Pertimbanganya selalu menyangkut uang.
 
aku pikir ada hal hal yang sebenarnya lebih benilai ketimbang materi...
ada nilai nilai yang mengawal tatanan sosial,..


--- Pada Sel, 19/8/08, vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]> menulis:

Dari: vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED]>
Topik: Re: CiKEAS> Hubungan Sex Harus Dihargai, Disucikan, Dimuliakan, dan 
Dilindungi
Kepada: CIKEAS@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 19 Agustus, 2008, 1:27 PM











hem aku man mo koreksi aja .. wah ternyata aku ngetiknya aduh memalukan pisan 
.. bnyk salahnya ... tlg dimergerti n jgn dimasukkan ke hati ya ... " profesi 
... "hubungan ... sorry ya temen2 ... 



--- On Tue, 8/19/08, Hafsah Salim <muskitawati@ yahoo.com> wrote:

From: Hafsah Salim <muskitawati@ yahoo.com>
Subject: Re: CiKEAS> Hubungan Sex Harus Dihargai, Disucikan, Dimuliakan, dan 
Dilindungi
To: [EMAIL PROTECTED] com
Date: Tuesday, August 19, 2008, 2:08 AM




> vonny vitawati <[EMAIL PROTECTED] .> wrote:
> Sebenarnya perkawinan itu sama aja dengan "jual beli"
> ... benar ga .. CMIIW ... gini .. begitu  sang lelak
> melamar dan terikat dengan perkawinan ... maka seumur
> hidupnya dia mesti membiayai ,,,, sang istri ..... klo
> sang istri berjuang mempertaruhkan nyawa waktu melahirkan
> ... bukankah sang suami juga berjuang mempertaruhkan nyawa

Enggak begitu, Di Amerika antara suami isteri, laki wanita, hak
kewajibannya betul2 disamakan.

Artinya, kalo terjadi perceraian dimana suaminya menganggur, maka si
isteri harus juga seumur hidup membiayai suaminya -- atau sampai
suaminya bekerja lagi.

Tetapi kalo suaminya invalid, juga seumur hidup isterinya haur
membiayai kalo dia menceraikan suaminya. Jadi enggak gampang
menceraikan pasangan yang pengangguran. Oleh karena itu wanita enggak
mau gampang2 menikah yang dia enggak tahu masa depannya meskipun saat
ini kelihatannya kaya raya. Itulah sebabnya mereka jarang yang mau
menikah, lebih suka samen leven, karena buat apa menikah kalo ada
resiko suaminya sebelum nikah bekerja tapi setelah menikah dia
menganggur dan siisteri harus bekerja seumur hidup buat suaminya,
sedangkan kalo tidak nikah, kemudian si suami menganggur, gampang
ditinggal kabur aja, enggak bisa dituntut kecuali ada anaknya.

Tapi biasanya kalo ada anak, si isteri membawa dan membiayai anaknya.
Itulah sebabnya, kalo terjadi perceraian biasanya rebut2an anak
karena anak inilah yang bawa rezeki yang selalu dimenangkan
pengadilan, dan ibunya mendapatkan prioritas untuk merawatnya. Tetapi
kalo suami menuntut dan menuduh si isteri peminum alkohol, maka
isterinya kalah.

Posisi wanita dan laki2 sama, yang membuat laki2 kelihatannya selalu
kalah dari wanita cuma soal anak ini.

Cobalah dibandingkan peraturan di Indonesia. Wanita selalu sial,
sedangkan situasinya perlahan akan berubah, wanita banyak bekerja, dan
menceraikan suami menjadi populer. Sayangnya, UU-perkawinan di
Indonesia dan Islam melarang dan tidak bisa isteri menceraikan suami.
Akibatnya, semua isteri2 di Indonesia yang menceraikan suaminya harus
nyogok hakimnya.

Secara UU perkawinan, memang isteri tidak bisa menceraikan suaminya,
tetapi apa sih yang enggak bisa di Indonesia??? cuma biayanya saja
lebih tinggi. Disinilah ketidak adilannya. Bahkan dalam Islam
dikatakan, suami berhak menceraikan isterinya apabila sang isteri
tidak bisa memberi kenikmatan kepada suaminya, misalnya si isteri
cacat dlsb. gila enggak tuh. Justru kalo di Amerika, suami atau
isteri yang mendadak lumpuh seumur hidup malah kalo diceraikan harus
dibiayai pasangannya seumur hidup.

Kalo suami itu miskin, mendadak isterinya cacat dan mau diceraikan,
maka suami tak bisa dipaksa membiayainya, tetapi si isteri akan
ditanggung pemerintah seumur hidupnya.

Tetapi, hampir tidak ada suami semiskin apapun mau menceraikan
isterinya yang cacat, apalagi suaminya miskin, malah dengan merawat
isteri yang cacat dia diberi uang banyak oleh pemerintah untuk biaya
merawat isterinya. Goblok kalo suami miskin mau menceraikan isteri
yang cacat.

Kalo di Indonesia, isteri yang cacat diracunin saja oleh suaminya, dan
kalo isterinya mati si suami untung besar. Karena isteri cacat kalo
diceraikan sang suami harus membagi sebagaian hartanya kepada
isterinya meskipun tidak bagi dua.

Di Amerika, bisa juga sang suami meracunin isterinya yang cacat, tapi
penghasilan biaya perawatan yang bisa $4000 sebulan ini akan hilang. 
Jadi goblok lah si suami yang miskin kalo meracunin isteri yang cacat.
Tetapi bukan tidak mungkin bisa terjadi, tetapi biasanya tertangkap
sehingga sulit untuk melakukannya. Di Amerika ada UU bahwa semua
kematian akan di otopsi, dan kalo di otopsi pasti terbongkar kalo yang
mati ini matinya diracunin, maka yang ditangkap nomor satu adalah
teman hidupnya untuk diperiksa.

Pokoknya, masih banyak lagi aturannya, yang membuat setiap orang
merasa aman karena hukum dan UU-nya juga sulit nyogok2 hakim atau
polisi karena hampir tidak mungkin dan belum pernah kejadian.

Tetapi hidup di Indonesia dalam kasus tertentu ada enaknya, kalo
banyak duit bisa kayak raja, hakim bisa disogok, polisi bisa disogok,
bahkan presiden juga bisa disogok. Naaah..... kalo begitu, mana ada
yang lebih enak daripada hidup di Indonesia ???? Saya juga nanti kalo
udah pensiun rencananya mau tinggal di Indonesia, karena FPI juga bisa
saya sewa untuk ngerjain siapa saja, dan backingnya bisa polisi,
tentara, bahkan pasukan khusus seperti kopasus bisa disewa.

Ny. Muslim binti Muskitawati.

.. di sepanjang hidupnya .. contohnya ... klo dia kerja sebagai
pilot, tukang bangunan ( yg mesti manjat tinggi sekali ) ... pokoknya
prodesi yang menantang bahaya ..... pulang kerumah ..setor gaji ke
istri .. dompet diperiksa sang istri ... suami bener2 ga punya privasi
lagi ...... pulang terlambat ditanya2 ...... dicurigai .... hem .....
sebenarnya aku pengen terusin .. tp segini aja dulu ya ... mknya aku
sekalu bilang dlm hugungan suami istri ga ada yg istimewa ...... harus
equal ... mitra ..... Siapa bilang wanita makhluk lemah ... waaaahhh
slah besaaaar dah .....
> 
> rgds
> ivonne
> 
> 
> --- On Mon, 8/18/08, Hafsah Salim <muskitawati@ ...> wrote:
> From: Hafsah Salim <muskitawati@ ...>
> Subject: CiKEAS> Hubungan Sex Harus Dihargai, Disucikan, Dimuliakan,
dan Dilindungi
> To: [EMAIL PROTECTED] com
> Date: Monday, August 18, 2008, 6:40 PM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Hubungan Sex Harus Dihargai, Disucikan, Dimuliakan, dan
Dilindungi
> 
> 
> 
> Hubungan sex harus dihargai, harus disucikan, harus dimuliakan, dan
> 
> harus dilindungi. Siapapun yang berhubungan sex baik manusia atau
> 
> binatang, baik menikah maupun tidak menikah, tetap semuanya merupakan
> 
> hubungan sex yang harus kita hargai.
> 
> 
> 
> Kenapa harus dihargai???
> 
> Hubungan sex secara alamiah merupakan bukti fisik tentang praktek
> 
> kasih sayang.
> 
> 
> 
> Namun hubungan sex yang landasannya jual beli, atau paksaan, atau
> 
> ancaman, atau penipuan, maka hubungan sex seperti ini bukan saja tidak
> 
> alamiah melainkan terkutuk, harus dikutuk, itulah sebabnya pelacuran
> 
> dan poligami masuk dalam kategori ini yang dilarang dan pelakunya
> 
> ditangkap, diadili dan dihukum.
> 
> 
> 
> Tanpa cinta kasih, tanpa kasih sayang, maka tidak akan bisa hubungan
> 
> sex itu berlangsung.
> 
> 
> 
> Ajaran Islam dan Kristen tidak menggunakan hubungan sex ini sebagai
> 
> realitas kasih sayang pelakunya, mereka mentabukan hubungan sex ini
> 
> dengan mengexploitasi hubungan sex ini untuk kepentingan propaganda
> 
> agama mereka. Se-olah2 hubungan sex hanya diperkenankan atau hanya
> 
> diizinkan kalo menikah, dan istilah "Menikah" dalam masing2 agama
> 
> tidak lain maksudnya meminta legitimasi agama mereka.
> 
> 
> 
> Padahal, cinta kasih tidak perlu legitimasi dari pendeta atau imam,
> 
> cukup dari pernyataan masing2 yang kemudian bisa dibuktikan dari
> 
> hubungan sex. Melalui hubungan sex, anda bisa menilai apakah pasangan
> 
> anda itu betul2 menyayangi anda atau sekedar menumpahkan nafsu
> 
> syahwatnya yang kotor saja.
> 
> 
> 
> Oleh karena itu cara2 agama yang mengeksploitasi hubungan sex ini
> 
> dengan memberikan legitimasi seperti itu sebenarnya sangatlah
> 
> terkutuk, namun karena saya seorang penegak HAM, saya tetap bisa
> 
> menerimanya sebagai tradisi bukan sebagai pemaksaan.
> 
> 
> 
> Namun atas alasan saya diatas itulah, saya menyatakan hubungan sex
> 
> tanpa menikah di gereja atau di mesjid, tetap syah. Namun pelacuran
> 
> tidak bisa diampuni seperti halnya Yesus mengampuni pelacur dan
> 
> melarang untuk menghukum pelacur dengan alasan bahwa meskipun dia
> 
> berbuat salah, kita juga pernah berbuat salah, oleh karena kita tidak
> 
> mau dihukum maka kita tak boleh menghukum pelacur. Jelas cara2 ini
> 
> merupakan penipuan. Karena pelacur itu bukan berzinah, melainkan
> 
> memperdagangkan perzinahan. Berzinah bagi saya oke tidak salah, namun
> 
> memperdagangkannya sudah beda sama sekali, namun Yesus rupanya tidak
> 
> mengerti, dan tidak memahami.
> 
> 
> 
> Namun urusan Yesus bukanlah urusan saya, mau ngerti atau tidak saya
> 
> tidak peduli, namun yang salah tetap harus dihukum tak bisa diampuni.
> 
> Sayapun kalo salah harus dihukum dan sayapun mendidik murid2 saya
> 
> untuk berani menerima hukuman untuk kesalahan mereka, dan saya
> 
> mendidik setiap orang untuk jangan se-kali2 menebus kesalahan anda
> 
> dengan uang sogok ataupun dengan keimanan Yesus. Yesus tak perlu
> 
> mengampuni mereka yang salah karena hukuman merupakan tanggung jawab,
> 
> sedangkan Yesus yang biasa mengampuni mendidik umatnya lari dari
> 
> tanggung jawab dan memindahkan tanggung jawab itu kepada angan2 adanya
> 
> yesus.
> 
> 
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>


 














      
___________________________________________________________________________
Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/

Kirim email ke