Dear milis,

menarik mengikuti pembicaraan ini. Meskipun rasanya sudah lama sekali tidak 
mendengar orang menyebut "owe" dalam pembicaraan. Tapi terhadap ajakan Pak 
Tjandra saya mau katakan "oui" yang dalam bahasa Perancis berarti "ya"

Salam dari owe (sambil tunjuk hidung sendiri ... eh koq seperti Jacky Chen ya. 
..),
Petrus Paryono



________________________________
From: Tjandra Ghozalli <ghozalli2...@yahoo.com>
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Thu, March 25, 2010 1:07:07 PM
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?

  
Dear member,
Terima kasih atas segala masukan tentang asal usul kata ganti "OWE".  Sekarang 
sudah jelas tentang sumber kata "OWE".  Mari kita galakkan pemakaian kata "OWE" 
sebagai kata ganti orang pertama yang santun. RGDS,.TG

--- On Thu, 3/25/10, liang u <lian...@yahoo. com> wrote:


>From: liang u <lian...@yahoo. com>
>Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Date: Thursday, March 25, 2010, 12:48 PM
>
>
>  
>Sdr. Zhou, maaf sekali saya keliru, wei yang saya maksud adalah wei 唯 dalam 
>kamus Hokkian karangan Douglas yang dibuat dua abad yang lalu, maupun kamus 
>baru yang diterbitkan belum 5 tahun yang lalu di Tiongkok yang artinya 
>mengiakan, yaitu "ya" yang cocok dengan owe yang berarti ya dalam kebiasaan 
>orang Tionghoa peranakan. 
>Untuk wei hallo anda yang benar, jadi tak dapat dikaitkan. Maaf atas kesalahan 
>ini.
>Xiexie
>Liang U
>
>
>
>
________________________________
 From: "zho...@yahoo. com" <zho...@yahoo. com>
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Sent: Wed, March 24, 2010 3:44:26 PM
>Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
>
>  
>Setahu saya, pengganti kata hallo memang Wei, tapi ini tdk hanya untuk yg 
>menjawab, juga untuk yg memanggil. Rasanya cukup jauh dihubungkan dng kata 
>ganti orang pertama. Lagian wei disini tulisannya 喂, bukan 唯。
>
>Sent from my BlackBerry®
>powered by Sinyal Kuat INDOSAT
________________________________
 >
>From: liang u <lian...@yahoo. com> 
>Date: Tue, 23 Mar 2010 19:22:20 -0700 (PDT)
>To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>
>Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
>
>  
>Hiantit David Kwa, 
>    Keterangan anda benar, oe dalam kamus Douglas berasal dari 唯。Kata wei 
> (Mandarin) adalah kata populer yang dipergunakan setiap orang kalau menelpon 
> di Tiongkok sampai sekarang, mereka tidak pernah memakai kata Hallo, begitu 
> telpon diangkat mereka menyahut wei?
>    Yang aneh, kata ini kata Tionghoa asli, dipakai diseluruth Tiongkok, 
> mengapa di Indonesia yang totok justru tak tahu, tapi yang peranakan yang 
> menggunakannya?  Oleh karena itu kesimpulan banyak orang (termasuk saya 
> sendiri) kata owe khas di Indonesia, khususnya Jawa adalah kata khusus kaum 
> peranakan. Mungkinkah karena waktu itu belum banyak telpon, sehingga saya tak 
> pernah mendengar orang totok menggunakan kata owe? Kata wei (Hokkian we), 
> masih dipakai terus di Tiongkok, kecuali yang sudah westernisasi menggunakan 
> kata hallo, adakah teman kita yang sering ke Hokkian atau Taiwan pernah 
> mendengar mereka menjawab telpon dengan kata we? Kalau ada maka pasti owe ini 
> berasal dari we. Tinggal owe yang berarti saya, kata ganti pertama, dapatkah 
> kita tarik bahwa juga berasal dari kata wei? Di kamus tidak disebut apa-apa. 
>    Tolong input yang lain, agar kedua arti kata owe ini pasti posisinya, 
> tidak menjadi tanda tanya lagi.
>    Terima kasih atas masukan hiantit David Kwa, saya sendiri punya kamus 
> sejenis itu hanya saja ragu kesimpulannya seperti saya katakan di atas.
>    Hanya sayang saya tak dapat membuka Hanzi dari email  anda, apakah huruf  
> 唯 saya sama dengan yang dimaksud anda?
>Banban kamsia li. 
>    Liang U
>
>
>
________________________________
 From: David <dkh...@yahoo. com>
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Sent: Tue, March 23, 2010 2:36:47 PM
>Subject: [budaya_tionghua] Re: ASAL OWE DARI MANA?
>
>  
>Ngpeq Liang U, pak Ie, dan RRS,
>
>Sepengetahuan owè, kata ganti orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat 
>khas Tionghoa Peranakan OWÈ berasal dari kata Hokkian (Selatan) UÈ å"¯. 
>Dalam Douglas, Carstairs, Chinese-English Dictionary of the Vernacular or 
>Spoken Language of Amoy, with the Principal Variations of the Chang-chew (i.e. 
>Zhangzhou 漳州) and Chin-chew (i.e. Quanzhou 泉州) Dialects (London: 
>1873), halaman 350b, ada entri OÈ å"¯ (baca: UÈ) yang didefinisikan sebagai 
>“the answer to a call; yes, sir!� Jadi, menurut kamus itu, anak orang 
>Hokkian biasanya menjawab panggilan bapanya atau ibunya, atau orang lain yang 
>dihormati, dengan “UÈ å"¯!â€�
>
>Kata UÈ å"¯ ini diadopsi dalam bahasa Melayu Tionghoa, bahasa kaum Peranakan 
>di berbagai kota di seluruh Nusantara, a.l. sampai ke Sumatra Barat, bukan 
>hanya Jawa dari Barat hingga Timur, seiring dengan meningkatnya jumlah
> kaum Peranakan yang merupakan keturunan orang Tionghoa Totok (SINKHEQ 新客) 
> dengan perempuan lokal (NYAI). Kaum Baba (laki-laki Tionghoa Peranakan) 
> mengadopsi budaya dari pihak ayah yang Totok, sementara kaum Nyonya 
> (perempuan Tionghoa Peranakan) mewarisi budaya ibunya yang perempuan lokal. 
> Di kalangan kaum Baba UÈ―yang dieja OWÈ dalam bahasa Melayu Tionghoa dan 
> Indonesia―memperoleh makna tambahan; OWÈ tidak lagi sekadar mengiakan 
> panggilan seseorang yang dihormati, OWÈ juga mengandung makna kata ganti 
> orang pertama tunggal laki-laki bentuk hormat. Namun, berbeda dengan kaum 
> BABA, kaum NYONYA tetap menggunakan SAYA yang dipakai ibu mereka, BUKAN OWÈ!
>
>Di kuping kaum BABA, kata ganti Hokkian (Selatan) GUA æˆ`, yang sebenarnya 
>bermakna netral, terdengar lebih kasar ketimbang kata OWÈ, yang halus. Dalam 
>budaya Peranakan, akan dianggap SANGAT TIDAK SOPAN apabila seorang anak berani 
>memakai kata ganti GUA
> terhadap orangtuanya, di mana seharusnya kata ganti hormat OWÈ lah yang 
> dipakai.
>
>Begitulah, kata OWÈ seharusnya dipakai oleh seseorang yang berkedudukan 
>sosial lebih rendah terhadap seseorang yang lebih tinggi (anak terhadap 
>orangtua, adik terhadap koko/cici, bawahan terhadap atasan, dsb). Dalam posisi 
>sebaliknya, termasuk antarsahabat AKRAB, kata ganti GUA lah yang dipakai. 
>
>Kata GUA juga sering dipakai dalam keadaan marah. Seseorang yang tadinya 
>secara sopan menggunakan kata ganti OWÈ dalam bertutur, bisa saja tiba-tiba 
>beralih ke kata ganti GUA dalam keadaan marah kepada orang kedua.
>
>Demikianlah pendapat owè mengenai asal-usul kata ganti OWÈ.
>
>Kiongchiu,
>DK
>
>--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, iskandar effendi
> <iskandar.effendi@ ...> wrote:
>
>salam hormat , oom Liang, semoga sehat selalu.
>ingin berbagi sedikit, tentang sebutan owe ini.
>
>di daerah Padang, dalam pergaulan sehari hari , kita menyebut diri sendiri 
>kepada yang lebih tua, sebagai "we", .. tidak pake "o".
>sedangkan terhadap teman sebaya, .."gua"...
>kepada yang lebih tua umurnya,... memanggil " ie--ie",perempuan ...dan ... 
>"encek",lelaki
>kepada yang seumur.... "lu"
>kepada yang lebih muda ..."baba"lelaki. .. "nona"perempuan.
>
>Salam,
>ie
>
>Pada 20 Maret 2010 12:10, liang u <lian...@... > menulis:
>
>Re: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA? 
>
>Rekan-rekan, 
>Dulu waktu masih zaman orba, saya lupa majalah Star Weekly atau Pancawarna 
>pernah memuat beberapa artikel yang mendiskusikan dari mana kata owe itu 
>berasal? Kata itu dalam masyarakat Tionghoa Jawa Barat dipergunakan sebagai 
>kata "saya" untuk laki-laki, tapi dipakai juga sebagai kata "ya"
> untuk laki-laki. Kaum Tionghoa totok yang menggunakan bahasa Indonesia juga 
> menggunakan kata owe, tentu tidak kalau ia menggunakan bahasa daerah 
> Tiongkok. Orang Tionghoa non Hokkian jarang menggunakan kata itu, kecuali ia 
> berbicara dengan orang peranakan Hokkian dalam bahasa Indonesia atau Melayu 
> Tionghoa. 
>Sampai sekarang saya tidak dapat menemukan jawaban yang tepat. Menurut 
>perkiraan saya, kata "owe" yang berarti saya berasal dari kata gua dalam 
>dialek Hokkian. Orang yang berdialek Melayu Jakarta, mengucapkan gua menjadi 
>gUÈ. Kata gUÈ ini yang berubah bunyi menjadi owe. Dalam dialek Hokkian bunyi 
>w itu dari segi linguistik agak beda dengan w Indonesia, tapi lebih dekat ke 
>o. Kata gwan lebih tepat diucapkan goan, jadi owe itu berasal dari o-e, yang 
>bunyinya dekat dengan gUÈ Jakarta. Karena oe zaman Belanda dibaca u, maka o-e 
>tidak ditulis oe tapi ditambah w, menjadi owe. 
>
>Owe juga digunakan sebagai kaya "ya" dalam menjawab
> pertanyaan atau perintah orang. Kalau orang tua memerintah kita: "Kau pulang 
> cepat yah." Si anak akan menjawab "Owe, Ne!" Ne adalah ibu dari dialek 
> Hokkian. Sedang kalau perempuan akan menjawab, "Saya, Ne!" Baik owe maupun 
> saya di sini berarti "ya." Lalu dari mana datangnya owe di sini ? Kita lihat 
> dalam dialek Hokkian kalau diperintah demikian orang akan menjawab: "Ho! 
> kadang "ho e!"
>
>Ho berarti baik 好, e adalah akhiran, yang berfungsi seperti lah dalam bahasa 
>Indonesia. Bunyi ho-e ini menjadi owe. Jadi jawaban : "owe" berarti "ya" atau 
>"baiklah." Dalam bahasa Mandarin dikatakan: "好� atau "好的�. Dalam 
>dialek Hokkian hao adalah ho, de adalah e. 
>
>Lama-lama terjadilah pembagian kerja, kalau gUÈ atau gua dianggap kasar hanya 
>digunakan terhadap orang yang setingkat atau lebih rendah, owe digunakan 
>kepada orang yang lebih tinggi. Jadi owe halus, sedang gUÈ atau gua kasar. 
>Mengapa untuk perempuan owe
> diganti saya atau ya? Maaf, saya tak dapat menjawab.
>
>Tolong diperhatikan, gua atau gUÈ dianggap kasar kalau bicara dalam bahasa 
>Indonesia atau Melayu Tionghoa, dialek Betawi dll. Tapi gua dianggap tidak 
>kasar sebab berarti saya dalam dialek Hokkian. Saya sendiri kalau ada anak 
>muda yang berkata. "Apeq, itu punya gua." Hati langsung agak tersinggung, 
>kasar benar, kalau bicara dalam dialek Hokkian: "Hallo, li apeq aq, gua 
>Abeng." merasa tidak apa-apa. Kata yang sama dalam dua bahasa yang berbeda 
>menghasilkan arti yang berbeda, itu tak aneh, yang penting kita tahu di mana 
>dan kapan kita gunakan. 
>
>Tolong masukan lain atau sanggahan dari teman yang Hokkian native speaker.
>
>Kiongchiu
>
>------------ --------- --------- --------- --------- --------- -
>From: Tjandra Ghozalli <ghozalli2002@ ...>
>To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
>Sent: Fri, March 19, 2010 2:29:49 PM
>Subject: [budaya_tionghua] ASAL OWE DARI MANA?
>
>Dear member,
>Kata ganti orang pertama "OWE" yang dipakai warga Tionghoa - ternyata tidak 
>dipakai oleh warga Tionghoa luar pulau Jawa. Kata "OWE" hanya dipakai oleh 
>warga Tionghoa peranakan (babah) yang lahir di Jawa terutama dari suku 
>Hokkian. Kata "OWE" hanya untuk laki laki, perempuan tetap pakai kata "SAYA". 
>Di Tiongkok tidak dikenal kata "OWE". Mohon pencerahan dari para pakar bahasa 
>Tionghoa; sesungguhnya kata "OWE" berasal dari mana? Dan sejak kapan digunakan 
>secara luas? RGDS.TG
>
>
>
> 

 


      

Reply via email to