Masalah Cina vs Tionghoa sudah berkali2 dibicarakan dimilis ini. Saya melakukan survey kecil2an, mengakses milis melalui web, dan melakukan serach dengan parameter : Author : penulis thread ini dihalaman terakhir. Message body : China
Ini hasilnya : hendra_bujang : 24 posting als : 5 posting zhoufy : 74 posting rsn_cc : 35 posting harimao_45 : 64 posting hay35 : 27 posting absaleh4 : 114 posting iie_siang 0 posting pvheru : 0 posting Kesimpulannya ? Tidak tahu, saya bukan ahli statistik, juga bukan ahli budaya. Salam --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "iie_siang" <iie_si...@...> wrote: > > Wah ternyata banyak rekan2 disini yang masih 'Anti Cina' > sayangnya kalo dihitung dari populasi keturunan tionghoa yang ada di > Indonesia.. > Yang AntiCina seperti anda2 ini tinggal sedikit.. > sejak Soeharto berkuasa sudah banyak dibabat habis > bukan hanya dari sebutan yang CINA saja > tapi juga budaya,bahasa dll > :-) > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "kwaihiap@" <kwaihiap@> wrote: > > > > Terima kasih atas pencerahannya, sehingga orang tionghoa seperti saya ini > > bisa lebih mengerti apa itu human right. > > demikian pula semoga cina2( beda lho cina dg tionghoa, dimilis ini > > anggotanya ada yg cina ada yg tionghoa) dan huana2 juga menjadi lebih > > mengerti apa itu hak azasi, sehingga tidak asal njeplak & mbacot. > > sojah wushu, > > Koay Hiap. > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Erik" <rsn_cc@> wrote: > > > > > > > > > Hak Azasi Manusia adalah Hak yang melekat pada diri seorang manusia > > > sepanjang ia adalah manusia. Salah satunya adalah kebebasan (kebebasan > > > sosial dan juga kebebasan eksistensial), kebebasan berbicara, kebebasan > > > bertindak dll. Tapi, kebebasan itu sendiri pun bersifat Prima Facie, > > > artinya setiap orang berhak mengartikulasikan kebebasannya > > > masing-masing, sepanjang semua itu tidak melanggar Hak Azasi orang lain. > > > > > > Kaitannya dengan penggunaan istilah Cina, China, Tiongkok dan Tionghua, > > > setiap orang pun memiliki hak dan kebebasan untuk memilih mana yang > > > terbaik untuk digunakan. Namun, pilihan itu hendaknya tidak menjadi > > > sebuah pelanggaran terhadap Hak orang lain. > > > > > > Waktu di masa kanak-kanak, saya punya seorang teman Tionghua bernama Men > > > Yung, nama otentik pemberian orang-tuanya. Namun, saya dan teman-teman > > > sepermainan lainnya biasa menyapanya si Meong, dan dia pun (entah sadar > > > atau tak sadar) menerima sapaan itu apa adanya, sepertinya tak ada yang > > > salah dengan sapaan itu. > > > > > > Waktu berjalan terus, tak terasa sudah puluhan tahun kami tak berjumpa > > > satu sama lain. Beberapa tahun lalu, salah seorang teman punya ide reuni > > > dengan bekas tetangga sepermainan di waktu kecil dulu. Maka, singkat > > > kata terjadilah reuni itu, dan si Meong pun ikut hadir. > > > > > > Dalam acara reuni itu, seperti di masa kecil kami saling menyapa dengan > > > panggilan akrab masing-masing seperti dulu (namanya reuni), dan si Meong > > > pun tetap kami panggil Meong. Tahu-tahu, si Meong yang datang bersama > > > anak-istrinya mendadak memerah mukanya mendengar panggilan Meong-Meong > > > yang ditujukan padanya. Diam-diam dia minta kami jangan panggil dia > > > Meong di hadapan anak-istrinya, itu tidak sopan katanya!! Teman-teman > > > kaget, loh! Itu khan nama lu sejak kecil dulu, kita-kita ini udah biasa > > > manggil lu Meong, dan juga kaga' ada maksud untuk menghina kamu kok! > > > Kenapa jadi sensi begini?? > > > > > > Alasan si Meong, nama pemberian orang-tuanya adalah Men Yung, bukan > > > Meong. Walaupun panggilan Meong sudah lama dipakai, dan juga tidak > > > mengandung makna penghinaan, tapi itu cuma panggilan yang dipake dalam > > > acara-acara tidak formal antara sesama kawan lama, tidak di acara formal > > > begini dengan banyak wajah-wajah baru (anak-istri teman-teman lama) yang > > > sebelumnya tak pernah dia kenal. > > > > > > Tentu, banyak teman lama yang ga habis pikiran dengan sikap si Meong > > > ini! Apa-apaan si Meong kok jadi beragu begini, mentang-mentang udah > > > jadi orang kaya dia!! Reaksi mereka pun terbagi dua, ada yang bisa > > > memakluminya, tapi ada juga yang merasa muak dengan sikapnya itu. > > > > > > Kalu saya sih, bisa memakluminya. Walau adalah hak saya untuk memanggil > > > si Meong dengan sapaan apa pun yang menurut saya paling tepat, tetapi > > > saya pun harus mempertimbangkan apakah sapaan itu masih tetap diterima > > > oleh si Meong, apakah itu tidak melanggar Hak Azasi dia dan lain > > > sebagainya. Apalagi, dengan tegas si Meong sudah katakan, nama resmi > > > pemberian orang-tuanya adalah Men Yung, bukan Meong, panggilan Meong > > > adalah nama yang diberikan oleh orang lain, tanpa persetujuan dia atau > > > orang-tuanya dan tiba-tiba dikenakan begitu saja padanya. Yang sudah > > > berlalu biarlah berlalu sudah, sekarang dia tidak mau lagi dipanggil si > > > Meong di forum resmi di hadapan orang banyak! Ya, sudah saya pun > > > menghormati kemauan dia. Tidak perlu saya memaksakan panggilan si Meong > > > dengan argumentasi bahwa itu adalah panggilan yang sudah lama dikenal, > > > tidak bermaksud menghina dan lain-lain. Karena kalau itu saya lakukan, > > > berarti saya sudah melanggar Hak Azasi si Meong, eh salah si Men Yung!! > > > > > > Salam, > > > > > > > > > > > > Erik > > > > > > ------------------------------------------------------------------------\ > > > ------ > > > > > > > > > > > > > > > > > > itu bersifat Prima Facie, artinya setiap orang boleh mengekspresikan Hak > > > Azasinya sepanjang tidak melanggar Hak Azasi orang lain. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "kwaihiap@" <kwaihiap@> > > > wrote: > > > > > > > > didunia sekarang ini ada yg namanya hak azasi. jadi biarkan saja yg > > > senang memakai istilah cina, kan mereka itu huana, jadi ya maklum saja. > > > > sedangkan Tionghoa, alias Tenglang alias Tongnyin alias Hanren alias > > > Huaren adalah wajar kalau tdk suka istilah itu. > > > > Sojah wushu, > > > > Koay Hiap. > > > > > >