Refleksi: Tikus-tikus bukan serang sawah, tetapi turut merayakan tahun baru 
tikus, seperti halnya manusia merayakan Tahun Baru Tikus. Jadi sama-sama  
berpesta gembira ria. Selamat Tahun Baru Tikus -
???????

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0802/09/nus04.html

Hama Tikus Serang Ribuan Hektare Sawah   



Karawang-Hama tikus menyerang ribuan hektare sawah di Kecamatan Tirtamulya, 
Kabupaten Karawang sejak dua pekan lalu yang mengakibatkan kerugian besar bagi 
para petani. Berbagai upaya untuk membasmi binatang pengerat itu telah 
dilakukan pihak-pihak terkait, namun hasilnya tidak memuaskan.  Serangan paling 
parah dialami Desa Parakan Mulya yang mengakibatkan sekitar 200 hektare tanaman 
padi puso. Para petani di sini hingga kini masih membiarkan tanaman yang mati 
itu di sawah sambil menunggu hasil pembasmian tikus yang mencapai titik 
maksimal.


Di tempat lain, tanaman padi mulai layu, bahkan sebagian hampir mati. 
Kebanyakan para petani tidak tahu yang harus mereka perbuat kecuali menunggu 
perintah dari ketua kelompok tani masing-masing. Mereka sebagian telah 
melakukan pembasmian tikus dengan cara pengasapan di lubang-lubang yang 
dicurigai sebagai sarang tikus. Menurut Kepala Desa Parakan Mulya, Karya, para 
petani di desanya sangat terpukul dengan kejadian ini karena musibah yang 
menimpa mereka silih berganti. Setelah mengalami kekeringan akibat kemarau 
beberapa waktu lalu, kemudian disusul kebanjiran, kini padi mereka yang baru 
berumur sekitar 20-25 hari mati lagi akibat hama tikus. 


"Padahal, setiap menanam padi, mereka mengeluarkan modal sekurang-kurangnya Rp 
2 juta untuk setiap hektare. Mereka kadang harus cari-cari pinjaman, tapi kalau 
keadaannya begini, mereka tentu memikirkan mengembalikan pinjamannya," ungkap 
Karya. Menurut Karya, para petani di desanya sudah melakukan upaya pembasmian 
dengan berbagai cara, tapi karena tenaganya terbatas, keadaannya tidak seperti 
diharapkan. Serangan tikus itu justru semakin merembet ke desa-desa lainnya.

Kala Gumarang 
Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten 
Karawang, Didy Sarbini yang dihubungi SH, Jumat (8/2), usai senam membenarkan 
telah terjadi serangan hebat hama tikus yang menyerang tanaman padi di 
Kecamatan Tirtamulya. Ia mengaku kejadian seperti ini di luar dugaan karena 
hama yang paling sering menyerang sawah di Karawang adalah penggerek batang 
atau wereng cokelat
Untuk sementara ini yang dilakukan pemerintah daerah baru sebatas imbauan agar 
para petani melakukan kala gumarang/gropyokan, yakni kegiatan fisik pembasmian 
tikus dengan mencari sarang-sarangnya. Kegiatan ini perlu dilakukan sebelum 
bantuan obat pembasmi tikus (rodentisida) yang diminta dari Pemerintah Provinsi 
Jabar tiba di Karawang.


Berdasarkan data yang diterimanya, Didy Sarbini menyebutkan, serangan tikus itu 
diawali di Desa Parakan Mulya yang kemudian dengan sangat cepat merembet ke 
Desa Cipondoh. Namun, dalam jangka waktu dua pekan, serangan hama tikus itu 
telah meluas hampir ke seluruh sawah Kecamatan Tirtamulya dengan luasan sekitar 
4.500 hektare. 


"Paling parah memang dialami di Desa Parakan Mulya yang sekitar 200 hektare 
mengalami puso. Kami telah mengupayakan bantuan benih gratis agar mereka bisa 
menanam kembali," tuturnya. Dia mengatakan, guna membantu petani, Dishutbun 
Karawang telah menyiapkan dana yang digunakan untuk membantu pembelian benih 
padi.

 
Namun, dana itu tidak mencukupi sehingga perlu meminta bantaun ke Pemerintah 
Provinsi Jabar guna pembelian pestisida karena selain terjadi serangan hama 
tikus juga di sebagian tempat lainnya terjadi serangan hama wereng. Seperti 
diketahui Karawang merupakan daerah lumbung beras nasional dengan produksinya 
rata-rata 2 juta ton gabah kering panen/tahun. 


Namun, belakangan ini, produksi beras di Karawang stagnan akibat serangkaian 
musibah yang dialami petani mulai dari kekeringan hingga kebanjiran. Bahkan, 
target 2007 untuk meningkatkan produksinya sebesar 5 persen dari produksi 
rata-ratanya tak bisa dipenuhi oleh daerah ini. (widjil purnomo

Reply via email to