>...
        
> Menyinggung sindiran politik Presiden SBY terhadap Ketua Umum PDI-P
Me-gawati Soekarnoputri, 
> Budyatna mengatakan, seharusnya SBY tidak perlu menyindir seperti itu.
"Gak perlulah saling 
> menghujat dan menyindir," paparnya.

Sdr Budyatna, kepinteran. 
SBY tidak pernah sebut nama, koq langsung vonis kalo SBY sindir Mega.
Jangan terlalu apriori menjadikan statement2 SBY sbg sindiran terhadap
lawan.
Jadi disini yang sensitif itu Sdr. Budyatna. (menjurus provokator)
        
> Sindiran Presiden SBY ini ditanggapi Ketua DPP PDIP Tjahjo Kumolo. 
> "Kritik Mega kepada pemerintahan SBY selalu berdasarkan fakta dan
realitas. 
> Ibu Mega pantang memfitnah dan pantang berkhianat walau sebagai presiden
yang 
> lalu banyak yang mengkhianatinya," kata Tjahjo.

Sejak kasus Agus Tjondro yang melibatkan Tjahjo Kumolo.
Saya anggap omongan Tjahjo seperti suara ember pecah aja.
        
> Namun masyarakat terus bertanya-tanya siapa yang dimaksud Megawati sebagai

> pengkhianat dirinya.

Dalam politik, setiap orang punya ambisi.
Mega berambisi jadi presiden, ganti Gusdur di tengah jalan. SAH SAJA.
SBY berambisi jadi presiden, mengalahkan Mega di Pemilu. SAH SAJA.
Karena ini Politik yang nyata, bukan impian.

>...
> Menurutnya, para capres kita sekarang ini belum ada punya program yang 
> sungguh-sungguh berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Karena sampai 
> sekarang iklan-iklan politik yang ditayangkan baru sebatas janji belaka 
> atau masih omong kosong semua.

Untuk yang ini, saya setuju.
        
> Pada kesempatan terpisah, Ketua DPP PDI Perjuangan, Maruarar Sirait 
> tidak mau menanggapi sindiran Presiden SBY itu. "Presiden kita ini 
> memang aneh. Contohnya ketika dia melontarkan isu asal jangan Presiden 
> berinisial S pada Rapim dengan TNI dan Rapat Koordinasi dengan Polri 
> beberapa waktu lalu. Masak Presiden melontarkan isu demikian dan dia 
> juga yang membantahnya," kata Maruar.

Ini anak memang aneh, katanya tidak mau menanggapi tapi nyerocos terus.
Ini anak masih kencur, Cuma bawa nama bapaknya doang. 
        
> Menurut dia, pernyataan Presiden SBY itu tidak perlu ditanggapi. 
> "Kita punya presiden yang memiliki kuping tipis. Dia lontarkan isu dan 
> dia juga membantahnya. Kalau wartawan yang membuat isu, itu wajar. Dia itu
kan 
> seorang presiden. Tapi, biarlah, tugasnya kan hanya beberapa bulan lagi
dan setelah 
> itu diganti," kata dia. (lam

Tuh-kan, ga mau tanggapi tapi nyerocos terus. Aneh bener ini anak kencur.

Wasalam
pamungkas

Kirim email ke