Refleksi: Sahara Barat (Western Sahara) adalah jajahan Maroko. Ceritanya mirip Timor Timur. Setelah Spanyol meninggalkan Sahara Barat pada tahun 1970-an, segera Sultan Maroco mengirim serdadu dan penduduknya ke Sahara Barat, tanpa mengindahkan adanya Front Polisario yang telah berjuang bertahun-tahun melawan penjajahan Spanyol. Sejak itu Front Polsiario harus terus melanjutkan perjuangan melawan pendudukan tentara kerajaan Maroko.
Sebahagian penduduk Sahara Barat terpaksa mengungsi dan berdiam di kamp-kamp pengunsian di pertasan dengan Aljazaair. Sekalipun penuh kekurangan Front Polisario tetap berjuang dengan senjata dan jalan diplomatik untuk diakui hak menentukan nasib sendiri bagi Rakyat Sahara Barat seperti apa yang digasriskan dalam hukum internasioanl kepada rakyat negeri terjajah. Kalau dilihat dari kaca mata politik Indonesia, maka seolah-olah tidak ada Sahara Barat dan juga dalam peta dunia geografi politik Indonesia. Dalam hal ini sangat menarik bila ditinjau kegiatan suara-suara dan demonstrasi-demostrasi di Indonesia yang diselenggarakan oleh organisasi-organsiasi agama Islam dalam soal Palestina terhadap pendudukan Israel. Jadi jelas solidaritas kaum muslinin Indonesia itu sangat selektif, yaitu kalau kelaliman dilakukan oleh kaum seagama, mereka diamkan, berpura tidak tahu. Tetapi kalau ada sesuatu yang tidak cocok dilakukan oleh kaum bukan seagama, maka segala macam argumen dimuntahkan dengan suara keras bin nyaring bagaikan halilintar akan membelah bumi. Hal ini bisa dilihat dengan jelas, karena tidak pernah ada suatu usaha apapun dari mereka terhadap masalah Sahara Barat yang penduduknya beragama Islam. Selain itu barangkali patut dimengerti bahwa agaknya solidaritas model Indonesia terkait fulus atau uang serta harta, rakyat Sahara Barat miskin melarat dan oleh karena mungkin sekali dalam kamus politik para petinggi agama dan umat Islam serta pemerintah Indonesia yang umumnya terdiri dari oknom-oknom beragama Islam ialah bahwa rakyat Sahara Barat tidak berhak mendapat dukungan solidaritas, karena mereka miskin melarat, dan oleh sebab itu pula sunyi senyap tanpa modek dalam politk NKRI. Hati-hatilah kepada mereka menyepuhkan lidah dengan firman Mahakuasa tentang keadilan dengan kata-kata Illahi ! Sahara Barat adalah buktinya! Hidup perjuangan kemerdekaan Rakyat Sahara Barat! Hidup Front Polisario! http://english.aljazeera.net/NR/exeres/1EA0B6D5-C5E7-480C-9A5D-99E533CEE2A8.htm UPDATED ON: THURSDAY, DECEMBER 13, 2007 12:58 MECCA TIME, 9:58 GMT Morocco protests Polisario meeting Morocco has urged the UN to stop leaders of Western Sahara's independence movement Polisario from holding a congress at which they will propose preparing to resume war with Morocco. Rabat appealed on Wednesday for the UN to intervene to prevent the vote, which is taking place in a key regional buffer zone, arguing it violated a 1991 ceasefire. Polisario's national secretariat will put the proposal to prepare for war to a vote at a congress to be held on December 14 to 16 in Tifariti, a town in Western Sahara, Mohamed Beissat, a Polisario official, said on Monday. If adopted, it would be the first time in 16 years that preparations for war had been part of Polisario strategy. 'Provocative manoeuvres' In a letter to Ban Ki-moon, the UN secretary general, Mostafa Sahel, Morocco's UN ambassador, said the UN was tasked to ensure that the zone was "exempt from any military presence or civilian installations." "This concerns a serious violation and compromises the ceasefire accords concluded in 1991. "Morocco asks the UN secretary general to take the necessary steps to face these dangerous and provocative manoeuvres that threaten peace and stability in the region. "These dangerous and provocative machinations are contrary to a climate of trust and serenity which must prevail at this crucial moment of the process of searching a negotiated political solution to this regional dispute," the Moroccan letter said. Morocco's parliament also condemned the Tifariti meeting, with the upper and lower houses holding a joint meeting on Wednesday to denounce the move. Stalled talks The Moroccan complaints come ahead of a third round of UN-mediated talks in January near New York between Rabat and the Polisario on the future status of Western Sahara. Morocco and the Polisario have already held two rounds of UN-sponsored exploratory talks, in June and August, but failed to bridge the wide gap between their respective positions. Morocco has proposed granting autonomy to the Western Sahara, which it annexed in the 1970's following the withdrawal of colonial power Spain, sparking a war with the Algerian-backed Polisario who sought independence for the territory. The Polisario proposes a referendum with independence as one option. When Spain withdrew from the area in 1975, Morocco fought Polisario in a low-level war for 16 years. A UN ceasefire accord in 1991 promised a referendum on the future of the mineral-rich territory. Polisario holds a congress every three to four years. The last one was in 2003. Source: Agencies
<<1_212668_1_5.jpg>>