Dear Julia & Harmony:
Karena sudah ditanyakan oleh Harmony, maka saya ikut menyimak saja dulu.

Salam,

Chen Gui Xin

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "perfect_harmony2000" 
<perfect_harmony2...@...> wrote:
>
> Sdri.Julia,
> 
> mohon tanya ayat mana dalam Injil yang melarang orang Tionghoa untuk memegang 
> dupa ?
> Dan juga aliran Kristen yang mana yang melarang ?
> Harap tanyakan kepada PGTI.
> 
> 
> 
> Hormat saya,
> 
> 
> Xuan Tong
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, julia tamara sari <koisuru_julia@> 
> wrote:
> >
> > "Saya tahu bahwa seorang Tionghoa kristen tidak diijinkan lagi memegang 
> > hio.. Tapi, kenapa tidak anda jelaskan di sini sekalian, bagaimana 
> > pandangan yang diajarkan dalam kristen terhadap hio, sehingga tidak boleh 
> > dipegang oleh seorang Tionghoa?"
> >  
> > Saudara yang terhormat, jika Anda menanyakan bagaimana pandangan Kristen 
> > terhadap hio, mungkin saya tidak bisa menjelaskannya dengan gaya yang 
> > canggih seperti yang biasa digunakan rohaniwan2. Namun dari apa yang selama 
> > ini saya pelajari mengenai kepercayaan saya, ada perbedaan dalam konsep 
> > kematian yang diajarkan oleh orang Kristen dan Kong hu chu (agama 
> > yang menggunakan hio dalam ritual keagamaan). Saya yakin konsep setiap 
> > agama juga berbeda-beda dalam menjalani setiap ritual keagaman, termasuk 
> > mengenai kematian. Saya tidak berhak menyalahkan atau membenarkan apakah 
> > seseorang boleh memegang hio atau tidak. Namun di agama Kristen memang 
> > tidak diperbolehkan karena tidak sesuai dengan ajaran Tuhan. Dalam 
> > memandang persoalan ini, saya berharap, seperti yang dikatakan pak Lim, 
> > perbedaan kecil ini tidak perlu terlalu dibesar-besarkan. Dengan sedikit 
> > rasa toleransi saya yakin bisa membuat kehidupan menjadi lebih baik. 
> >  
> > nb : Jika anda masih penasaran mengenai konsep hio tersebut, saran saya 
> > adalah anda menghubungi PGTI (Persatuan Gereja Tionghoa Indonesia). Mungkin 
> > mereka bisa memberikan jawaban yang lebih canggih dan banyak mengandung 
> > doktrin ajaran Kristen.
> >  
> > "Jujur jawablah 3 kali demi nama Yesusmu. Benarkah anda tidak pernah 
> > mendengar budaya Tionghoa dibuat bahan tertawaan di gereja kristen?"
> > 
> > Pertama, saya tidak pernah menyebut nama Tuhan saya dengan 
> > sembarangan. Kedua, menurut saya ini adalah forum sosial dan bukan forum 
> > keagamaan, jadi saya rasa saya tidak perlu menyebut nama siapa pun termasuk 
> > nama anda, hehehe...
> >  
> > Nah, mengenai pertanyaan anda yang satu ini. Apakah saya pernah mendengar 
> > atau tidak? Memang ada dan saya yakin 100% di agama apapun pasti ada 
> > tertawaan mengenai agama dan budaya lain. Tapi jujur saja saya tidak pernah 
> > ingat apa persisnya 'tertawaan' atau 'joke' tersebut karena saya tidak 
> > pernah menanggapinya. Why? Karena saya tidak pernah setuju pada orang yang 
> > menghina orang lain dalam bentuk apapun. 
> >  
> > Secara moral dan etika dalam hidup bermasyarakat, orang2 yang telah 
> > menghina atau menjadikan sebuah agama dan budaya sebagai bahan tertawaan, 
> > adalah perbuatan yang paling hina. Jika kita melakukan hal tersebut, 
> > bukankah itu artinya kita merasa diri kita paling benar, paling 
> > sempurna di dunia ini? Kalau begitu apa bedanya dengan bersikap sombong 
> > dan tinggi hati? 
> >  
> > Ironisnya, penghinaan semacam itu sering kali dilakukan guru-guru agama, 
> > baik mereka sadari atau tidak. Namun perlu Anda pahami bahwa saya memeluk 
> > suatu agama karena ajarannya dan bukan karena orang-orangnya. Saya bukan 
> > pengikut seseorang (pendeta, ustad, atau guru-guru ajama) karena apa yang 
> > diucapkan oleh orang tersebut. Saya menjadi kristen karena saya memilih 
> > untuk percaya pada ajaran kristen dan bukan karena apa yang dilakukan atau 
> > diucapkan oleh orang Kristen. 
> >  
> > Saya tahu tidak ada orang yang seratus persen sempurna dan agama atau 
> > suatu budaya tertentu tidak bukan jaminan bahwa sikap dan tingkah laku 
> > manusia akan sempurna. Jadi, menurut saya Anda jangan terlalu cepat 
> > men-judge bahwa hanya agama Kristen saja yang menertawakan budaya 
> > Tionghoa. Apakah anda pernah berpikir bahwa di luar sana juga ada yang 
> > menertawakan ajaran Kristen? 
> >  
> > "Saya pikir, anda menganggap permasalahan ini hanya urusan kecil, karena 
> > tidak menyentuh sesuatu yang anda anggap berharga. Buat saya, Budaya 
> > Tionghoa sangatlah berharga."
> >  
> > Setuju banget, my man! Sebagai orang Tionghoa, saya sangat-1000x menyukai 
> > budaya Tionghoa. Budaya Tionghoa amatlah berharga, kaya, dan wow!, saya 
> > tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk menggambarkannya.
> >  
> > Tapi sejujurnya, saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan 'tidak 
> > menyentuh sesuatu yang anda anggap berharga'. Apakah maksudnya 'keimanan' 
> > saya? Well, kalau memang sudah bersinggungan yang paling mungkin 
> > yang akan saya lakukan adalah memilah-milah terlebih dahulu, apakah saya 
> > akan tetap melakukan atau tidak melakukan budaya tersebut. Lalu apa yang 
> > saya jadikan acuannya? Tentu saja ajaran agama yang saya anut. Namun, 
> > Anda perlu ketahui, hasil dari pemilahan saya ini tidak bisa saya paksakan 
> > pada orang lain apalagi saya gunakan untuk menghakimi seseorang. Karena, 
> > kembali lagi, itu adalah hak setiap orang untuk mengambil sikap dalam 
> > menghadapi sesuatu. 
> >  
> > Semoga jawaban saya ini bisa memberikan masukan yang berharga 
> > bagi Saudara. 
> > 
> > --- Pada Sen, 14/12/09, ikkyosensei_ym <ikkyosensei@> menulis:
> > 
> > 
> > Dari: ikkyosensei_ym <ikkyosensei@>
> > Judul: [budaya_tionghua] Re: I Love My God and I Love My Culture
> > Kepada: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > Tanggal: Senin, 14 Desember, 2009, 2:58 AM
> > 
> > 
> >   
> > 
> > 
> > 
> > Dear Julia:
> > Saya tahu bahwa seorang Tionghoa kristen tidak diijinkan lagi memegang hio. 
> > Tapi, kenapa tidak anda jelaskan di sini sekalian, bagaimana pandangan yang 
> > diajarkan dalam kristen terhadap hio, sehingga tidak boleh dipegang oleh 
> > seorang Tionghoa? 
> > 
> > Apakah anda sendiri setuju dengan pandangan kristen tersebut? Bagaimana 
> > pandangan anda sendiri tentang hio dalam budaya Tionghoa?
> > 
> > Jujur jawablah 3 kali demi nama Yesusmu. Benarkah anda tidak pernah 
> > mendengar budaya Tionghoa dibuat bahan tertawaan di gereja kristen?
> > 
> > Saya pikir, anda menganggap permasalahan ini hanya urusan kecil, karena 
> > tidak menyentuh sesuatu yang anda anggap berharga. Buat saya, Budaya 
> > Tionghoa sangatlah berharga.
> > 
> > Salam,
> > 
> > Chen Gui Xin
> > 
> > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, julia tamara sari <koisuru_julia@ 
> > ...> wrote:
> > >
> > > Saya setuju dengan pak edy lim. Masalah kecil jangan dibesar-besarkan. 
> > >  
> > > Menurut pandangan saya, memilih agama dan kebudayaan adalah hak asasi 
> > > setiap manusia. Dia mau memilih tidak beragama dan tidak berbudaya, itu 
> > > hak masing-masing tiap orang. Ini hanya masalah toleransi saja.
> > >  
> > > Saya pribadi termasuk orang yang memilih agama Kristen beraliran 
> > > Tionghoa konservatif (anggota PGTI) dan kebetulan saya juga dilahirkan 
> > > sebagai orang Cina. Dan syukurlah, saya belum mendapat pengalaman bertemu 
> > > dengan anggota jemaat yang bersikap kurang ajar pada budaya Cina. 
> > >  
> > > Lalu apakah semua orang Kristen selalu bersikap kurang ajar pada budaya 
> > > Cina? Budaya yang mana ya? Soalnya budaya Cina itu kan banyak sekali. 
> > > Orang Kristen juga banyak macamnya. Jujur saja, saya tidak tahu apa yang 
> > > dimaksud dengan 'kurang ajar'. Semua terlalu ngeblur-tidak 
> > > jelas. Jadi, saya rasa kurang fair jika menghakimi semua orang Kristen 
> > > kurang ajar terhadap budaya Tionghoa. I love my God and I love my culture.
> > >  
> > > Saya mau memberikan pengalaman yang baru saya alami beberapa minggu lalu. 
> > > Salah satu ayah dari salah satu anggota jemaat gereja saya meninggal dan 
> > > saya datang melayat. Almarhum dimakamkan secara Kong Hu Cu. Dalam 
> > > agama Kristen memang tidak diperbolehkan memegang dupa. Tapi apakah itu 
> > > berarti si anak tidak menghormai orang tua-nya? Tidak sayang pada ayahnya 
> > > sendiri? Sejujurnya, saya juga bukan orang yang paham pada doktrin agama 
> > > maupun budaya.. Tapi penghormatan dan kasih sayang pada orang tua adalah 
> > > hal yang tidak bisa dinilai oleh agama maupun sebuah budaya. Saya yakin, 
> > > teman saya sangat sayang pada ayahnya meski ia tidak memegang dupa. Ia 
> > > tetap menghormati orang tuanya meski tidak memegang dupa. Lalu bagaimana 
> > > reaksi keluarga besar almarhum terhadap teman saya? Mereka tidak 
> > > setikitpun merasa benci pada teman saya. Mereka saling 
> > > menghargai ditengah kedukaan mereka.
> > >  
> > > Bagaimana dengan saya sendiri yang melihat ritual pemakaman agama kong 
> > > hu cu? Mayat masuk peti harus melihat tanggal dan jam, dibakar harus 
> > > melihat apakah ciong atau tidak, posisi mayat di dalam peti harus 
> > > diperhatikan, dsb... syarat-syarat yang sangat panjang dan rumit mengenai 
> > > kematian. 
> > >  
> > > Melihat semua itu saya merasa aneh dan muncul banyak pertanyaan dalam 
> > > benak saya. Tentu saja ini terjadi karena budaya pemakaman tersebut 
> > > berbeda dari yang saya tahu selama ini. Tapi sekaligus saya merasa 
> > > tertarik untuk mengetahui dan mengenalnya. Namun saya sama sekali 
> > > tidak berhak menghakimi apakah mereka berdosa atau tidak. Karena, saya 
> > > yakin bahwa penghakiman hanya dilakukan oleh Tuhan atau sang pencipta 
> > > dari masing-masing aliran kepercayaan. 
> > >  
> > > Dupa atau Hio adalah contoh sederhana yang selalu menimbulkan perdebatan. 
> > > Sampai saat ini saya yakin bahwwa memegang atau tidak memegang dupa, 
> > > tidak bisa mengukur kadar 'dosa' atau kadar 'kekurang ajaran' 
> > > seseorang. Menurut saya itu adalah pilihan setiap orang untuk 
> > > melakukannya. Jika ada seorang Kristen memegang dupa meski tidak sesuai 
> > > ajaran agama, menurut saya itu adalah sebuah pilihan dan itu adalah 
> > > urusan dia dengan Tuhan. (Ingatlah bahwa orang Kristen tidak diajarkan 
> > > untuk menghakimi orang lain.) Sebaliknya, jika menolak memegang 
> > > dupa bukan berarti sudah bersikap kurang ajar. Itu adalah pilihan 
> > > seseorang untuk condong mengikuti ajaran agama dan bukan kebiasaan dalam 
> > > sebuah budaya. Kami menghormati ( nenek moyang) dengan cara yang 
> > > berbeda dari memegang dupa.  
> > >  
> > > Saya selalu tertarik mengenal dan mengetahui budaya-budaya dan 
> > > kepercayaan asing, selain agama Kristen dan budaya Cina. Misalnya 
> > > Shinto, Scinetology, budaya suku inca, dsb. Setiap kali saya menemukan 
> > > hal yang baru, saya selalu berkata 'Wow!', 'Cool!', 'Oh! Ternyata 
> > > begitu!'. Semua untuk menambah pengetahuan dan memperluas wawasan saya. 
> > > Karena dengan mengenal saya yakin saya bisa terhindar dari pikiran 
> > > yang sempit dan picik mengenai budaya dan agama orang lain dan tidak 
> > > mudah terprovokasi. 
> > >  
> > > Jadi, kesimpulan saya adalah rasa hormat itu tidak dinilai dari besarnya 
> > > kerohaniaan seseorang terhadap agama atau kepercayaan tertentu (baik 
> > > dia Kristen, Islam, Budha, Kong hu cu, ateis, dsb). Yang dibutuhkan 
> > > adalah toleransi antar manusia selama manusia hidup di dunia ini. 
> > > Pertanyaannya adalah apakah Anda siap membuka hati Anda untuk 
> > > bertoleransi?
> > > 
> > > --- Pada Sen, 14/12/09, Edy Lim <edy8788@ > menulis:
> > > 
> > > 
> > > Dari: Edy Lim <edy8788@ >
> > > Judul: Re: [budaya_tionghua] Re:
> > > Kepada: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Tanggal: Senin, 14 Desember, 2009, 12:54 AM
> > > 
> > > 
> > >   
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Pepatah Cina Kuno
> > > "Da she hua xiao, xiao she hua wu"
> > > artinya : "Masalah besar dikecilkan, masalah kecil dihilangkan" ..
> > > Begitu kira-kira terjemahannya.
> > > 
> > > Cheers,
> > > 
> > > Edy Lim
> > > Lim Mui Leng (æžâ€"美龙)
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > From: ikkyosensei_ ym <ikkyosensei@ gmail.com>
> > > To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > Sent: Mon, December 14, 2009 2:44:34 PM
> > > Subject: [budaya_tionghua] Re:
> > > 
> > >   
> > > 
> > > Dear, Andrew:
> > > Saya kira, mendengar sendiri lebih jelas daripada 1000 kata.
> > > 
> > > Coba anda datang ke gereja kristen di mall2 di jkt spt CL, JACC, 
> > > Semanggi, dll.. atau ke gereja2 abbalove ... atau ke acara2 KKR kristen 
> > > di Senayan yang besar itu loh.
> > > Ujilah, apakah perkataan saya benar adanya.
> > > Apakah anda berani berjanji di forum ini, saat ini ... akan bilang 
> > > seperti yang anda saksikan sendiri nanti saat hadir di sana?
> > > Ingat, Yesus sendiri pernah berkata, "Jika ya katakan ya, jika tidak 
> > > katakan tidak... selebihnya adalah iblis"
> > > 
> > > Salam, 
> > > 
> > > Chen Gui Xin
> > > 
> > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Andrew Mulianto" 
> > > <andrewmuliant@ ...> wrote:
> > > >
> > > > Waduh waduh, penyamarataan yang benar benar aneh, apa anda Kristen dan 
> > > > sudah bener dengar langsung.
> > > > Mungkin saja ada bbrp pdt yang juga sama pandangnnya sempit sehingga 
> > > > men jelek2an dll. Tapi gak bisa di 'generalisasi' . 
> > > > Tapi semangat ganyang mengganyang dimilis ini sangat kuat dan 
> > > > menyeramkan. .
> > > > 
> > > > Regards
> > > > Andrew M
> > > > Sent from my BlackBerry® wireless device
> > > > 
> > > > -----Original Message-----
> > > > From: jackson_yahya@ ...
> > > > Date: Sun, 13 Dec 2009 04:16:56 
> > > > To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> > > > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:
> > > > 
> > > > Bagaimana kalau kita sama2 kegereja pada saat topik kotbah lagi 
> > > > membahas budaya china?
> > > > 
> > > > Saya memang sering dengar di gereja kristen berbahasa roh 
> > > > - menjelek2an budaya china, agama lainnya, kristen yang tidak ada 
> > > > bahasa roh pun juga di jelek2an, katolik juga dijelek2an.
> > > > 
> > > > Jadi menurut saya harus lebih detail menilainya. Karena gereja2 katolik 
> > > > dan /gereja2 kristen non kharismatik (yang tidak ada bahasa roh) tidak 
> > > > menjelek2an yang lainnya dan ajaran mereka lumayan bagus dan lurus.
> > > > 
> > > > 
> > > > Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> > > > Teruuusss... !
> > > > 
> > > > -----Original Message-----
> > > > From: "als" <als@>
> > > > Date: Sun, 13 Dec 2009 07:49:41 
> > > > To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> > > > Subject: RE: [budaya_tionghua] Re:
> > > > 
> > > > Jangan buru-buru setuju dulu Pak Samuel, apalagi sampai 200%. Beberapa
> > > > pemilis (spt saya, misalnya) membuka isi pesan berdasarkan minat pada
> > > > Subyeknya. Daripada Subyeknya dikosongkan seperti contoh posting pak 
> > > > Djoko
> > > > ini, saya secara pribadi memilih judul menarik sebelumnya, meskipun yang
> > > > Anda permasalahkan mengenai "cacat" judul tsb benar juga adanya. :-) 
> > > > Mungkin
> > > > Pak Djoko belum pernah mendengarkan cara Pendeta Kristen tertentu (tidak
> > > > semuanya) memburuk-burukkan kebudayaan Tionghoa (terkadang
> > > > menyetan-nyetankan) di forum umum atau di hadapan para penganut Kristen 
> > > > yang
> > > > gampang percaya (tentu tidak semuanya) dan menyebarkan fitnah ini kepada
> > > > teman-teman, saudara-saudara, dan ORANGTUAnya dengan nada kurang ajar. 
> > > > Kalau
> > > > ada sebagian Tionghpa yang berang karena mendapatkan perlakuan ngawur
> > > > demikian ya maklum sajalah kita. Coba kalau kebudayaan, tradisi, dan
> > > > kepercayaan pak Djoko sendiri diiblis-ibliskan, apa perut pak Djoko 
> > > > tidak
> > > > ikut eneg? Kalau soal sejarah animisme dsb sih silakan aja dibahas 
> > > > sampai
> > > > tuntas, tapi lha mbok ya jangan lantas memfitnah aktifitas klenteng 
> > > > sebagai
> > > > pengaruh setan, dsb. Lah wong sama-sama kepercayaan kok 
> > > > menjelek-jelekkan
> > > > kepercayaan lainnya demi memperoleh tambahan para pengikut yang memang
> > > > perpuluhannya lumayan sih (terutama dari golongan pedagang yang 
> > > > percaya).
> > > > Para pendeta yang semacam ini (tidak semuanya loh) terkadang memakai 
> > > > segala
> > > > cara untuk mencapai tujuannya. Padahal "berita baik" kalau disampaikan
> > > > dengan cara-cara buruk demikian ya jadinya kabar buruk yang menghantui
> > > > beberapa orangtua yang dianggap oleh anak kandungnya sendiri telah 
> > > > sesat,
> > > > dipengaruhi setan, dan sebagainya, Cobalah kita renungkan hal ini secara
> > > > jernih dan tidak memihak. :-)
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > als (yang tidak pernah dikurangajari anak-anaknya) :-) 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > _____ 
> > > > 
> > > > From: adiperdanasamuel@ ... [mailto:adiperdanas amuel@ ] 
> > > > Sent: Sunday, December 13, 2009 5:42 AM
> > > > To: djoko santoso; budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> > > > Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > Setuju pak 200%.
> > > > 
> > > > Sent from my BlackBerryR
> > > > powered by Sinyal Kuat INDOSAT
> > > > 
> > > > _____ 
> > > > 
> > > > From: djoko santoso <yodjoko@ > 
> > > > 
> > > > Date: Sat, 12 Dec 2009 07:44:26 +0000 (GMT)
> > > > 
> > > > To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
> > > > 
> > > > Subject: [budaya_tionghua] Re:
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > 
> > > > Maaf saya beri komentar mengenai, masalah Agama, saya juga beragama
> > > > Katholik, dulu saya pernah belajar mulai dari SR mengenai sejarah, 
> > > > Agama itu
> > > > mula2 manusia memeluk agama yang disebut animisme, lalu dinamisme,
> > > > selanjutnya berkembang menjadi agama politheis, dan yang terahir 
> > > > monotheis,
> > > > yang mengenal cuma 1 Allah yg disembah, tetapi jangan salah banyak umat 
> > > > yang
> > > > masih bertahan dengan kepercayaannya masing2, dan jangan kita terbawa
> > > > memperdebatkannya di milis ini, marilah kita saling menghormati, dan 
> > > > milis
> > > > BT kita ini sebenarnya tidak mempersoalkan agama, tujuannya dapat saling
> > > > mengenal diantara yg merasa dirinya tertarik, saling memberi dan 
> > > > mempelajari
> > > > mengenai sejarah, budaya tionghua dan saling membagi informasi yang 
> > > > berguna,
> > > > saling bantu untuk kehidupan kita semua, baik yang tinggal di Indonesia 
> > > > dan
> > > > tinggal dimana saja dimuka bumi ini. Maaf kalau pendapat saya salah, 
> > > > salam
> > > > hangat yodjoko. maju terus BT
> > > >
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
> > > Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger 
> > > .yahoo.com/ invite/
> > >
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >       Lebih aman saat online. Upgrade ke Internet Explorer 8 baru dan lebih 
> > cepat yang dioptimalkan untuk Yahoo! agar Anda merasa lebih aman. Gratis. 
> > Dapatkan IE8 di sini! 
> > http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer/
> >
>


Kirim email ke