http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=185903


MUNAS PEPABRI
Presiden Janji Modernisasi Persenjataan TNI 


Kamis, 8 Nopember 2007
JAKARTA (Suara Karya): Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah 
akan meningkatkan anggaran pertahanan dan kepolisian demi mendukung 
profesionalitas dan modernisasi persenjataan TNI dan Polri. 

"Peningkatan anggaran pertahanan dan kepolisian dimaksudkan agar tugas 
pertahanan dan keamanan dilakukan dengan baik," kata Presiden dalam sambutannya 
pada Munas XIII Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) 
di Istana Negara, Rabu. 

Di hadapan sekitar 250 orang purnawirawan TNI/ Polri, Presiden menyatakan, 
tidak ingin jika tentara Indonesia kalah modern dibanding negara lain terutama 
dengan negara tetangga. 

Pada APBN 2007 khusus anggaran pertahanan diusulkan sebesar Rp 31,3 triliun, 
terdiri atas TNI Angkatan Darat mendapat alokasi anggaran Rp 11,9 triliun, 
Markas Besar TNI memperoleh alokasi Rp 4,3 triliun, TNI Angkatan Laut Rp 4,7 
triliun, TNI Angkatan Udara Rp 3,6 triliun dan Departemen Pertahanan Rp 6,5 
triliun. 

Presiden mengakui, anggaran pertahanan dan kepolisian di APBN dari tahun ke 
tahun belum ideal, padahal TNI dan Polri dituntut memiliki kemampuan lebih 
dalam menjalankan tugasnya. 

Ia menjelaskan, tugas TNI/Polri merupakan tugas yang mulia yaitu pengabdian 
kepada bangsa dan negara terutama dalam mempertahankan setiap jengkal Tanah 
Air. "Kalau harus berperang misalnya, saya yakin Indonesia selalu siap. Saya 
yakin ketika negara memanggil mereka untuk mengemban tugas, tetap akan 
dilaksanakan," kata Presiden. 

Tetapi, Presiden mengingatkan, perang adalah jalan terakhir, karena perang 
memerlukan biaya besar. "Sebagai negara yang cinta damai, kita mengutamakan 
diplomasi tanpa mengorbankan keutuhan dan kedaulatan negara kita," ujar 
Presiden dengan tegas. 

Peningkatan Alutsista


Menanggapi pernyataan Presiden, Ketua Komisi I DPR Theo L Sambuaga berpendapat, 
kekuatan militer Indonesia memang lebih rendah ketimbang beberapa negara 
tetangga. Tak hanya dari aspek ketersediaan alutsista, tapi terlebih di sektor 
kesejahteraan prajurit. 

"Pernyataan Presiden itu baik dan positif. Terutama dalam membangkitkan 
semangat juang para prajurit di lapangan yang keadaannya jauh di bawah 
memadai," kata Theo. 

Dari pernyataan Presiden itu, Theo berharap, akan terekspresi melalui dukungan 
konkrit bagi upaya meningkatkan kemampuan profesional serta semangat dan 
kesejahteraan prajurit. 

"Lebih dari itu, untuk adanya suatu postur militer yang modern dan tangguh 
secara teknologi, perlu segera ada peningkatan kekuatan alutsista baik itu di 
laut, udara, juga darat. Beberapa dari alutsista itu telah kalah dibanding 
milik negara tetangga," katanya. 

Theo Sambuaga yang juga salah satu Ketua DPP Partai Golkar ini mengungkapkan 
tentang kondisi objektif persenjataan serta peralatan tempur TNI. 

"Bisa dibilang, secara umum hanya 30 hingga 40 persen dari kekuatan minimal 
yang dapat dimanfaatkan. Ini benar-benar memprihatinkan dan harus segera ada 
solusi melalui penyusunan perencanaan komprehensif berdimensi jangka menengah 
serta jangka panjang," katanya. 

Theo Sambuaga meminta pemerintah, dalam hal ini Presiden SBY selaku Panglima 
Tertinggi TNI, Menteri Pertahanan dan kalangan petinggi di Markas Besar TNI, 
agar dapat segera memformulasikan langkah-langkah konkrit pertahanan negara ke 
depan. 

"Capek jika selalu hanya bersifat ad-hoc, parsial dan tak komprehensif. Itu 
berpotensi bagi terjadinya kegiatan-kegiatan yang jauh dari harapan kita, 
seperti misalnya ada percaloan anggaran dan lain sebagainya," katanya. 

Anggaran pertahanan yang terfokus, menurut Theo Sambuaga, akan bisa disusun 
secara efisien dan efektif, bila telah ada perencanaan pertahanan negara yang 
komprehensif. 

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Bulan Bintang, 
Yusron Ihza Mahendra menyatakan, amat setuju dengan upaya memodernisasi 
alutsista, bahkan perlunya segera dilakukan penataan kembali kekuatan militer 
TNI. (Rully

Reply via email to