Refleksi : Apa komentar Anda terhadap thesis: "Pertumbuhan Penduduk Tinggi 
Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi"?

http://www.suarapembaruan.com/index.php?modul=news&detail=true&id=13046


2010-01-14 
Pertumbuhan Penduduk Tinggi Positif bagi Pertumbuhan Ekonomi


Wilson Rajagukguk



[JAKARTA] Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat berpengaruh terhadap 
pertumbuhan ekonomi. Karena itu, meskipun program keluarga berencana (KB) 
digalakkan Indonesia, di sisi lain diperlukan angka pertumbuhan penduduk yang 
tinggi untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi.

Pendapat yang didasarkan atas kajian penelitian itu dilontarkan oleh dosen 
Sekolah Tinggi Teologia (STT) Baptis Jakarta, Wilson Rajagukguk dalam disertasi 
doktornya di Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Kamis (14/1) pagi. 
Penelitian itu berangkat dari keinginan membuktikan dan mencari kebenaran 
mengenai adakah hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk.

Karena itu, Wilson Rajagukguk dalam disertasinya berjudul Pertumbuhan Penduduk 
sebagai Faktor Endogen dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia mengangkat masalah 
tersebut dalam ujian untuk meraih gelar doktor ilmu ekonomi di UI dengan 
penguji Sri Moertiningsih Adioetomo, Nachrowi Djalal, Prijono Tjiptoherijanto 
(promotor), berikut N Haidy Pasay, dan Mangara Tambunan dengan hasil sangat 
memuaskan.

Berdasarkan simulasi dan analisis yang dilakukan dalam penelitiannya, ternyata 
terlihat kalau angka pertumbuhan ekonomi proporsional terhadap angka 
pertumbuhan penduduk. Ini berarti, pertumbuhan penduduk di Indonesia 
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian Wilson ini 
diperkuat dengan argumen yang dikemukakan oleh Jones (1995), yaitu pertumbuhan 
ekonomi yang tinggi pada masa lalu disebabkan oleh pertumbuhan penduduk yang 
tinggi.

Seperti diketahui, ada tiga aliran pemikiran dalam beberapa periode waktu yang 
membahas mengenai hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. 
Aliran pertama adalah aliran tradisional pesimistis (1950-1970-an) yang 
beranggapan kalau pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menghambat pertumbuhan 
ekonomi (Malthusian dan Neo-Malthusian).


Masa Lalu

Aliran kedua adalah aliran revisionis yang meragukan pernyataan aliran 
sebelumnya karena tidak disertai dengan cukup bukti empiris. Sedangkan, aliran 
ketiga adalah aliran yang beranggapan kalau pertumbuhan penduduk memang sangat 
berarti bagi perkembangan ekonomi (population does matter, Birdsall dan 
Sindings, 2001).

Selain itu, disertasi timbul akibat banyaknya pendapat berbeda dari berbagai 
pemikir hebat mengenai pertumbuhan ekonomi pada masa lalu apakah karena 
meningkatnya pertumbuhan penduduk. Dengan menggunakan indikator angka 
pertumbuhan konsumsi, angka pertumbuhan kapital dan angka pertumbuhan output 
untuk mengevaluasi pertumbuhan ekonomi dan menggunakan indikator angka 
pertumbuhan penduduk untuk mengevaluasi pertumbuhan penduduk, maka penelitian 
ini lebih dapat akurat.

Sementara itu, Young (1995) mengemukakan, kalau pertumbuhan yang terjadi di 
Indonesia bersama Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, 
Thailand, dan Malaysia merupakan dampak transisi demografi. Negara-negara 
tersebut bertumbuh karena mereka mengambil langkah besar dalam akumulasi modal 
fisik dan modal manusia.

Karena itu, Wilson ingin membuktikan kalau pendapat yang mengemuka selama ini 
kalau pertumbuhan penduduk berbanding negatif dengan pertumbuhan ekonomi adalah 
salah. Karena masih ada indikasi yang lain, yaitu berhubungan dengan anak usia 
sekolah yang selanjutnya bekerja. [NOV/M-17]

Reply via email to