Maaf mengganggu, butuh info lebih lanjut sedikit ^^"

Dari kisah Pak Thio, pernah ada dalang potehi bernama Tan Ang Ang kira2 
penulisan huruf Mandarin/Tionghua nya bagaimana ? 

O ya, apakah saya bisa minta keterangan tentang tulisan mandarin "Hong Tek Hian 
King Sin Sia" 

salah satu dosen penguji bilang : 鳳德軒金身社

apakah benar ? terus terang saya ragu, karena orang sini mengira bahwa kita 
melafal dengan cara yg sama dengan mereka, sedangkan saya tahu tidak, apalagi 
dengan info dibawah ternyata ada pengaruh lafal ejaan dari Belanda.

Kabar baiknya..kemarin setelah sidang tesis selama 2.5 jam..saya dinyatakan 
LOLOS ^.^

Terima kasih terhadap semua yang ada di budaya tionghua yang telah memberi 
banyak masukan. Sekarang sedang dalam tahap revisi akhir sebelum di kumpulkan 
dan di data ke perpustakaan sekolah dan negara ^.^

Olive




________________________________
From: liang u <lian...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Tue, January 19, 2010 11:27:40 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta

  
Orang Tionghoa Indonesia, bahkan Asia Tenggara kebanyakan datang dari tiga 
propinsi Fujian, Guangdong dan Hainan. Dulu disebut dua propinsi karena Hainan 
dulu termasuk dalam propinsi Guangdong.
Yang dari Fujian, termasuk orang Hokciu, Hokchnia, Hinghua dan Hokkian, 
pembagian ini berdasarkan dialek yang dipakai. Orang Guangdong terdiri dari 
orang Konghu, orang Tiociu dan orang Kheq (Hakka), sedang dari Hainan orang 
Hainan. ]
Dari propinsi lain ada tapi sedikit, misalnya dari Guangxi, Hunan dan Shandong.
Menurut catatan sejarah, orang Hokkianlah yang paling dulu datang ke Indonesia, 
belum tentu di negara lain. Di Indonesiapun tiap daerah tak sama, meskipun 
tidak ada statistik, di daerah di mana penduduknya kebanyakan warga Tionghoa, 
berlaku dialek yang mayoritas, misalnya Medan Hokkian, Belitung ada Hokkian ada 
Kheq, Kalbar Tiociu, Jawa peranakan Hokkian, yang datang kemudian banyak Kheq. 
Orang Hokkian kebanyakan datang dari 3 keresidenan (tingkat administrasi 
pemerintahan lebih tinggi dari kabupaten tapi lebih rendah dari propinsi, 
disana disebut protektorat = diqu atau diqu shi), yaitu Ciangciu (Zhangzhou 
漳州), Cuanciu (Quanzhou 泉州) dan Amoy (Xiamen 厦门). Amoy adalah tulisan orang 
Inggeris untuk Emui, jadi Amoy yang benar dibaca Emui. Logat Xiamen adalah 
campuran dari logat Ciangciu dan Cuanciu. Dengar saja bagaimana orang menyebut 
nasi, kalau Pnui  itu logat Ciangciu, dan Png logat Cuanciu. Logat Xiamen ada 
yang sama dengan Cuanziu, ada yang sama dengan Ciangciu ada yang beda dengan 
keduanya. 
Buku cerita Tiongkok baik silat atau bukan, semua mengikuti logat Ciangciu, 
buku ini sangat populer untuk orang yang sudah atau kurang paham huruf 
Tionghoa, ejaannya mengikuti ejaan Belanda, jadi bukan standard, orang luar 
tidak tahu. Di tempat yang orang Tionghoanya masih berbicara dialek, buku 
terjemahan itu tak beredar, misalnya Singapore. Contoh orang sne Tjoa di 
Indonesia di Singapore dibaca Zoo (saya pernah mengantar mahasiswi Indonesia 
yang check up untuk masuk universitas, saya bilang kalau dipanggil Miss Zoo 
anda masuk, ia heran, masa dipanggil Zoo, Itu karena mereka tak tahu tj yang 
ejaan Belanda, tahunya j dan oo, jadilah zoo. Teman saya anda yang mencari asal 
usul sne Tjan, ia sne Tjan. Saya beri huruf Tionghoanya dan saya katakan, tak 
akan ada yang tahu Tjan kecuali orang Tionghoa Indonesia, ia tak percaya, ia 
anggap Tjan itu ejaan statndar yang dipergunakan di seluruh dunia oleh orang 
Tionghoa. Karena ia bisnis, ia tanya orang Taiwan,
 Hongkong, Tiongkok daratan, semua hanya menggelengkan kepala, tak ada sne itu 
di sana, barulah percaya. Karena itu bagi yang gemar membaca cerita silat, 
semua lebih kenal dialek Ciangciu. Oleh karena itu sne Huang 黄 di Cuanciu dan 
Xiamen disebut sne Ng, sedang di Ciangciu Oei atau Oey. Tapi kalau orang Kheq 
Ng adalah 吴,yang hokkiannya Gouw untuk Ciangciu dan Go untuk Cuanciu dan 
Xiamen. 
Karena pengaruh buku-buku itu, maka kebanyakan orang Tionghoa Indonesia menulis 
namanya dalam dialek Ciangciu. Liem Sioe Liong, menggunakan sne Liem padahal ia 
orang Hokchnia, yang seharusnya Lieng. 
Hal ini berubah dengan masuknya orang Kheq, mereka menuis sesuai dengan 
logatnya, misalnya Wong untuk Oei, Ng untuk Gouw, Tjong untuk Ciong dll. 
   Kalau dilihat lebih detail, maka kita harus melihat kabupaten, orang 
keresidenan Cuanciu banyak dari Lanwna (Nan'an南安), Ankhue (Anxi安溪), Engchun 
(Yongchun永春 ) dll. 
   Dari Ciangciu , banyak dari Lionghai (Longhai龙海) Tniotnua (Changtai长泰) , 
Cniopho (Zhangpu漳浦) dll. 
   Mudah mudahan membantu.


________________________________
 From: Olive <oli...@yahoo. .com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Mon, January 18, 2010 11:20:53 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta

  

 
 Mohon tanya :

apa Cuanciu yang dimaksud itu adalah 泉州 ?

Apakah dari sana kebanyakan keturunan China yang ada di Jawa datang ? sehingga 
dialek inilah yang lebih banyak di pakai ?





________________________________
 From: bebek_ceper <bebek_ceper@ yahoo.com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Mon, January 18, 2010 8:29:27 PM
Subject: [budaya_tionghua] (butuh info) potehi di jakarta

  
Halo pak David Kwa,
Saya kok jadi penasaran pengen lihat pertunjukan potehi ini
Apakah pak David tahu dimana saya bisa menontonnya di Jakarta?

Salam
Maya

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "dkhkwa" <dkh...@...> wrote:
>
> Karena pak Thio Tiong Gie orang Cuanciu―beliau masih pandai bertutur dalam 
> dialek ini―jadi beliau secara spontan kerap memakai istilah-istilah dialek 
> Cuanciu dalam pertunjukan wayangnya.
> 
> Kiongchiu,
> DK
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, King Hian <king_h...@. ..:
> Yang menarik: penulisan Cu Hun Thaicu ternyata tidak menggunakan dialek 
> Ciangciu, seperti yang umum dipakai di Jawa.
> Krn dalam dialek Ciangciu seharusnya ditulis Cu Yin Thaicu (ejaan lama: Tjoe 
> Ien Thay Tjoe).
> 
> kiongchiu,
> KH
> 
> ____________ _________ _________ __
> From: dkhkwa <dkhkwa@>
> To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
> Sent: Fri, January 15, 2010 8:14:51 AM
> Subject: [budaya_tionghua] Re: Mohon Bantuan untuk Penulisan Nama Hokkian ke 
> Huruf Tionghoa
> 
> Sdri Olive,
> 
> 1. Tidak ada huruf MANDARIN, begitu pula tidak ada huruf HOKKIAN, HAKKA 
> (KHEQ), KWONGFU, TIOCIU, HAINAM, dll. Yang ada hanya huruf TIONGHOA yang sama 
> di seluruh dunia, dalam versi Tradisional dan Sederhana, untuk semua lafal 
> tersebut.
> 2. Lafal Mandarin nama pak THio Tiong Gie 張忠義 adalah ZHANG Zhongyi, bukan 
> ZHAO Zhongyi 趙忠義, sebab THio 張 (Mandarin: Zhang) berbeda dengan Tio 趙 
> (Mandarin Tio). “H” di situ menyatakan bunyi sengau. Dalam ejaan baru nama 
> beliau jadi Tniou Tiong Gi.
> 3. Putra mahkota (bukan raja) Tjoe Hoen adalah benar Tjoe Hoen Thay Tjoe 
> (Mandarin: Ciyun Taizi) 慈雲太子. Dalam ejaan baru dieja Cu Hun Thai Cu.
> 4. Teman ayah pak THio bernama OEI (ejaan lama, baca: ui, bukan oi) Sing Hie 
> 黃成喜, Mandarinnya Huang Chengxi, bukan Wei Xinxi 魏新喜. Wei Xinxi (Mandarin) = 
> GWIE Sien Hie (Hokkian). Dalam ejaan baru Oei Sing Hie jadi Wni Seng Hi, 
> sementara Gwie Sien Hie jadi Gui Sin Hi.
> 
> Kiongchiu 拱手,
> DK
> 
> --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Olive <oliv_v@:
> 
> Minta tolong apa ada yg dapat memastikan keterangan berikut?
> 
> 1. Nama mandarin pak Thio Tiong Gie apakah 趙忠義? 
> 2. Kisah raja Tjoe Hun apakah yang dimaksud adalah 慈雲太子?
> 3. Pak Thio menjadi dalang karena teman dari ayahnya yang bernama: Oie Sing 
> Hie, apakah ada yang tau nama mandarin aslinya? Apakah benar: 魏新喜?
> 
> Terima kasih banyak atas bantuannya bila ada yg dapat memberi jawabannya ^.^
> 
> Olive
> >
>




 


      

Kirim email ke