> vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> idiologi, maaf, Inilah kebinatangan. Apa bedanya manusia
> dg binatang. Berakal tp akalnya tdk dipake. Ingin
> menjunjung HAM tp melanggar HAM yg lain
> atau etika moral. Logika picik & terbalik.
> Repot2 dah klo INDONESIA isinya orang2 brfikir spt ini.
> He..he. <<< --- Hem .... meski dihalalkan ato tidak .. 
> sekarang mah yg namanya sex sebelom nikah .. dah lumrah 
> ....ga percaya .. pergi aja ke dekat kampus .. yg banyak
> tempat kos2 an .... jadi sekarng di Indonesia bukan lagi
> org2 yg berpikir seperti ini .. tapi udah melakukan ... so ...? 
> 


Sebenarnya, di Amerika sendiri tidak ada UU yang mensahkan perzinahan
yang ada justru perlindungan hak azasi dalam memilih cara2 hidup yang
oleh saya dianggap termasuk hak berzinah karena tidak pernah siapapun
yang berzinah bisa dituntut apalagi dihukum.

Secara etika moral, berzinah dalam ikatan pernikahan tetap tidak
dibenarkan tetapi bukan pelanggaran hukum.  Hubungan sex sebelum
menikah bukan pelanggaran etika moral ataupun pelanggaran hukum
meskipun tidak dianjurkan.  Mereka yang mau berzinah meskipun belum
menikah selalu diingatkan mengenai resiko dan tanggung jawabnya bukan
diancam dengan hukuman apalagi ancaman dirajam seperti dalam Islam
yang tentunya lebih rendah daripada binatang karena tidak ada satupun
binatang yang membunuh binatang lainnya yang berzinah.

Anjuran saya untuk menghalalkan perzinahan se-mata2 karena kaitannya
dengan ajaran Islam yang cuma penuh dengan kata2 ataupun istilah2
biadab seperti rajam, kafir, murtad, halal, haram dll.  Oleh karena
itu, sangatlah sulit untuk menggambarkan dengan kata2 betapa kuatnya
UU di Amerika dalam melindungi HAM wanita sehingga cara yang langsung
bisa mengena pada tujuannya itu, maka saya menggunakan istilah yang
populer dalam dunia Islam yaitu "Menghalalkan".

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Reply via email to