P. Teddy,
Makasih 'tuk undangannya mampir ke kantor APJII / ISOC, kapan-kapan dech mampir.

P. Irwan,
Makasih juga 'tuk penjelasannya nyang panjang lebar ttg program ISOCID,
menarik banget sich.
Kalau untuk 'majuin masyarakat en kagak ada tujuan politis or pribadinya,
saya pengen banget ikut gabung, untuk bantu-bantu aja, bukan untuk posisi
jabatan yang masih kosong, untuk itu mah saya nggak level :-).

Tapi kayaknya sekarang masih double pengurus ya? Kata P. Irwan dihasil GM
posisi chairman kosong but P. Teddy masih klaim chairman.

Saya nunggu dulu aja dech, ampe situasi tenang, takut jadi kayak yang kata
pepatah "gajah yang berantem, pelanduk mati keinjek-injek", remuk jadi bubur
;-). Soalnya aye sama sekali kagak kenal ama orang-orang yang berantem,
nanti malahan jadi tumbal kayak kelompok 3 ya :-(.

BTW. kalo dua-duanya nge-klaim untuk kepentingan masyarakat, kenapa nggak
baekan aja? Ketemu muka, ngobrol bareng, cari pemecahan.

Kata ahli strategi perang sich, kalo musuh udah kepojok, kasih jalan untuk
keluar arena en mundur. 
Soalnya kalo didesek terus, yang kalah bakalan bertahan mati-matian,
ngancurin segala yang bisa ancur, akhirnya khan yang rugi masyarakat juga.

Eeeeehhhhh...... bukan aye mau nguliahin nich, kali aja omongan orang bawah
begini masih didenger.

AR
http://arief.ismy.web.id






At 23:39 08/04/05 +0700, you wrote:
>Pak Arief,
>
>ISOC adalah organisasi yang didirikan oleh "the fathers of the internet",
>dengan demikian organisasi ini bertujuan untuk mengembangkan aspek-aspek
>positif dari internet, dan meredam aspek-aspek negatifnya. Aspek positif,
>tentu yang paling jelas adalah pemanfaatan internet untuk pendidikan,
>penelitian dan perdagangan, sedangkan aspek negatif yang paling jelas adalah
>terorisme, penipuan dan pembajakan identitas.
>
>Sebagai cabang dari ISOC, ISOCID juga memiliki tujuan yang sama, yakni
>mengembangkan aspek-aspek positif dari internet, hanya saja karena internet
>adalah media yang powerful, secara otomatis organisasi yang mengembangkan
>teknologinya dapat dimanfaatkan secara politis untuk mengendalikan para
>pengguna medianya. Inilah yang mendorong TAP untuk mempolitisir ISOCID masuk
>dalam kancah perebutan manajemen ccTLD. ISOCID seharusnya berada pada posisi
>netral, berjuang demi freedom of speect, decentralization dan equality, tapi
>TAP malah berusaha membungkam anggota-anggota yang kritis, memakai nama
>ISOCID untuk melakukan pemusatan kekuasaan dan mengatasnamakan "nasional"
>untuk menjalankan ambisi pribadi.
>
>Kalau pak Arief berminat, sekarang ini posisi Ketua, Bendahara dan Pengurus
>bidang standard sedang kosong, tetapi tentu saja harus menjalankan proses
>yang wajar, antara lain aktif dulu dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, lalu
>mencalonkan diri dan mengumumkan visi / misi secara terbuka, lalu mengikuti
>proses election. Kalau terpilih, ya selamat, kalau tidak, ya coba lagi di
>kesempatan berikutnya.
>
>Kalau mau mulai, sekarang adalah kesempatan bagus karena kita sedang
>membantu LIPI mempersiapkan Seminar Nasional Art, Science, Engineering and
>Technology.
>
>Soal uang, terus terang saja disini tidak ada yang namanya gaji. Semua yang
>aktif diberikan kompensasi dalam bentuk royalti, tergantung dari apa yang
>dikerjakan. Biasanya, kalau mengajar atas nama ISOCID, otomatis terima honor
>dari kampus yang bersangkutan. Kalau menulis materi atas nama ISOCID,
>menerima royalti dari ISOCID pada saat materinya "terjual". Yang terbaru,
>kalau membuat produk HAKI di bawah bimbingan ISOCID, maka anda akan menerima
>royalti penjualan produk yang berdasarkan HAKI anda tersebut.
>
>Jadi, sistim yang sekarang kami jalankan berbeda jauh dengan yang dulu
>dijalankan TAP, karena prinsip TAP adalah "Tidak ada uang, organisasi tidak
>jalan", sedangkan prinsip kami adalah "Dengan semangat, kerja keras dan
>ketulusan, selamanya pasti ada jalan". Kalau bapak meragukan, dapat
>menanyakan langsung ke bapak Paulus Prananto (dekan FTI UPN Veteran
>Jakarta), bapak Daniel Geka (dekan FTI UKRIDA) dan bapak Ahmad Zuhdi (kajur
>FTI Trisakti). Beliau-beliau inilah yang paling tahu bagaimana saya dan
>rekan Devi Dimitra, Linga Hanawati, Goutama Bachtiar, Djati Adi Wicaksono
>dan lainnya berhasil membuat ISOCID memiliki program-program pendidikan dan
>kemasyarakatan yang berjalan dengan baik tanpa menggunakan falsafah UUD.
>
>salam,
>
>Irwan Effendi
>
>----- Original Message -----
>From: "M. Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
>To: <[EMAIL PROTECTED]>
>Sent: Thursday, August 04, 2005 8:27 AM
>Subject: [ccTLD-ID] Bingung ISOCID en internet endonesa
>
>
>> Dear all,
>>
>> Ngeliat program yang ISOCID yang dikasihtahu P. Irwan banyak untuk
>> masyarakatnya, saya tertarik sekali untuk gabung.
>>
>> Tapi sebelumnya saya pengen tanya en mohon ma'af sebesar-besarnya, karena
>> saya hanya wong cilik yang nggak ngerti organisasi en kagak punya
>pengalaman
>> jadi chairman, secretary etc. dari organisasi besar yang meng-endonesa.
>>
>> Kenapa sich posisi jabatan di ormas/orsos kayak begini sampe diperebutin
>> mate-matean?
>>
>> Emangnya dapet apa sich kalo jadi bos?
>>
>> Boleh dong saya tahu, kali aja jadi pengen ikut pegang jabatan ;-).
>>
>> Apalage sampe ada orang yang pegang jabatan di banyak organisasi, kayak
>> dijaman orba aje nyang presidennya jadi pelindung en ketua puluhan
>organisasi.
>>
>> Terus suksesinya pake berantem lage, persis kayak presiden RI gituh, kagak
>> ada yang legowo mau turun, habibie doang yang turun dengan 'nrimo,
>presiden
>> lain pake marah-marah en protes.
>>
>> Tolong dong dikasih pencerahan, abis bos-bos internet endonesa berantem
>> melulu, bulan lalu merebutin domain name (yang ini mah udah jelas UUD),
>> sekarang ISOCID, nanti apa lage ????
>>
>> Ngomong-ngomong, pengen juga nich kenalan dengan Mr. TAP (P. Teddy), siapa
>> tahu saya kecipratan :-), tapi apa mau ya orang sehebat beliau ketemu
>dengan
>> saya yang kroco gini ????
>>
>> AR
>> http://arief.ismy.web.id
>>
>>
>>
>>
>

Kirim email ke