Pak agung,
Tergantung alirannya. Pak tantono maksud pasti yang non kharismatik dan yg pak 
agung maksud pasti yang kharismatik.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: agoeng_...@yahoo.com
Date: Fri, 25 Dec 2009 12:16:27 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Pernikahan anak saya

Sungguh indah pernikahan seperti ini, jika semua bisa seperti itu tentu bagus 
sekali. Tp sayang baru beberapa minggu lalu ada teman yg cerita ke saya bahwa 
pernikahan sodaranya hampir ricuh, karena jgnkan tea pay dan prosesi laennya yg 
tidak mau diikuti bahkan hari pernikahan yg sudah ditentukan saja mau diubah 
hanya karena hari tersebut dipilih melalui hitungan hari baik. Sungguh ironis 
perbedaan antara kedua kejadian ini. 
-----Original Message-----
From: Tantono Subagyo <tant...@gmail.com>
Date: Fri, 25 Dec 2009 18:12:41 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Pernikahan anak saya

Rekans,
Pada tanggal 5 Desember yang lalu saya menikahkan anak perempuan saya. Besan
saya adalah Tionghua Makassar dari suku Khe.  Adat yang dipakai adat Jawa
(yang saya ketahui karena saya dibesarkan diadat Jawa, sudah tentu lengkap
dengan siraman, midodareni dan sungkeman ( bersimpuh dipangkuan orang tua )
sehari sebelumnya (tgl 4 Desember) untuk pamit dan penghormatan sebelum
memulai hidup baru.  Pagi tanggal 5 Desember temanten berpakaian Jawa
lengkap dengan keris dan blangkon lalu melaksanakan pernikahan catatan sipil
dan pemberkatan di Gereja (GPIB Filadelfia).  Setelah acara Gereja kami ke
rumah besan dimana diadakan upacara thee pay, mempelai (masih dalam pakaian
Jawa) menyuguhkan teh dan memberi hormat (soja) tiga kali dan berpamitan
kepada para tetua baik dari keluarga besan (Marga Tung) maupun kepada
keluarga pihak saya.  Gado-gado, mungkin, tetapi bagi saya terasa indah
karena toleransi kami satu sama lain dam kami lebih mementingkan esensi
penghormatan daripada caranya.  Cara Jawa, sungkeman kita jalankan,soja 3 x
kita jalankan demikian juga dengan thee pay, semua sama hormatnya dan semua
sama indahnya.  Tidak ada dari pihak Gereja yang menyalahkan cara sungkeman
atau soja seperti itu karena Kristen juga memerintahkan menghormati orang
tua.  Mau lihat bukti ?.  kapan-kapan ketemuan saya tunjukkan fotonya.
Sojah, Tan Lookay

Reply via email to