Hehe yang masih kid itu karate, kungfu mah udah mature ….

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] 
On Behalf Of Made S
Sent: Friday, July 09, 2010 12:37 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Karate Kid, Beijing Hutong - Kota Tua Beijing

 

  


Sepertinya lebih cocok Kungfu Kid ya?

--- On Fri, 7/9/10, karang0ter...@gmail.com <karang0ter...@gmail.com> wrote:


From: karang0ter...@gmail.com <karang0ter...@gmail.com>
Subject: Re: [budaya_tionghua] Karate Kid, Beijing Hutong - Kota Tua Beijing
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Friday, July 9, 2010, 5:14 AM

  

Sampai sekarangpun, beladiri Taoist yg utama/inti tidak diajarkan kepada pihak 
luar. 



Powered by Telkomsel BlackBerry®

  _____  

From: "xiaolongni73" <xiaolongni73@ yahoo.com> 

Sender: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 

Date: Fri, 09 Jul 2010 02:16:40 -0000

To: <budaya_tionghua@ yahoogroups. com>

ReplyTo: budaya_tionghua@ yahoogroups. com 

Subject: [budaya_tionghua] Karate Kid, Beijing Hutong - Kota Tua Beijing

 

  

Dikutip dari milis tetangga (everyday mandarin):

Karate Kid, Re: Beijing Hutong - Kota Tua Beijing
Posted by: "Alfonso" degaa...@yahoo. com 
<http://us.mc762.mail.yahoo.com/mc/compose?to=degaan36%40yahoo.com>  degaan36
Mon Jul 5, 2010 1:31 pm (PDT)

Dalam film Karate Kid 2010 Jackie Chan, sebagian besar shooting memang 
dilakukan di Hutong (lorong kota tua di Beijing). Film Karate Kid bertujuan 
untuk promosi kota Beijing secara khusus, dan China secara umum.

Di film tsb, kita bisa melihat kehidupan sehari-hari orang Beijing ditonjolkan 
di sana. Yang modern, yang kuno, yang hebat, yang bagus, sampai yang lucu. Di 
film Karate Kid, kita bisa menyaksikan permainan jianzi (sejenis olahraga kaki 
kuno China dari Dinasti Han dengan 3-4 orang yang memainkan bulu ayam yang 
diikat di koin), tenis meja, bulu tangkis, di mana semua itu merupakan olahraga 
nomor 1 di China. Juga olahraga basket, Mei Ying yang bermain biola, ojek China 
saat Dre nebeng dengan skate-board- nya, sekolah internasional Dre, dan stadion 
Olimpiade Bird Nest (Niao Chao) yang menggambarkan kehidupan orang China 
(Beijing) masa kini.

Di film, kita bisa melihat ratusan siswa China yang belajar kungfu di 
perguruan. Itu bukan rekayasa karena untuk siswa SMA di China, mereka yang 
berijazah di bidang olahraga dan musik akan mendapat tambahan 20 poin saat 
ujian masuk universitas. Itu salah satu kehebatan pemerintah China dalam 
memberi dorongan hidup pemuda mereka. Pemerintah mengatur supaya anak-anak muda 
sehat, kuat, dan berkarakter dengan memberi mereka manfaat (tambahan nilai 
masuk univ) jika mereka menyalurkan di tempat yang benar. Makanya tidak pernah 
ada tawuran siswa seperti terjadi di negeri ini walau jumlah pemuda di sana 8 
kali lipat jumlah pemuda di Indonesia. Jika kita lihat di film, anak-anak muda 
di China sangat gesit, dan memang itulah kenyataannya di sana.

Tentang orang semedi dan biara di atas gunung di film, itu juga benar dan 
memang ada di China hingga hari ini!

Yang kita lihat di film Karate Kid, shooting diambil di Perguruan Wushu Wudang 
Shan (Gunung Wudang) atau dalam dialek Hokkian lebih terkenal dengan sebutan 
Butong. Anda yang suka menonton Indosiar tahun 1995 tentu tidak asing lagi 
dengan nama Butong Pai (Aliran Butong/Wudang) di film To Liong To (Pinyin: Tu 
Long Dao/Golok Pembunuh Naga). Judul asli film ini adalah Yi Tian Tu Long Ji 
yang dimainkan oleh Tony Leung.

Gunung Wudang berada di kota Shiyan, Provinsi Hubei, China, juga dikenal 
sebagai tempat suci para pendeta Tao. Unesco juga telah menetapkan Gunung 
Wudang sebagai salah satu warisan budaya dunia. Sekitar 2.000 tahun lalu, 
filsuf besar China, Laozi, mempraktikkan Taoisme di gunung ini. Itulah yang 
membuat Wudang dianggap sebagai asal Taoisme China.

Zhong Yunlong adalah pendeta Taois yang juga memegang jabatan tertinggi dalam 
aliran wushu Wudang hari ini. Dia adalah murid generasi ke-14 dari mahaguru 
aliran Wudang, Zhang Sanfeng. Sampai saat ini, Zhong Yunlong hingga hari ini 
masih bermeditasi di atas gunung, jauh dari keramaian. Di lain waktu, jika ada 
kesempatan saya akan coba menceritakan tentang Perguruan Wushu Wudang/Butong.

Bagi penggemar cerita silat, kisah Zhang Sanfeng (Hokkian:Tio Samhong) pasti 
tidak asing lagi. Dalam legenda dunia persilatan, Zhang Sanfeng merupakan tokoh 
silat yang digambarkan sebagai orang yang sederhana, bijak, dan berilmu silat 
tinggi.

Zhang Sanfeng pada awalnya dipercaya sebagai murid perguruan Shaolin, tetapi 
kemudian mengembangkan ilmu wushu (yang disebut kungfu oleh orang Barat) 
beraliran Taoisme di Gunung Wudang.

Kembali ke Zhong Yunlong, masa remajanya dia mempelajari wushu di perguruan 
Shaolin di Provinsi Henan. Lalu dia pergi ke Gunung Wudang untuk mempelajari 
wushu aliran Wudang. Setelah itu dia berkelana lagi selama tiga tahun untuk 
mempelajari beberapa wushu dari guru lain.

Setelah tempaan bertahun-tahun, akhirnya Zhong berani tampil dalam berbagai 
turnamen wushu, baik nasional maupun internasional.

Menurut dia, hatinya tertambat pada wushu aliran Wudang karena aliran ini 
paling cocok dengannya. "Ajaran tentang keselarasan dengan alam, meditasi, 
bahkan baju aliran Wudang sangat saya senangi," ujarnya. Berbeda seperti 
pesilat wushu aliran Shaolin yang tidak memelihara rambut, pesilat pada aliran 
Wudang ini justru memanjangkan rambut mereka. Makanya di film Karate Kid, kita 
melihat biksu-biksu Tao semuanya berambut dengan berkumis. Jackie Chan juga 
berkumis di film tsb.:D

Dahulu kala, rakyat jelata memang tidak diberi kesempatan mempelajari wushu 
Wudang. Keahlian ini hanyalah diperuntukkan bagi mereka yang sudah ditahbiskan 
menjadi pendeta-pendeta Tao saja. Salah satu alasannya adalah untuk menghindari 
penyalahgunaan keahlian wushu di kalangan rakyat banyak.

Keadaan berubah. Seiring dengan perubahan dan keterbukaan Pemerintah China, 
keterbukaan juga menyapu Gunung Wudang. Mereka pun melakukan reformasi dengan 
mendirikan Asosiasi Taois Wudang pada tahun 1988. Wushu Wudang yang merupakan 
warisan seni serta bermanfaat untuk menjaga kesehatan jiwa dan raga ini mulai 
terbuka dan dapat dipelajari orang kebanyakan.

Mulailah dibuka sekolah-sekolah wushu di Gunung Wudang. Sekolah pertama yang 
menerima murid dari luar kalangan pendeta Tao adalah Institut Kungfu Taois 
Wudang. Saat ini, tidak sedikit orang dari luar negeri yang belajar di beberapa 
sekolah wushu di Wudang.

Zhong Yunlong menjelaskan, ada tiga filosofi dari wushu Wudang. Pertama adalah 
renti kexue, yaitu menyangkut pengetahuan mengenai struktur tubuh manusia. 
Kedua, shengmin kexue, meliputi pengetahuan mengenai kesehatan manusia, seperti 
bagaimana manusia dapat menghalau penyakit serta memperoleh umur panjang. 
Ketiga adalah chusi kexue, yakni pengetahuan yang menyangkut seni dan teknik 
bela diri.

 



Kirim email ke