Menjadi Muslim Berazas HAM & Demokrasi Bukan Syariah Islam !!! > Ahmadi Agung <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Semua umat kristen di seluruh dunia TIDAK ADA yg > SUNAT alias TIDAK ADA yg di-Kitan, padahal di dlm > kitab Injil sendiri ada Perintah untuk ber-SUNAT ... >
Inilah salah satu contoh yang bagus yang harus diteladani umat Islam diseluruh dunia bahwa beragama itu harus pakai otak. Orang Kristen tidak ada yang sunat, padahal injilnya mewajibkan sunat. Para peserta Olimpiade tidak ada yang membunuh dan tidak ada yang dibunuh, padahal ajaran dan perayaan Olympiade sebenarnya adalah adu gladiator yang bunuh membunuh. Orang2 Hindu tidak ada lagi yang membakar isteri bersama suaminya yang meninggal, padahal ajaran Kitab suci Hindu mewajibkan isteri dibakar hidup2 bersama mayat suaminya yang mati. Semua ajaran agama sangatlah biadab, tapi lebih biadab lagi ajaran Islam karena umat Islam yang keluar dari Islam harus dibunuh, dan umat Islam melakukannya. Tapi dizaman sekarang tindakan ini telah berusaha dicegah oleh lembaga HAM dari PBB. Namun umat Islam tetap tidak pakai otak, masih saja banyak yang mendukungnya. Ajaran Islam mewajibkan umatnya berjihad menegakkan Syariah Islam dimuka bumi ini dengan membunuh habis mereka yang menolak syariah Islam, dan sebagian umat Islam masih tetap melakukannya, mendukungnya, bahkan melindunginya. Demikianlah, seperti yang berulangkali saya katakan, bahwa beragama sekedar membahagiakan umatnya yang percaya dan juga membahagiakan mereka yang tidak percaya seperti halnya dalam perayaan pesta olah raga Olympiade dimana anda percaya dewa zeus atau tidak tetap saja bebas mengikuti perayaan ini dimana para pesertanya tidak diwajibkan mempercayainya. Sama seperti halnya anda menonton filem dimana tidak perlu apa yang anda tonton itu harus benar, cukup anda mempercayai filem itu selama menonton-nya saja dimana selesai menonton buanglah semua kepercayaan itu dari otak anda. Demikianlah, agama tidak perlu dilarang seperti halnya melarang Islam sesat, melarang Islam Ahmadiah, apalagi sampai menangkapi, membunuhi, membakari, menjarahi bahkan memperkosanya secara massal. Karena tindakan itulah yang membedakan peradaban sekarang ini antara biadab dan beradab. Beragama hanyalah merupakan aktivitas sosial manusia dalam mengharmoniskan hubungan sosial mereka antara satu dengan yang lainnya. Islam dan ajaran2nya sudah jelas melanggar HAM dan Demokrasi, namun bukan berarti umatnya harus juga melanggar HAM dan Demokrasi karena sebagai umat kita hanyalah melestarikan budaya masa lalu dalam alam yang beradab seperti halnya Olympiade yang meskipun kita lestarikan tapi bukan melestarikan kebiadabannya melainkan melestarikan nilai2 budaya masa lalu nenek moyang kita dalam bentuk peradaban yang beradab sekarang ini dengan tentunya melarang kebiadaban2nya dimasa lalu. Hanya dengan cara2 seperti inilah kita akan terus maju, kesalahan masa lalu kita catat dalam sejarah untuk memperbaikinya bukan untuk dilestarikan. Dengan beragama, kita memperbaiki masa depan, mengubah masa depan, dan menciptakan pemikiran maupun alam yang baru yang lebih nyaman, lebih damai, dan lebih membahagiakan. Berbeda dengan kewajiban2 Islam yang kesemuanya hanya melestarikan masa lalunya dimana umatnya juga melestarikan kebiadaban2 masa lalunya melalui catatan2 kitab sucinya agar bisa tampak tetap aseli. Biarkanlah tulisan2 kitab sucinya tetap aseli, namun cara2 kita mengamalkan ajaran Islam tidak perlu aseli karena kebiadaban2 didalamnya harus dibuang, harus dihapuskan, dan harus dilarang. Demikianlah, marilah kita menjalankan ajaran2 Islam bukan berdasarkan Syariah Islam, melainkan berdasarkan HAM dan Demokrasi. Hanya umat Islam sajalah yang bisa melarang sesama umat Islam untuk melakukan teror2 jihad Islam dengan cara menasihati, dengan cara tidak mendukung gerakan ini, dengan cara membantu polisi menangkapi mereka yang terlibat, dan dengan cara mengutuk perbuatan2 ini, bukan malah menuduh yang menangkap sebagai anti-Islam, sebagai musuh Islam, atau sebagai bukan Islam. Terbukti ajaran Islam merupakan ajaran self destruktif yaitu memusnahkan umatnya sendiri. Keimanan itu adalah semangat untuk membagi kebahagiaannya kepada sesama manusia bukan membahagiakan hanya sesama yang percaya dan menyebarkan malapetaka kepada yang tidak percaya. Ny. Muslim binti Muskitawati.