Thanks - Andreas



________________________________
From: "zho...@yahoo.com" <zho...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Wed, March 24, 2010 7:40:28 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?



Black barry sebenarnya adalah mini komputer, semua program dasar bisa diset, 
termasuk pilihan bahasanya. pada dasarnya pilihan bahasanya cukup komplit. Tapi 
kalau semua diupload terlalu membebani mesinnya, makanya biasanya penjualnya 
mensettingkan kita beberapa pilihan saja, tergantung kebutuhan kita.

Demikian juga saat beli komputer, kita harus pesan ke penjual, agar program 
windownya diupload komplit, termasuk "asian languade". Dari window ini kita 
otomatis sudah bisa baca dan menulis huruf Han pakai berbagai metode.

Tapi yg paling praktis saya kira adalah pakai program google chinese input, yg 
bisa didownload dari internet.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________

From: ANDREAS MIHARDJA <mihar...@pacbell.net> 
Date: Wed, 24 Mar 2010 08:53:46 -0700 (PDT)
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
  
Sdr zhoufy saya ingin tanya 
Kirim email dgn blackberry - koq bisa kirim huruf kanji. Apakah blackberry 
diIndonesia ada kemungkinan utk menulis pakai pinyin sehingga hurufnya dpt 
keluar.
Kita diUS tidak punya kemungkinan utk menulis huruf kanji dan dulu NJstar dpt 
dipakai - tetapi sekarang ini dgn MS yg terachir semua macet. Dulu juga bisa 
krim dgn menulis pakai tangan tetapi sekarang kaga bisa lagi -- malah baca 
email sering kali mendapat text nawur meskipun didalam email system ada segala 
macem encoding  dari UTF sampai simplified dan traditional belasan macem. Terus 
terang saya sekarang sudah give-up utk mencoba.
Andreas




________________________________
From: "zho...@yahoo. com" <zho...@yahoo. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Wed, March 24, 2010 12:44:26 AM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?



Setahu saya, pengganti kata hallo memang Wei, tapi ini tdk hanya untuk yg 
menjawab, juga untuk yg memanggil. Rasanya cukup jauh dihubungkan dng kata 
ganti orang pertama. Lagian wei disini tulisannya 喂, bukan 唯。

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________

From: liang u <lian...@yahoo. com> 
Date: Tue, 23 Mar 2010 19:22:20 -0700 (PDT)
To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
  
Hiantit David Kwa, 
    Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei 
(Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon di 
Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu telpon 
diangkat mereka menyahut wei?
    Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, 
mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang 
menggunakannya?  Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya 
sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum 
peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak 
pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), masih 
dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan kata 
hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah mendengar 
mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini berasal 
dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah kita tarik 
bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. 
    Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, tidak 
menjadi tanda tanya lagi.
    Terima kasih atas masukan hiantit David Kwa, saya sendiri punya kamus 
sejenis itu hanya saja ragu kesimpulannya seperti saya katakan di atas.
    Hanya sayang saya tak dapat membuka Hanzi dari email  anda, apakah huruf  唯 
saya sama dengan yang dimaksud anda?
Banban kamsia li. 
    Liang U



________________________________
From: David <dkh...@yahoo. com>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Tue, March 23, 2010 2:36:47 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Ngpeq Liang U, pak Ie, dan RRS,

Sepengetahuan owè, kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat 
khas Tionghoa Peranakan OWÈ berasal dari kata Hokkian (Selatan) UÈ å"¯. Dalam 
Douglas, Carstairs, Chinese-English Dictionary of the Vernacular or Spoken 
Language of Amoy, with the Principal Variations of the Chang-chew (i.e. 
Zhangzhou 漳州) and Chin-chew (i.e. Quanzhou 泉州) Dialects (London: 1873), 
halaman 350b, ada entri OÈ å"¯ (baca: UÈ) yang didefinisikan sebagai “the 
answer to a call; yes, sir!� Jadi, menurut kamus itu, anak orang Hokkian 
biasanya menjawab panggilan bapanya atau ibunya, atau orang lain yang 
dihormati, dengan “UÈ å"¯!â€�

Kata UÈ å"¯ ini diadopsi dalam bahasa Melayu Tionghoa, bahasa kaum Peranakan 
di berbagai kota di seluruh Nusantara, a.l. sampai ke Sumatra Barat, bukan 
hanya Jawa dari Barat hingga Timur, seiring dengan meningkatnya jumlah kaum 
Peranakan yang merupakan keturunan orang Tionghoa Totok (SINKHEQ 新客) dengan 
perempuan lokal (NYAI). Kaum Baba (laki-laki Tionghoa Peranakan) mengadopsi 
budaya dari pihak ayah yang Totok, sementara kaum Nyonya (perempuan Tionghoa 
Peranakan) mewarisi budaya ibunya yang perempuan lokal. Di kalangan kaum Baba 
UÈ―yang dieja OWÈ dalam bahasa Melayu Tionghoa dan Indonesia―memperoleh 
makna tambahan; OWÈ tidak lagi sekadar mengiakan panggilan seseorang yang 
dihormati, OWÈ juga mengandung makna kata ganti orang pertama tunggal 
laki-laki bentuk hormat. Namun, berbeda dengan kaum BABA, kaum NYONYA tetap 
menggunakan SAYA yang dipakai ibu mereka, BUKAN OWÈ!

Di kuping kaum BABA, kata ganti Hokkian (Selatan) GUA æˆ`, yang sebenarnya 
bermakna netral, terdengar lebih kasar ketimbang kata OWÈ, yang halus. Dalam 
budaya Peranakan, akan dianggap SANGAT TIDAK SOPAN apabila seorang anak berani 
memakai kata ganti GUA terhadap orangtuanya, di mana seharusnya kata ganti 
hormat OWÈ lah yang dipakai.

Begitulah, kata OWÈ seharusnya dipakai oleh seseorang yang berkedudukan sosial 
lebih rendah terhadap seseorang yang lebih tinggi (anak terhadap orangtua, adik 
terhadap koko/cici, bawahan terhadap atasan, dsb). Dalam posisi sebaliknya, 
termasuk antarsahabat AKRAB, kata ganti GUA lah yang dipakai. 

Kata GUA juga sering dipakai dalam keadaan marah. Seseorang yang tadinya secara 
sopan menggunakan kata ganti OWÈ dalam bertutur, bisa saja tiba-tiba beralih 
ke kata ganti GUA dalam keadaan marah kepada orang kedua.

Demikianlah pendapat owè mengenai asal-usul kata ganti OWÈ.

Kiongchiu,
DK

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, iskandar effendi <iskandar.effendi@ 
...> wrote:

salam hormat , oom Liang, semoga sehat selalu.
ingin berbagi sedikit, tentang sebutan owe ini.

di daerah Padang, dalam pergaulan sehari hari , kita menyebut diri sendiri 
kepada yang lebih tua, sebagai "we", .. tidak pake "o".
sedangkan terhadap teman sebaya, .."gua"...
kepada yang lebih tua umurnya,... memanggil " ie--ie",perempuan ...dan ... 
"encek",lelaki
kepada yang seumur.... "lu"
kepada yang lebih muda ..."baba"lelaki. .. "nona"perempuan.

Salam,
ie

Pada 20 Maret 2010 12:10, liang u <lian...@... > menulis:

Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA? 

Rekan-rekan, 
Dulu waktu masih zaman orba, saya lupa majalah Star Weekly atau Pancawarna 
pernah memuat beberapa artikel yang mendiskusikan dari mana kata owe itu 
berasal? Kata itu dalam masyarakat Tionghoa Jawa Barat dipergunakan sebagai 
kata "saya" untuk laki-laki, tapi dipakai juga sebagai kata "ya" untuk 
laki-laki. Kaum Tionghoa totok yang menggunakan bahasa Indonesia juga 
menggunakan kata owe, tentu tidak kalau ia menggunakan bahasa daerah Tiongkok. 
Orang Tionghoa non Hokkian jarang menggunakan kata itu, kecuali ia berbicara 
dengan orang peranakan Hokkian dalam bahasa Indonesia atau Melayu Tionghoa. 
Sampai sekarang saya tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Menurut 
perkiraan saya, kata "owe" yang berarti saya berasal dari kata gua dalam dialek 
Hokkian. Orang yang berdialek Melayu Jakarta, mengucapkan gua menjadi gUÈ. 
Kata gUÈ ini yang berubah bunyi menjadi owe. Dalam dialek Hokkian bunyi w itu 
dari segi linguistik agak beda dengan w Indonesia, tapi lebih dekat ke o. Kata 
gwan lebih tepat diucapkan goan, jadi owe itu berasal dari o-e, yang bunyinya 
dekat dengan gUÈ Jakarta. Karena oe zaman Belanda dibaca u, maka o-e tidak 
ditulis oe tapi ditambah w, menjadi owe. 

Owe juga digunakan sebagai kaya "ya" dalam menjawab pertanyaan atau perintah 
orang. Kalau orang tua memerintah kita: "Kau pulang cepat yah." Si anak akan 
menjawab "Owe, Ne!" Ne adalah ibu dari dialek Hokkian. Sedang kalau perempuan 
akan menjawab, "Saya, Ne!" Baik owe maupun saya di sini berarti "ya." Lalu dari 
mana datangnya owe di sini ? Kita lihat dalam dialek Hokkian kalau diperintah 
demikian orang akan menjawab: "Ho! kadang "ho e!"

Ho berarti baik 好, e adalah akhiran, yang berfungsi seperti lah dalam bahasa 
Indonesia. Bunyi ho-e ini menjadi owe. Jadi jawaban : "owe" berarti "ya" atau 
"baiklah." Dalam bahasa Mandarin dikatakan: "好� atau "好的�. Dalam 
dialek Hokkian hao adalah ho, de adalah e. 

Lama-lama terjadilah pembagian kerja, kalau gUÈ atau gua dianggap kasar hanya 
digunakan terhadap orang yang setingkat atau lebih rendah, owe digunakan kepada 
orang yang lebih tinggi. Jadi owe halus, sedang gUÈ atau gua kasar. Mengapa 
untuk perempuan owe diganti saya atau ya? Maaf, saya tak dapat menjawab.

Tolong diperhatikan, gua atau gUÈ dianggap kasar kalau bicara dalam bahasa 
Indonesia atau Melayu Tionghoa, dialek Betawi dll. Tapi gua dianggap tidak 
kasar sebab berarti saya dalam dialek Hokkian. Saya sendiri kalau ada anak muda 
yang berkata. "Apeq, itu punya gua." Hati langsung agak tersinggung, kasar 
benar, kalau bicara dalam dialek Hokkian: "Hallo, li apeq aq, gua Abeng." 
merasa tidak apa-apa. Kata yang sama dalam dua bahasa yang berbeda menghasilkan 
arti yang berbeda, itu tak aneh, yang penting kita tahu di mana dan kapan kita 
gunakan. 

Tolong masukan lain atau sanggahan dari teman yang Hokkian native speaker.

Kiongchiu

------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
From: Tjandra Ghozalli <ghozalli2002@ ...>
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Sent: Fri, March 19, 2010 2:29:49 PM
Subject: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?

Dear member,
Kata ganti orang pertama "OWE" yang dipakai warga Tionghoa - ternyata tidak 
dipakai oleh warga Tionghoa luar pulau Jawa. Kata "OWE" hanya dipakai oleh 
warga Tionghoa peranakan (babah) yang lahir di Jawa terutama dari suku Hokkian. 
Kata "OWE" hanya untuk laki laki, perempuan tetap pakai kata "SAYA". Di 
Tiongkok tidak dikenal kata "OWE". Mohon pencerahan dari para pakar bahasa 
Tionghoa; sesungguhnya kata "OWE" berasal dari mana? Dan sejak kapan digunakan 
secara luas? RGDS.TG







Reply via email to