Kayak owe bilang sebelumnya, ntar jadi rancu donk mau lihat kira-kira kayak gimana kalu Jubah Pastor pake sulaman naga dan benang emas?
Jadinya kira-kira kayak gini nich: http://www.textilemuseum.org/totm/robeindex.htm Sekalian bawa Huban/Chaojian, bukan Pastor lagi nanti tapi jadi Tosu wkwkwk..... :)) --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, grazi...@... wrote: > > Dear friends. > > Kalau menurut saya, pembahasan ttg naga ini kayanya uda terlalu jauh, hingga > sampai ke asal usul kata naga segala. > > Back to topic, menurut hemat saya, jika seorang pastor katolik, yg tahu bahwa > sebagian besar jemaatnya adalah chinese, dan mau mengadakan misa imlek, tentu > paham bahwa naga/liong di dalam kebudayaan china adalah makhluk sakral yg > agung, bukan makhluk penunggu gua harta karun maupun monster spt di legenda > herkules. > > Dengan bekal pengetahuan itu, maka seharusnya jika menggunakan ornamen liong > utk mengadakan misa harusnya ga masalah. (Jika merayakan imlek saja mau, > harusnya ga masalah dong, make pernak perniknya jg). > > Cuma apakah pihak vatikan bersedia kalau jubah seragam para pastur tersebut > dimodifikasi?? Karena ini menyangkut protokol agama katolik. > > Mohon petunjuk dan tanggapannya > > Thanks > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -----Original Message----- > From: "pempekd9" <pempe...@...> > Date: Wed, 03 Mar 2010 08:27:31 > To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> > Subject: [budaya_tionghua] Re: Imlek Agama atau Budaya? > > Saya pikir kata DRAGON harusnya berasal dari bahasa YUNANI, jadi pahamilah > apa konotasi DRAGON dalambudaya Yunani. Jika menggunakan kata NAGA tentu > harus paham apa yang dimaksud oleh VEDIC religion. Sementara kalau mau > mengkaitkannya dengan agama agama dari Semitic tentu yang dimaksud adalah > Nachash Bare'ach. Sementara masyarakat modern barat lebih mengenal DRACO. > > Semuanya diatas kemudian dikenal dengan sebutan DRAGON dalam bahasa Inggris. > Jadi DRAGON dalam bahasa Inggris konotasinya netral, tergantung apa yang > sedang dibicarakan. > > Salam, > Anton W >