Israel Bangun Pager Beton, Mesir Bangun Pager Baja !!! Mau protes gimanapun tidak akan bisa didukung protes-nya karena masing2 membangun pager dinegerinya sendiri tak ada peraturan melarang negara membangun pager untuk melindungi negerinya, melindungi rakyatnya, dan melindungi wilayah negaranya dengan pager2 yang dibangunnya juga dengan biaya sendiri.
Membangun pager itu bukan pelanggaran HAM, justru nembakin roket kenegara orang barulah dinamakan pelanggaran HAM. Demikianlah, sejak negara Israel dilindungi pager beton yang dibangun melingkari negerinya, maka hampir tidak ada lagi penyusupan terorist yang meledakin bomb2 di-pasar2. Wajar ya, Israel terpaksa membangun pager beton yang mahal harganya karena ingin melindungi masyarakat warganegaranya, karena ingin melindung negerinya. Kalo ada yang nembak roket dari negara tetangga, maka boleh balas lagi tembakin roket kenegara tetangga. Tapi kalo ada tetangga yang bangun pager, tentunya tidak bisa dibales dengan serangan roket, tapi boleh dibales dengan pager tandingan. Lain lagi dengan Mesir, orang2 Arab Palestina dikasihani malah ngemplang, masuk nyelundup ke Mesir untuk nyolong, untuk merampok, dan untuk menyelundupin senjata. Penyelundupan diperbatasan Gaza dan Mesir makin meningkat bahkan dilakukannya dengan menggali ratusan terowongan2 yang kesemuanya melintasi perbatasan dan masuk secara ilegal ke wilayah Mesir. Mesir jelas punya hak kedaulatan negaranya yang tidak bisa di-tawar2. Akhirnya untuk menangkal penyelundupan2 ini pemerintah Mesir akhirnya juga membuat pagar. Tetapi pagarnya bukan tiru2 Israel. Kalo Israel itu khan bikin pager beton yang tinggi keatas, sebalinya Mesir membuat pager baja yang tingginya kebawah bukan keatas. Pager baja yang dibangun Mesir itu menyusup kedalam tanah hingga kedalaman 30-50 meter yang tujuannya untuk mencegah teroris Hamas menggali terowongan untuk melewati perbatasan. Yang menarik, pagar baja buatan Mesir ini bisa dialiri setrum sehingga para mujahidin jihad Islam bisa langsung mati seperti kecoa mati disarangnya, tak perlu kuburan dan tak perlu dikubur lagi karena mayat2nya tergeletak diterowongan bawah tanah paling sedikit 30 meter dari permukaan bumi. Akhirnya Gaza itu kayak penjara terbuka dialam raya. Rakyat di Gaza cuma punya dua pilihan, mau menjunjung Syariah Allah boleh tetap tinggal di Gaza, tetapi bagi yang mau hidup damai tentu akan dibolehkan keluar dan tinggal di Mesir dengan aman dan damai. Yang mau menjunjung Syariah Allah dipersilahkan tetap tinggal di Gaza yang tidak ada makanan dan minumannya, semuanya tergantung subsidi dari Allah saja. Depan, belakang, dan samping2 sekarang akan berdiri pagar2 beton dan baja, dan ini merupakan pertahanan, merupakan taktik bertahan bukan taktik menyerang. Taktik Islam yang selalu menyerang duluan tapi mengaku bertahan sekarang ini benar2 mati kutu. Sekarang, Hamas dengan jihad Islamnya bolehlah coba2 berperang memerangi pagar beton dan pagar baja karena orang2 Yahudi itu sekarang membuktikan dirinya tidak menyerang bahkan diserang duluan juga tidak menyerang balik karena memang tembok beton tidak bisa menyerang meskipun bisa diserang. Jadi sekarang ini, Hamas dengan jihad Islamnya sudah tidak bisa lagi memfitnah bahwa Israel menyerang duluan. Karena memang Israel tidak perlu menyerang, cukup bertahan aja dibelakang pagar2 beton-nya sampai Hamas dengan Jihad Islamnya mati lemes kelaparan dan kehausan karena sejak dulu juga aliran air dan makanan datangnya dari Israel dan Mesir. Kalo Israel bales menyerang tentunya difitnah lagi melakukan kejahatan perang difitnah kejam membunuhi orang Palestina. Tapi dengan pager beton ini tidak lagi bisa difitnah membunuh karena orang2 Arab Palestina ini akhirnya mati sendiri tanpa perlu dibunuh sehingga tak bisa dituduh sebagai penjahat perang apalagi sebagai pembunuh yang kejam. Belum ada perjanjian Jenewa yang menyatakan bahwa tidak boleh negara manapun juga membangun tembok beton atau tembok baja untuk melindungi negaranya dari serangan dari luar negaranya. Beberapa negara yang protes sih tetap ada, tetapi karena protesnya itu enggak rasional enggak pernah mendapatkan dukungan sehingga tidak pernah ditanggapi Israel ataupun Mesir. Jadi protest2 yang muncul lebih cenderung hanyalah basa basi saja yang maksudnya agar Hamas menyadari seharusnya mereka cari dukungan untuk perdamaian bukan mencari dukungan untuk memenangkan perang terornya mengenyahkan Israel dari peta bumi seperti yang selama ini dikampanye-kannya. Ny. Muslim binti Muskitawati.