Bung Dipo, Bung Eko dan TTM BT semuah,

Hai, apakabar? Sudah makan?

Hehehe.... sorry, semulajadi saya mau tarok foto-fotonya di album milis kita. 
Tapi entah mengapa saya tidak melihat ada tombol 'create' album atau 'upload' 
foto - mungkin memang tombol itu diset khusus untuk mods ajah ya.

Jadi, kalau mau lihat foto-fotonya, sila masuk ke link ini ajah:

http://ophoeng.multiply.com/photos/album/474

Bung Eko, rupanya anda asli Cah Solo tah? Saya sih bukan Cah Solo, tapi 
beberapa kali saya pernah ke Solo dan pernah mukim sebentar di sana, tapi ya 
baru minggu lalu itu saya diberkahi kesempatan melihat sisa-sisa kuburan mBah 
Cerewet aka mBah Bawel itu. Waktu lokasi UNS masih berupa kuburan, sekitar 
tahun 1965-an, atau sekitar 1974-1976-an(?), ketika saya masih sering ke Solo, 
mestinya tu kuburan masih utuh, saya juga gak berkesempatan melihatnya.

Memang sayang sekali bahwa kuburan itu sudah dibongkar, sisa bangunan itu saja. 
Itu pun ndak dibongkar karena adanya 'kesaktian' yang dipercaya penduduk 
setempat. Kalau anda mudik nanti, cobalah anda iseng-iseng selidiki siapa ahli 
warisnya dan tanyakan bagaimana sejarahnya kuburan itu diberi basement.

Bung Dipo, ternyata benar ada kuburan ber-basement juga di Petamburan ya? Waktu 
itu saya pernah dengar dari satu teman bahwa ada satu kuburan yang bisa turun 
ke dalam tanah (basement?), tapi teman saya bilang itu kuburan orang Belanda. 
Rencananya besok saya mau ke sana bersama teman saya untuk melihat dan 
memotreknya kalau sempat.

Saya gak tahu persis apakah kuburan mBah Cerewet itu disebutnya maoseleum atau 
apa. Tapi, bukannya maoseleum itu berupa ruang berpendingin yang peti matinya 
ditarok begitu saja dalam ruang tsb., dengan bahan kaca transparan supaya orang 
bisa melihat jasad mendiang yang dibalsem itu?

Terima kasih atas tambahan info anda, tapi masih saja belum terjawab ttg adat 
kebiasaan 'memaksa' generasi muda untuk posisinya berada di 'bawah' mendiang - 
bahkan setelah dikubur sekalipun. Malahan sekarang topik-nya bercabang ke 
pembahasan ttg Belanda tun-pnoa seperti dilontarkan oleh Bung David Kwa tuh ya.

Begitu saja kira-kira ya.

Salam makan enak dan sehat,
Ophoeng





--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dipo" <dipod...@...> wrote:

Dari deskripsi Ophoeng, sepertinya ini semacam mausoleum ya ? Saya cari fotonya 
dibagian photo tidak ketemu Phoeng. Apa mungkin mirip milik Oen Giok Khouw di 
Petamburan itu, disitu juga ada basementnya ?
 
Salam  
 



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, eko hermiyanto <eko.hermiyanto@> wrote:

Waduh, ternyata saya sendiri yang notabene menghabiskan 18 tahun hidup
pertama saya di daerah Solo tidak tahu menahu mengenai kuburan ini.
 
Saya tadi menelpon orang tua saya, tetapi, baik ibu maupun ayah saya juga sama 
sekali tidak tahu mengenai kuburan ini. Entah dengan kakek saya karena saya 
belum berkesempatan untuk menelepon beliau.




Reply via email to