Kalu begitu sinci Gus Dur mesti masuk altar leluhur sne Tan di Kelenteng Sne Tan. Di Jakarta ada satu di Jln Blandongan, Jakarta Barat, yakni Kelenteng Tan Seng Ong Bio êÂ}ÍõR. Orang-orang sne Tan semestinya berbangga ada orang yang kakek-moyangnya sne Tan, yang begitu besar jasanya bagi bangsa dan negara kita ini. Yang kematiannya ditangisi begitu banyak orang, tidak saja oleh umatnya, tetap oleh semua...
Sebagaimana kita tahu, karena sudah sering dibicarakan, kita tidak menyembah Gus Dur, tetapi menghormatinya sebagai tokoh yang berjasa, terutama bagi masyarakat Tionghoa Indonesia. So, why not? "Gus Dur secara terbuka pernah menyatakan bahwa ia memiliki darah Tionghoa. Abdurrahman Wahid mengaku bahwa ia adalah keturunan dari Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan Demak.Tan A Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Putri Campa, puteri Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya V." --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, agoeng_...@... wrote: Gus Dur pernah ngaku keturunan marga Tan klo gak salah, gimana perkumpulan marga Tan? Bisa masuk ke altar leluhur marga Tan gak? -----Original Message----- From: Ong Bun <ayam_o...@... Date: Fri, 01 Jan 2010 13:37:25 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Kenangan pemikiran Gus Dur: BERI JALAN ORANG CINA wah... setuju 100%!!! kalau sampai nggak kesampaian ya saya bikin sendiri di rumah hehehehehe. almarhum Gus Dur adalah benar-benar pahlawan bangsa. zho...@... wrote: Kuil peringatan buat Gus Dur? Mengapa tidak? Kita bisa menndorong organisasi Tionghoa semacam INTI utk membangunnya! Nantinya, orang Tionghoa boleh menghormati dng dupa, umat Islam ya dng caranya sendiri, umat kristen mao pakai tanda salib silahkan. Jika ini bisa terjadi, saya kira Gus Dur akan sangat gembira! Ini sekaligus memberi pelajaran ke masyarakat: yg disembah di klenteng bukan setan, tapi tokoh2 berjasa.