Dear all, Saya Rasa Masalah ini Bukan hal yang gampang. 
Dalam kesempatan ini saya memaparkan Analisa saya yang mesti dibenahi dalam 
rumah sakit:

1. Biaya rawat inap di Rumah sakit di Indonesia semahal hotel berbintang.

2. Pajak dan regulasi Terhadap rumah sakit yang cukup tinggi.

3. Sulitnya alat - alat kedokteran masuk Indonesia terutama pengurusan Bea 
Cukai.

4. Harga Obat. Dan manufakturing Obat Di Indonesia masih Kurang, sehingga Obat 
-obatan masih dalam bentuk import.

5 Teknologi Alat kesehatan masih bentuk import,

6 Harga bersaing, Contoh anda mau Radiologi atau cek up kesehatan di Rumah 
sakti di Indonesia untuk satu badan itu perkiraan harganya sekisar 4-5 Juta 
rupiah. Sementara Di Malaysia dan singapura harganya bisa sekitar 2-3 juta..

7. Harga obat-obatan, tarif dokter dan makanan di kafetaria. Tidak dipungkiri 
untuk obat dan makan di kantin rumah sakit mahal. Contoh anda beli panadol 
Rp 7000 diluar rumah sakit seperti supermarket, toko obat, bahkan apotik, 
sementara di rumah sakit anda beli panadol saja bisa Rp 10.000,- bisa bahkan 
lebih.

8. Profesionalitas Dokter. Masih adanya Dokter Rumah sakit bersifat komersil, 
dan rumah sakit bersifat komersil, perlu adanya regulasi dan aturan main baru 
dari pemerintah, untuk mengatur Rumah sakit menjadi pelayanan Publik Servis.

9. Rumah sakit Swasta dan pemerintah perlu adanya pembenahan ruang kesehatan 
atau kamar rawat inap, Anda pernah dengar istilah kelas kambing. Kalau anda 
lihat kelas kambing itu sungguh menyedihkan kondisi kamarnya dibanding kelas 
rawat inap lain. Jujur saja saya pernah melihat kelas Kambing untuk masyarakat, 
tak bedakan ras atau suku yang membedakan anda adalah uang, selama ada uang 
anda bisa mendapatkan ruang kelas rawat inap lebih baik, ini harus diperbaiki, 
terutama kelas kambing, agar bisa lebih sehat lagi dan tidak ditumpuk 
ruangannya seperti ruangan ikan asin kata masyarakat.

10. Regulasi kembali Alih fungsikan Rumah sakit sebagai Tempat pelayanan Publik 
bukan mencari Komersil, karena selama ini lebih kearah komersil daripada 
pelayanan publik dibanding malaysia dan Singapura. Maka itu perlu kerjasama 
setiap departemen dari akses masuk obat, teknologi, pajak, servis, pendidikan 
kedokteran dan sebagainya.

Reply via email to