Saya dengan orang indonesia asli berteman baik kok. Baik jahat jangan lihat 
dari etnis nya.

Banyak juga yang cina rese dan yang pribumi baik nya ga ketulungan. Begitu juga 
sebaliknya.

Yang masalah vera tadi kan soal NAMA. Menurut saya nama marga buat apa di 
INDONESIA kan.

Emang sulit yah kalau manggil. Bapak ang/liem/yap/tan/ seterusnya deh
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-----Original Message-----
From: suange...@yahoo.com
Date: Sun, 11 Apr 2010 10:52:23 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA 
THE/ZHENG

Dear all,

Jika membaca email2 perdebatan antara saya dgn kawan2.saya sering senyum2 
sendiri,tidak menyangka permasalahan marga bisa sampai melebar sana sini. 
Padahal awalnya saya hanya memberi pendapat ttg pengkreatifan marga the. 

Pada awalnya saya hanya tidak setuju hanya karena pengkreatifan marga 
dibelakang nama indonesia,saya dituding membuang marga.padahal mksd tersebut 
sama skali tidak ada.malah anak saya masi memiliki tiga nama.

Tapi jika ditelusuri lebih jauh,mungkin apa yg saudara erick nyatakan 
benar.umur yg berbeda jg melahirkan pola pandang yg berbeda. 
Mungkin saya masi belum cukup memakan asam garam hidup di negeri ini.

Jika ada kata2 yg kurang berkenan slama perdebatan blangsung.saya minta maaf.

Saya berharap dengan adanya perdebatan2 seru seperti ini,kita akan lebih 
mengenal pemikiran satu sama lain.

Salam,
Vera
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Erik" <rsn...@yahoo.com>
Date: Sun, 11 Apr 2010 07:53:49 
To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com>
Subject: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG


Setuju, Masalah "bertingkah" bukan masalah ras, tetapi persoalan kelas!
Siapa saja, dari ras dan suku mana saja, kalau berasal dari kelas
borjuis cenderung "bertingkah". Bukan cuma Tionghua, tapi juga suku-suku
lain.

Sedangkan politik Marginalisasi, Stigmatisasi, dan Victimisasi terhadap
etnis Tionghua di Indonesia memang adalah kebijakan regim Orde Bau waktu
itu, yang berkaitan dengan kepentingan politik dalam dan luar negeri
regim itu sendiri dengan segala kompleksitasnya yang tidak cukup dibahas
di sini.

Salam,

Erik

------------------------------------------------------------------------\
-----------

  In budaya_tionghua@yahoogroups.com, pozz...@... wrote:
Itu luas pak Chan CT, bukan keuntungan para Jendral saja (kalo demi
keuntungan para Jendral saja, saya pasti menyebutnya dengan dendam
pribadi sekelompok golongan saja)
Disini tidak ada dendam, tapi murni politis..
Btw sebenarnya sejak jaman jakarta bernama Batavia. :)
Kobannya ya rakyat Indonesia dengan hidup dalam sejarah skenario.
Kalo masalah bertingkah.. Aceh, Maluku, Papua, lebih creditable deh
kayaknya..
> Sent from my BlackBerry?smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!
>
> -----Original Message-----
> From: "ChanCT" sa...@...
> Date: Sun, 11 Apr 2010 12:12:17
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI
MARGA THE/ZHENG
>
> Bung Pozzzmo yb,
>
> Maaf, entah bagaimana saya harus menyebut nama panggilan untuk bung
ini. Dari pernyataan bung dibawah, saya sependapat dengan apa yang
tersirat, itupun seandainya saya tidak salah menangkapnya. Tapi, jelas
yang tersurat terjadi kesalahan yang menurut saya perlu diluruskan. Bung
menyatakan, saya kutip: "Chinese indonesia menjadi object semata yang
dikorbankan untuk kepentingan berbangsa dan bernegara."
>
> Saya sependapat dikatakan, sejak jaman kemerdekaan hingga tragedi Mei
98 yl., Tionghoa dijadikan objek yang dikorbankan dan itupun harus ada
penegasan, oleh sementara pejabat atau jenderal rasis untuk mencapai
tujuan politik mereka. Jadi, bukan dan tidak bisa dikatakan Tionghoa
dikorbankan untuk kepentingan berbangsa dan bernegara. Sebaliknya,
kerusuhan-kerusuhan anti-Tionghoa, yang korbankan sekelompok warga
Tionghoa itu jelas sangat merugikan Bangsa dan Negara. Yang diuntungkan
hanyalah sementara pejabat-jenderal itu saja, dalang kerusuhan berhasil
memetik buahnya, dan selama ini tidak berhasil diseret kepedan
Pengadilan. Tetap dibiarkan lalu begitu saja, seperti tak pernah terjadi
apa-apa.
>
> Kemudian mengenai masalah Chinese bertingkah, sedikit saja saya
komentari. Adalah juga menjadi kenyataan tingkah sementara Tionghoa yang
berlebihan itu yang dijadikan alasan, atau membakar rasa anti-pati ras,
untuk menyulut kemarahan massa miskin menjadi marah pada Tionghoa
umumnya. Dan terus terang saja, sebagai Tionghoa saya juga tidak senang
melihat masih ada sementara Tionghoa yang bertingkah berlebih begitu,
merasa jumawa dengan merendahkan suku-suku lain. Kenapa harus begitu?
Bukankah akan jauh lebih baik kalau sesama umat manusia yang hidup
didunia ini bisa saling menerima dan menghormati manusia-manusia dengan
segala perbedaan yang ada, bisa ber-BHINEKA TUNGGAL IKA, mempertahankan
kehidupan masyarakat yang damai, tentram dan penuh keharmonisan, ...
Jadi, ada baiknya bagi sementara Tionghoa yang betingkah itu juga
memperbaiki diri, agar tidak lagi bisa disalah gunakan untuk membakar
kemarahan massa miskin. Dan, ... yang juga patut diperhatikan, justru
Tionghoa betingkah itu selalu lolos dari korban kerusuhan, sedang yang
jatuh korban hanyalah massa luas Tionghoa yang tidak bersalah dan tidak
berdosa.
>
> Dan, sayapun melihat keadaan sekarang, secara HUKUM khususnya,
Tionghoa di Indonesia telah dapatkan posisi yang jauh lebih baik. Telah
diperlakukan sama dihadapan HUKUM. Mudah-mudahan saja dalam praktek
kehidupan bermasyarakat juga berangsur-angsur bisa lebih baik dan
sepenuhnya sesuai dengan HUKUM yang telah ditetapkan.
>
> Salam,
> ChanCT
>
> ----- Original Message -----
> From: pozz...@...
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Sent: Sunday, April 11, 2010 9:18 AM
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI
MARGA THE/ZHENG
>
>
> Kejadian bulan Mei bukan karena Chinese bertingkah, tapi memang dari
jaman kemerdekaan hingga tragedi Mei, Chinese indonesia menjadi object
semata yang dikorbankan untuk kepentingan berbangsa dan bernegara.
(Paling memberi dampak baik secara internal maupun
external/internasional impact)
>
> Pengetahuan kebenaran sejarahnya gimana bu? Jangan jadi korban
skenario sejarah bu. :)
>
> Namun keadaan kini sudah jauh lebih baik. Tidak saya jelaskan lg,
takut jadi jauh melebar kemana2.
> Intinya keberadaan chinese sebenarnya telah disamaraakan kini sebagai
suku, sebagai penduduk, sebagai pejuang untuk Indonesia tercinta kini.
> ------Original Message------
> From: suange...@...
> Sender: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> ReplyTo: budaya_tionghua@yahoogroups.com
> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI
MARGA THE/ZHENG
> Sent: Apr 10, 2010 13:57
>
> Salam hormat, Saya kurang setuju jika hanya krn penamaan bhs tionghwa
yg di indonesiakan atau hanya karena berpikir kreatif dituding dengan
pelabelan orde baru segala.dan janganlah gara2 penamaan nama,kita
berusaha memojokkan suatu agama atau negara lain.rasa bangga terhadap
suku sendiri itu wajar dan sah.tapi janganlah sampai berubah menjadi
sukuisme. seharusnya kita tidak berpikiran sempit akan sgala
sesuatunya.dan tidak menjadi sangat sensitif.hal tersebut sangat tidak
mencerminkan kedewasaan. Saya berpendapat bahwa dimana bumi dipijak
disitu langit dijungjung.tp bukan berarti saya membuang marga sendiri.
Kita cm berusaha mencari jalan tengah. Kejadian bln mei waktu dulu sudah
sharusnya menjadi cermin bagi kita.jgn sampai sikap sukuisme yg tertanam
dalam diri anda menjadi bumerang bagi anda sendiri. Terakhir,saudara
zhoufy,masi ingatkah suapan nasi terakhir anda santap itu ditanam oleh
siapa?
> Powered by Telkomsel BlackBerry?
> From: zho...@yahoo. com Date: Sat, 10 Apr 2010 03:01:07 +0000 To:
<budaya_tionghua@ yahoogroups. com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re:
TANYA SOAL NAMA GENERASI/ZIBEI MARGA THE/ZHENG Oho! Memakai nama cina yg
menyolok akan memperlebar perbedaan? Bagaimana dng nama Yap Thiam Hien,
Kwik Kian Gie dan Liem Swie King? Mereka juga berdosa ikut memperlebar
perbedaan? Rupanya ada pendukung teori pembauran orde baru! Mengapa tak
sekalian ganti agama dan pakai nama islam? Pasti perbedaan menjadi
semakin sempit. Di Indonesiakan? Saya rasa di Indonesia tdk ada itu
bunyi Th! Ini jelas adopsi dari nama barat. Tak usah berpretensi
mengindonesiakanlah , orang Indonesia juga cukup mudah mengucapkan nama
The Nin king kok. Bahkan nama2 sulit dalam cerita silatpun dilalap
semua. Lagian, demi memudahkan orang membaca sampai harus membuang nama
marga yg asli, apakah ini benar secara moral? Kalau begini orang barat
yg tinggal di indonesiapun harus mengindonesiakan namanya! Karena, bagi
orang kebanyakan yg tak mahir bhs inggris, pasti bunyinya akan dieja
melenceng! saya yakin, semua ini hanya karena anda sud
> Sent from my BlackBerry?smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!
>
> ------------------------------------
>
> .: Forum Diskusi Budaya Tionghua dan Sejarah Tiongkok :.
>
> .: Website global http://www.budaya-tionghoa.net :.
>
> .: Pertanyaan? Ajukan di http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua
:.
>
> .: Arsip di Blog Forum Budaya Tionghua http://iccsg.wordpress.com :.
>
> Yahoo! Groups Links
>



Reply via email to