Betul. Setuju ama agung.

makanya menantu cewe harus pintar2 ambil hati mertua.

Jangan sampai mertua berpikiran menantunya adalah saingan yang mau merebut 
anaknya.

Soal matre cewe yang mau menikah sama lelaki juga pasti lihat harta.

banyak case menantu wanita yang jahat seperti ngumpetin makanan untuk 
mertuanya, menghasut suami agar memusuhi keluarganya dll.

Ga usah bilang "harga diri" karena bedanya tipis dengan "tidak tahu diri"

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: agoeng_...@yahoo.com
Date: Fri, 8 Jan 2010 14:08:39 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Curhat RT....Need Advise pls!!!

Itu mah salah dipersonal mertuanya matre bukan salah aturan hormat n nurut ma 
mertua. Banyak kejadian sebaliknya mantu injek2 mertua. Coba liat dr sisi mantu 
pertama yg sok kaya, larang anak n ibu berkumpul, walau sakit sekalipun. 
jika selalu perhatiin n ambil contoh case yg seperti itu maka dipikiran akan 
tertanam seperti itu, bahwa mertua selalu pilih kasih, mantu mau kayak apa juga 
salah. Tapi coba liat yg mertua n mantu akur atau malah liat case yg mantu 
nginjak2 mertua n suami karena kaya, cara pandang akan berbeda lagi.

-----Original Message-----
From: "Lim Wiss" <lim.w...@sea.sojitz.com>
Date: Fri, 8 Jan 2010 17:09:19 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: RE: [budaya_tionghua] Curhat RT....Need Advise pls!!!

Kalian posisinya sebagai laki-laki mudah bicara.

Ngalah ama mertua. Sampai kapan? Apakah harus sampai meninggal disakiti ama
suami, mertua & keluarga besar suami???

 

Saya melihat sekeliling. Ini kisah nyata, bukan cerita dongeng.

 

Saudara saya ada 2 mantu.

1.      Mantu pertama, memang hormat tapi suka basa basi dengan mertua.

Mertua suka atur-atur cucunya sehingga timbul ribut akhirnya mantu pertama
sengaja cari rumah sejauh mungkin dari mertua.

Ia melarang suami & anaknya main ke rumah mertua, cukup setahun hanya 2 kali
saja.

Saat mertua sakit, ke rumah anak pertama. Mantu pertama keberatan, minta
agar suami antar mertuanya pulang ke rumah.

Apakah mertua berani ama mantu pertama? 

Tidak berani, karena mantu pertama berasal dari keluarga berada, saudaranya
ada 2 memiliki perusahaan besar.

Mertua tetap baik-baik ama mantu pertama bahkan suka bela walaupun mantu
pertama tidak pernah basa basi

 

2.      Mantu kedua, hormat ama mertua. Melayani mertua, suka temani mertua
tetapi berasal dari keluarga yang kurang.

Tahu apa yang terjadi?

Saat mantu kedua buka toko, mertua baik banget ama dia karena mantu kedua
suka kasih uang.

Tetapi saat mantu kedua tokonya bangkrut, langsung berubah 180 derajat.

Mertua suka komporin anak kedua agar cerai. Apalagi anak kedua tiap hari
berkunjung ke rumah orang tuanya.

Akhirnya apa yang terjadi?

Suaminya suka menyakitinya dengan cara pergi sendirian tidak ajak anak &
istrinya.

Bahkan sekarang suami menceraikan hanya kasih uang sekedarnya.

Apa mertua bela? Apa mertua ingat kebaikan mantu kedua?

Tidak sama sekali!!!

 

Terus terang sebagai wanita jangan lemah. Hidup jangan bergantung pada
suami.

Istilah saya "Jika istri tidak bisa mandiri, istri akan dilukai suami dan
keluarga besar suami."

 

Rgds,

Lim Wiss

  _____  

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of budi anto
Sent: Friday, January 08, 2010 3:33 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Curhat RT....Need Advise pls!!!

 

  

mengalah lah untuk menang kak dewi.....

cerai bukan penyelesaian masalah, bahkan akan menambah masalah, apalgi kalo
sudah punya anak
advise dari bang chen n kak elisabeth bisa di pertimbangkan lah

emang di kalangan tionghua juga budaya suku khek n hokkian agak berbeda,
apalagi kalo masih bisa berbahasa hokkian n khek di mana salah satu nya ga
ngerti yah lebih banyak diam lah n akan menimbulkan kesan tidak menghormati
yang lainnya, mungkin ini yang terjadi pada kak dewi, lebih enak di ajak
ngomong berdua lah saat semua lagi ga ada marah2an dengan kepala dingin coba
cari tau solusinya, 

kalo masalah mertua ga senang mah, yah coba lah dilakukan pendekatan seperti
masakin makanan buat mertua ato sekali2 tanyain kabar mertua , yang
sebenarnya seh arus di mulai dari diri sendiri (lon tentu semua orang bisa
berbuat demikian seh )

owe pernah baca satu cerita dari tiongkok yang lumayan bagus seh, sudah agak
lupa cerita , intinya si menantu mau mertua nya cepat2 mati, akhirnya
memutuskan untuk membeli racun di toko obat, tapi oleh si tukang obat di
tuker jadi obat untuk menguatkan badan, n si tukang obat mengatakan harus di
kasi sedikit2 n biar tidak curiga si menantu harus melayani mertuanya dengan
baik n sopan. akhirnya si menantu pulang n memasakkan lauk di campur dengan
"racun" tsb dan dia pun berpura2 melayani mertua nya dengan baik sekali.
alhasil setelah 1 minggu, 2 minggu , 1bulan , dia menjadi menantu kesayangan
n menyesal "meracuni" mertuanya, akhirnya dia mencari tukang obat tersebut n
mencoba membeli penawar racunnya. .... (selanjutnya uda tau dunk apa yang di
omongin si tukang obat.....). moga2 dari cerita ini dapat memberikan
inspirasi buat kak dewi yang lagi susah hati

 




Kirim email ke