2009/12/18 younginheart5000 <crv...@yahoo.com>

>
>
> Penistaan agama lain, penghancuran budaya budaya lain, bukanlah sekedar
> masalah ego, namun, lebih dalam, bagian dari sistim. Ingatlah penghancuran
> budaya lokal di Latin Amerika (Amerika tengah sampai selatan) oleh orang
> orang Portugis dan Spanyol, adalah bagian dari peletakan batu pertama, bagi
> budaya dan kekuasaan mereka di seberang lautan.
>
*
dada :
maksud anda hernando cortes ?
membicarakan amerika latin adalah memiliki karakteristik yang berbeda jika
membandingkan praktek imperialisme dan kolonialisme di asia dan afrika.

1. secara kuantitas masih eksis dan signifikan , terutama di bbrp negara
amerika latin , apalagi di amerika tengah. Bahkan keturunan Indian masih
sanggup menduduki puncak teratas sebagai pemimpin negara. (berbeda dengan
nasib indian di amerika , aborigin di taiwan , aborigin di australia , yang
benar menjadi satwa langka)
2. ada etnis baru (kulit hitam) , masuk ke amerika latin besar2an , brazil
contohnya adalah negara dengan sistem perbudakan yang jumlahnya terbesar dan
setara dengan USA pada masa itu. Dengan masuknya etnis kulit hitam ini ,
interaksi budaya semakin kompleks , dan juga inter marriage di antara mereka
(putih merah hitam) membentuk varian kultur baru , baik kultur campuran ,
maupun kultur baru yang berbeda dari asalnya.
3. Itu sebabnya posisi Amerika Latin begitu lemah gemulai , hanya di anggap
"halaman belakang" bagi USA , karena kegagalan kulit putih menggenocide kaum
indian secara total , just joking. Jadi kalau bicara masalah sistematis
penghancuran budaya  lokal , keknya lebih tepat di tujukan kepada kasus USA.
*






>
> Agama yang dipaksakan pada penduduk lokal adalah dalam satu paket dengan
> bahasa, seni, bentuk ketatanegaraan,pemberian nama, dsb. Semua merupakan
> identitas bangsa baru.
> Komunitas beragama baru ini, seringkali dengan radikal ingin menghapus sisa
> agama & budaya lama, seperti penghancuran patung Buddha yang berusia ribuan
> tahun di Afganistan
>

 *
dada :

Bamiyan - Afghanistan menjadi contoh , aksi radikal ini dimana patung2
raksasa di rusak . Tapi kabar terakhir ini sedang di renovasi oleh ilmuwan2
"kristen" dari Jerman.

Tetapi salah kalau hanya mengambil sampel taliban - afghanistan . itu ibarat
mengambil data ekstrim dari sebuah kajian statistik , dan bisa di abaikan.
Karena kristen di timur tengah juga masih eksis .



*

>
> Penerimaan perasukan agama baru ini, berbeda dari komunitas ke komunitas.
> Yang pasif menerima dengan sukarela, memeluk dan merubah diri. Seperti pada
> suku suku Indian di Amerika latin, orang orang di Nusantara ketika Islam dan
> Kristen masuk, Philippina ketika katholik masuk, dsb.
>
> Sebaliknya, beberapa komunitas malah menutup diri, memperkuat identitas
> budaya sendiri, malah menyerang pembawa agama baru. Ini terjadi di Jepang,
> ketika missionarist banyak yang dibantai. Juga di India, penolakan agama dan
> budaya asing cukup intens, walau sebagian menjadi Islam (Pakistan dan Bangla
> Desh).
>
Dada :
Jepang
*Di jepang tergantung rejim siapa yang berkuasa.
1. Nobunaga berkawan akrab dengan Jesuit , dan malah membantai kaum buddhist
di Hiei , pada masa Nobunaga , samurai katolik (kirishitan)  jumlahnya cukup
banyak .
2. Saat big boss nobunaga di brutus-in sama akechi mitsuhide , dan wafat.
Suksesornya , Hideyoshi , dan kemudian Tokugawa yang akhirnya mendirikan
Shogunate selama 250 tahun , nasib nasionaris berbeda 180 derajat dan benar2
berakhir. *

*India
1. India banyak pengaruh  Islam karena imbas dari berdirinya Mughal Empire ,
Mongol2 yang beragama Islam dan sangat powerful . *
*2. Pakistan dan India berpisah karena perbedaan agama , bukan karena
penolakan agama dan budaya asing . Bangladesh (dulu Pakistan Timur) berpisah
dari Pakistan bukan karena perbedaan agama , tapi seperti perbandingan
krisis Aceh di negara kita dulu , dimana Pakistan Timur tidak merasa di
perhatikan pusat (pakistan barat) , padahal bangladesh adalah tanah penuh
bencana. *

>
>
>
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com <budaya_tionghua%40yahoogroups.com>,
> beng mazmuri <beng...@...> wrote:
> >
> > Salam,
> >
> > Trima kasihatas tanggapannya, minta maaf kalau saya terjebak kedlm ego ke
> iman an saya.
> >
> > Karena topik pelecehan budaya oleh pendeta kristen , dan saya kebetulan
> pecinta seni dan budaya , mungkin saya lebih kuat dlm hal pengetahuan seni ,
> karena saya berkecimpung dlm bidang itu dari awal thn 80 sampai sekarang.
> Makanya saya menyinggung tg hal , misalnya " artefak2 tribal dari suku batak
> , dayak dll. yang memang pd faktanya ada tersimpan dng baikdi museum2 negara
> tertentu , lengkap tg data2 dan pengertian artefak itu, sesuai originalitas
> pengertian dari suku2 tsb
> > ,
> > Dan saya berkesimpulan , ktk membaca literatur2 tsb. betapa barat sangat
> mengagumi atau terperangah dng kebudayaan tsb, bukan hanya dr sisi artistik
> , tapi pemahaman2, simbolik yg terkandung didalam nya. Karena ada member yg
> menulis tg penghancuran budaya atau pelecehan budaya , saya mencoba membagi
> sekelumit tg pengetahuan saya yg terbatas , tak ada penghancuran budaya.
> Tapi mungkin saya lupa ya, member2 sedang membahas penghancuran budaya ,
> pelecehan budaya "bukan" dlm bentuk fisik artefak atau benda... Maaf ya,
> kebetulan saya seorang pecinta seni , meskipun wujud artefak itu dianggap
> setan atau di arti kan sbg setan. Maaf saya hanyut dlm pemikiran sndiri ,
> karena member sedang membahas pelecehan budaya atau ritual tionghoa dan
> merembet ke invasi barat ke tiongkok. ( saya malah berbicara dlm kontek di
> indonesia ).
> >
> > Tapi saya hrs mengkounter balik pernyataan anda bhw saya seakan akan
> ingin meng kristen kan tionghoa....ah..ah..Dan tentu saja saya ber hak
> menyatakan uneg2 saya , atau katakanlah ke mazgulan hati saya , ktk ke iman
> an saya juga di lecehkan ..Memang betul apa yg dikatakan sdr agung...yg
> mengaku dirinya kristen tentu akan merasakan perasaan yg sama ktk ke iman an
> nya di tertawakan...
> >
> > Tapi kt manusia sudah ditakdirkan mempunyai sikap
> defensif..ah..ah..biarpun tahu salah , tapi tetap dableg....
> >
> > Sekali lagi saya berterima kasih kpd siapapun juga , trhdp teman2 di
> milist ini yang sudah membuka wawasan BT , memberikan sumbangsih baik
> pemikiran2 dll, untk kemajuan kebudayaan tionghoa. Saya bangga , bhw saya
> mempunyai akar jati diri tionghoa..
> >
> > Salam...
> >
> >
>
> beng mazmuri.
> >
> > note : kalimat saya "tak ada penghancuran budaya" , adalah pernyataan
> saya sbg pecinta seni , karena artefak2 apapun , dari negara manapun, kt
> bisa mendapatkan nya dlm Art Market , atau kt bisa melihat di museum2. Tentu
> ada penghancuran yg dilakukan oleh kelompok2 tertentu., bangsa
> tertentu...dan saya tak mengharapkan itu terjadi, saya ikut berduka...
> >
>
>  
>

Reply via email to