http://www.poskota.co.id/news_baca.asp?id=34612&ik=2


Wartawan Dibunuh di Puncak 

Minggu 24 Juni 2007, Jam: 12:59:00 

BOGOR (Pos Kota) - Wartawan tabloid mingguan 'Media Harapan' di Bogor, 
ditemukan tewas mengenaskan di Hotel Jayakarta, Kampung Ciburial Coklat RT 
04/05, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor, Jumat (22/6) malam. 
Tangan dan kaki diikat serta lehernya dijerat kain sprei. 

Penemuan mayat Ali Imron, 47, membuat geger pengunjung dan karyawan hotel. 
Mereka tidak menduga kalau pria yang tinggal di Kampung Pasir Putih RT 04/04, 
Sawangan Depok, mengalami nasib tragis. Pasalnya, saat datang ke hotel ia 
baik-baik saja. 

Informasi yang dihimpun Pos Kota, sekitar pukul 21.00, karyawati hotel, Nita, 
22, berniat membuka kamar yang dihuni Ali Imron. Pasalnya, pria ini sudah lama 
tidak keluar kamar sehingga membuat Nita jadi curiga. Nita pun mengetuk pintu 
kamar hingga berkali-kali. Namun tidak juga ada jawaban. 

Nita kemudian menghubungi suaminya, Dedi ,25, yang juga kerja di hotel yang 
sama. Karena penasaran, mereka akhirnya mengintip dari jendela yang diberi 
teralis besi. Dilihatnya korban dalam keadaan tertelungkup dibungkus selimut. 
"Kami jadi semakin curiga hingga melaporkan kasus ini ke polisi," kata Dedi. 

Menurut Nita, sejak chek in di hotel, korban sempat didatangi empat pria. Dua 
orang di antaranya adalah warga negara Pakistan dan lainnya warga Indonesia . 
Keyakinan karyawati ini kedua orang asing itu sering menginap di hotel 
tempatnya bekerja. "Saya sangat meyakini itu," tuturnya. 

DATANG SEORANG DIRI 
Ali Imron chek in seorang diri sejak Kamis (21/6) pukul 14.25. Dia datang 
dengan mengendarai mobil sedan Honda Genio warna Silver B 2799 JP. Namun tak 
lama chek in, sekitar pukul 17.30, Ali keluar lagi. 

Saat korban meninggalkan kamar, satu pria datang dan menanyakan keberadaan 
tamunya. Ketika diberitahu Ali Imron sedang keluar kamar, pria berbadan tegap 
tinggi dan berewok yang tidak dikenal identitasnya rela menunggu. 

Dua puluh menit kemudian, bapak dua anak ini balik. Pria misterius tadi 
bersalaman dengan korban. Setelah mengobrol sebentar, keduanya masuk kamar. 
Tidak lama kemudian, menyusul lagi satu pria yang ikut masuk. Para karyawan 
hotel tidak curiga karena mereka bersikap ramah dan mengaku teman Ali Imron. 

Terakhir muncul dua pria lagi yang datang naik ojek. "Saya benar-benar tidak 
curiga kepada mereka. Karena mengaku teman, saya beritahu letak kamar korban," 
kata Dedi, yang bekerja di hotel ini sejak 7 tahun lalu. Para tamu Ali Imron 
ini terlihat meninggalkan hotel sekitar pukul 21.00. Diduga, di kamar hotel itu 
mereka menghabisi Ali Imron. 

DITEMUKAN KARTU PERS 
Kapolsek Cisarua, AKP Mantiri Jhon Dwi Arya yang tiba di lokasi menemukan 
korban sudah tidak bernyawa. Petugas menemukan kartu pers tabloid mingguan 
'Media Harapan', KTP dan sejumlah kartu lainnya. 

Selain berprofesi sebagai wartawan mingguan, korban juga memiliki pekerjaan 
sebagai suplayer minyak kelapa sawit dan biro jasa mengurus surat ijin tinggal 
bagi warga asing di Indonesia. Namun saat ditanya ke informasi PT Telkom tidak 
ditemukan nama dan alamat redaksi Tabloid Media Harapan. 

"Korban tewas diduga karena dianiaya pakai benda keras," kata Mantiri Jhon Dwi 
Arya. Dugaan ini diperkuat adanya bekas luka pada punggung, dada dan badan 
korban. "Kami masih mengembangkan kasus ini, termasuk motif pembunuhan," 
ujarnya. 

Sementara itu, meninggalnya Ali Imron membuat istrinya, Ny.Asmanah, 32, dan dua 
anaknya Bahrul Ulum, 10, dan M.Raihan, 7, histeris. Mereka seakan tidak percaya 
kalau orang yang dicintai itu sudah tidak ada lagi. "Ulah pelaku sangat kejam, 
tega benar mereka telah membunuh korban," kata Helfinas, 27, adik Ali Imron. 

(yopi/C8) 

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke