Dear juga buat kamu Win..

Lumayan panjang juga ceritamu, tapi jangan dong diperpendek dengan
acara (ngancam) bunuh diri segala. Coz itu hanya bikin ceritamu jadi
tambah ruwet. Aku yakin kamu udah gede tahu yang mana yang baik mana
yang ngga dan lebih dari itu kamu paling bisa ngertiin en
ngomong/bersikap ke ortu ato cowok kamu, coz kita kan ngga tahu
persisnya kek gimana sih mereka itu.. Jadi aku cuman paling-paling bisa
ngasih pemikiran aja. Mudah2an berguna.

Tapi coba dech kamu bilang ke ortu kamu bahwa yang namanya menikah itu
BUKANLAH perkara:
1. Menghambur-hamburkan uang pada saat prosesi, misal resepsi dan
perangkat lainnya yang biasanya dibawa. Bahkan tanpa resepsi pun
maksudnya ngga ngundang-ngundang siapa-siapa juga ngga papa. Yang
penting ada wali dan beberapa (bukan banyak atau lebih dari 3) orang
saksi baik dari pihak laki-laki maupun perempuan, tercatat di KUA, dan
yang selain menghambur-hamburkan uang.
2. Ngasi mas kawin yang mahaaaaaaaaal banget sampe triliyunan misalnya.

Kenapa???? Karena:
1. Masalah pernikahan atau akan menempuh hidup baru BUKANLAH masalah
hari ini saja melainkan juga sampe ngga tahu kapan. Bisa aja resepsi
pernikahan diadakan secara besar-besaran dan wah dengan segala
tetek-bengeknya yang apalah itu namanya. Tapi apakah itu menjamin
kelanggengan usia pernikahan sampe ke alam sana nanti? Jangan berfikir
bahwa ketika cowok telah mengeluarkan banyak biaya untuk seorang cewek
trus dia (si cowok) tidak akan mau rugi dengan menceraikan si cewek.
Salah-salah si cowok malah ngerasa punya hak absolut terhadap istrinya,
misal dianiaya. Lah kan sudah bayar mahal... terserah cowok dong mo
diapain. Itu keadaan terburuknya.
2. Yang penting adalah bagaimana caranya kedua mempelai itu nanti akan
bisa mengarungi bahtera rumah tangga yang konon katanya gampang-gampang
susah ngga kayak pacaran. Nah ngga tahu lagi kalo kamu ngga mau
membangun rumah tangga tapi rumah lift. Sekarang masalahnya, gimana mo
bisa bertahan lah wong modal awalnya dipake semua buat biaya ini itu di
acara pernikahan? Kalo misal OK kalian sukses ngadain acara tapi apa
ada jaminan esok harinya kalian ngga kekurangan uang? Salah-salah malah
ngutang sana-sini. Toh yang malu kemudian adalah kalian semua baik
mempelai maupun pihak ortu/keluarga.

Whatever it is Win...

"Betapa dekatnya seseorang dengan apa yang dia inginkan ketika dia
memutuskan untuk menyerah"!

Semoga acara pernikahanmu berjalan lancar dan kalian dapat menjalani
kehidupan berumah tangga yang mudah2an ngga susah terus, amin.

--- winnie_cweety <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Dear All My Friend,
> 
> Saya mau minta saran dari kalian semua.
> Saya punya masalah dengan orang tua saya.
> 
> Begini ceritanya:
> Menjelang pernikahan ku ini banyak sekali masalah yang timbul. satu
> selesai yang lain datang lagi.pusing  saya menghadapinya, tetapi saya
> selalu menganggap ini cobaan dari Yang Maha Kuasa.
> Tadi Sebelum saya berangkat kerja, saya bertengkar dengan kedua orang
> tua saya, karena acara nikah yang pakai adat daerah saya di tambah
> lagi. dan dari pihak keluarga saya ingin pihak keluarga calon saya
> satang jam 07:00 yang semula di jadwalkan jam 07:30. 
> Sebetulnya dari dulu...pihak keluarga laki maunya akad nikah jam
> 09:00
> tetapi pihak keluarga saya maunya jam 08:00 (akhirnya dari pihak
> keluarga saya datang ke KUA dan mendaftarkan jam 08:00) akhirnya
> keluarga pihak laki2 mengalah. nah sekarang dari pihak keluarga saya
> ingin pihak keluarga laki2 datang jam 07:00 sebelum akad nikah karena
> ada beberapa prosesi adat yang harus dijalankan (PADAHAL SAYA & CALON
> SAYA INGIN TIDAK ADA NAMANYA ADAT DI PAKAI)...dari pihak keluarga
> laki2 tidak mau datang jam 07:00 karena pihak mereka rumahnya jauh2
> dan tidak ada yang namanya menginap. pernah saya sampaikan ke calon
> saya mengenai jam tersebut...calon saya langsung marah dan kesal, dia
> bilang klo jam 07:00 dia akan datang bersama ibunya saja (apa pantes
> seperti itu??), sedangkan pihak keluarga saya minta pihak laki2 bawa
> orang untuk acara tersebut (besanan) 25-30 orang.
> 
> pihak laki sudah mengalh apa yang menjadi keinginan kedua orang tua
> saya. (kenapa selalu bilang Acara milik pihak cewe, padahal itu hanya
> resepsi, akad klo tidak ada pihak cowo tidak akan terjadi)
> 
> Sekarang kedua orang tuaku ingin aku menyampaikan kepada pihak
> keluarga laki2 seperti itu. Bagaimana cara menyampaikannya?? saya
> takut rencana ini bisa batal.
> 
> Sekarang saya hanya bisa berserah diri kepada pemilik Alam Semesta
> ini, dan selalu berpikir untuk mengakhiri hidup ini, karena masalah
> ini. 
> 
> Tolong Bantuan dan sarannya karena aku tidak tahu lagi harus
> bagaimana?? apa yang harus aku lakukan (semua cara sudah dilakukan
> dari bicara dengan orang tua aataupun pihak keluarga laki2) ?? hanya
> saja satu cara yang belum aku lakukan...mengancam untuk bunuh diri :D
> 
> Tolong saya.
> 
> Sebelumnya saya mo mngucapkan terima kasih banyak
> 
> 
> 
> 


Hadiy Sutrisnu
  Sistem Informasi - FTIf
  Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  Surabaya



      
____________________________________________________________________________________
Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

Kirim email ke