator. > > *(Namun, karena secara pribadi saya merasa cerita si cicit dikomentari > > dengan berbagai bantahan oleh beberapa member milis ini, saya berubah > > pikiran untuk membawanya HANYA PADA SAAT KOPDAR saja - lagi pula sangat > > mudah meng-copy-paste foto tersebut) > > > > - Dua dari foto tersebut adalah: > > 1. gambar masa balita Putri Sulung Selir Chen (nenek si teman saya) yang > > dalam foto diapit 2 pembantu berpose duduk. > > 2. gambar masa remaja Putri Sulung Selir Chen > > > > - Satu dari foto tersebut adalah: > > 1. foto Selir Chen mengenakan mahkota yang SAMA dengan mahkota yang kini > > dimiliki teman saya di rumahnya di Indonesia. > > > > ------------------ > > > > Paman Liang U, saya minta alamat email Bapak untuk di-add. Mohon > > mengirimkan alamat email ke: abdi_toyota@ > > > > Saya perkenalkan Bapak langsung dengan teman saya, dan boleh berbincang2. > > Sekitar jam 10 WIB malam ini saya ajak dia Online lagi. > > > > Sebab ada beberapa hal, yang LEBIH BAIK dikemukakan langsung oleh Orangnya > > ketimbang dari saya sendiri. > > > > Salam > > Abdi Christ > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, liang u <liang_u@> wrote: > > > > > > Sdr. Abdi, > > > Saya koq tak setuju statement anda yah, meskipun belum pasti tapi > > > karena ada hubungan dengan sejarah Tiongkok , sesuai tujuan milis ini, > > > boleh saja dibicarakan. Terlalu cepat menyebut bohong, sama salahnya > > > dengan terlalu cepat menyebut betul. Segala kemungkinan bisa terjadi. Tak > > > mungkin berani tanpa ada kaitan, meskipun bisa saja bukan anggota > > > kerajaan tapi minimal tahu situasi, misalnya bekas tukang sapu. Oleh > > > karena itu mengenai kepastiannya, saya kan usulkan minta copy catatan > > > bahasa Indonesianya, Mandarinnya dan bahasa Mancunya. Sedikit orang yang > > > bisa bahasa Mancu, maka akan kelihatan dari sana, bohong tidaknya. Saya > > > tak bisa bahasa Mancu, tapi punya akses untuk mencek. Kalau menurut para > > > ahli di sana bohong, yah sudah, apa ruginya? Bahkan kita bisa membelejet > > > penipu besar, tapi siapa tahu ada benarnya? Jadi bukan kita yang > > > menentukan bohong tidaknya, tapi para ahli. Di kampung yang sepi sedikit > > > orangnya bisa ditemukan benda kuno yang bersejarah, > > > misalnya sanxingdui di Sichuan, kemudian muncul lagi peninggalan Jinsha, > > > yang sampai sekarang kelompok yang memberikan peninggalan itu orang apa, > > > belum ketemu, Han, atau minoritas, tapi bendanya ada, musiumnya sudah > > > dibuat. Apa ada yang pernah ke sana? Dalam buku sejarah Tiongkok baik > > > buatan orang barat atau orang Tiongkok, itu tak pernah, karena > > > benar-benar baru ditemukan. > > > Jadi jangan menolak dulu, kalau memang tak percaya silahkan, tapi > > > jangan mencap pasti bohong. Kalau belum apa-apa sudah mencap bohong, > > > kesimpulannya menjadi subjektif. Kalau tak ada di buku referensi orang > > > barat, belum tentu tak pernah ada. Orang baratpun manusia. CNN yang > > > dipuja paling benar beritanya, waktu peristiwa Tibet mengambil foto di > > > Nepal polisi membubarkan demonstran, dan dinyatakan penindasan di Tibet. > > > Menurut konsultan kenamaan Jepang Kenichi Ohmae, jebolan MIT, mengatakan > > > akhir-akhir ini, bahwa berita CNN tentang Asia 90% ngawur. Jangan tanya > > > saya, tanya Kenichi Ohmae, orang sekalibier dia tak akan sembarang > > > berkata. Jadi tinggal dua kemungkinan CNN yang ngawur atau Kenichi Ohmae > > > yang ngawur, itu saja. > > > Jangan fanatik. > > > Kalau betul mereka tak dapat mengeluarkan catatan bahasa Mancunya, > > > kita sudah 90% yakin bohong. Di Tiongkok masih ada pusat penelitian > > > bahasa Mancu. > > > Salam > > > Liang U > > > > > >