Judul diskusi besarnya adalah, reform dalam pelayanan kes oleh Org profesi kes di berbagai tingkatan, mengingat semakin kompleknya pemsalahan kes, ...jd semua profesi kes(seperti yg ada dlm pp 32),memiliki peran nyata dan mendapat imbalan professional terkait apa yg dpt diberikan oleh profesi tersebut, perlu kesetaraan, termasuk profesi pemberian pelayan obat tradisional(misalnya),jika profesi pemberi pelayan obat tradisonal ini dapat berjalan secara massif dan dilandasi dg niat luhur u kemandirin bangsa,maka cukup banyak devisa yg dpt dihemat. Guna memberikan pelayanan kpd masy profesi kes hendaknya dapat ber-cemistry sbagai tim dan dpt memberikan kontribusi sesuai dg peran masing2, tdk ada superior lagi, hilangkan ego profesi dan keadilan pula dalam jasa pelayanan yg diberikan, tujuan akhir hidup manuia apa sih yg dicari, salah satu diantranya adalah kepuasan bathin, jadi bukan semata materi. Jk masy mampu mendapatkan pengobatan sendiri dg benar dan dg penetahuan dari profesi kes, itu juga merupakan bagian dr pelayanan o profesi kes, pelayan lainnya o kerjasama tim baik di RS, Puskesmas,klinik,praktek pribadi dst . Banyak langhak yg direkomendasikan, salah satu langkah awalnya segera reform sist pendidikan di poltek menjadi institute, sehingga keluaran anak didiknya dalam melayani masy dilapangan dpt lebih setara, dosen2nya dpt menjadi DR bahkan professor (menndapat imbalan speti sejawatnya di PTN dan PTS)shingga mampu memberikan pengajaran yg setara pula u memberikan bekal agar dpt melakukan kerjasama tim dlm memberikan pelayanan diberbgai tingkatan, dg SOP dan standar2 yg disepakti bersma. "Lanjutan perdebatan secara konstruktif dalam rangka menciptakan kesetaraan profesi", indahnya berbagi dan semoga berkenan Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
-----Original Message----- From: pauline watofa <watofa_paul...@yahoo.com> Sender: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com Date: Thu, 5 Sep 2013 00:02:32 To: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com<desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com> Reply-To: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com Subject: Re: [des-kes] Fwd: Dunia Kesehatan Indonesia Hanya Milik Dokter sejawat sesama tenaga kesehatan setuju sependapat bahwa tulisan ini ditulis untuk tidak mewakili profesi apoteker ________________________________ From: Panji Hadisoemarto <hadisoemartopa...@yahoo.com> To: desentralisasi-kesehatan@yahoogroups.com Sent: Tuesday, 3 September 2013 5:59 PM Subject: Re: [des-kes] Fwd: Dunia Kesehatan Indonesia Hanya Milik Dokter Kalau feeling saya sih ya, tulisan ini tidak merepresentasikan pendapat profesi apoteker secara keseluruhan. Nggak perlu dibahas sampai berkerut-kerut. Panji wendy nugraha <wendyfre...@yahoo.com> wrote: Pernyataan bahwa penulisan resep oleh dokter merupakan perampasan profesi apoteker membuat saya tertegun Sudah sejauh inikah cara pandang profesi lain terhadap profesi dokter? Isu kesetaraan profesi menjadi senjata untuk menekan para dokter Dibutuhkan kebersamaan para dokter difasilitasi organisasi profesi untuk mendudukan masalah sebenarnya. Salam, WF ________________________________ From: Billy N. <bi...@mediator.web.id> To: Sent: Monday, September 2, 2013 10:05 PM Subject: [des-kes] Fwd: Dunia Kesehatan Indonesia Hanya Milik Dokter http://rakyatsulsel.com/dunia-kesehatan-indonesia-hanya-milik-dokter.html Dunia Kesehatan Indonesia Hanya Milik Dokter Muh Irwan (Alumnus Fakultas Farmasi) Masih terbesik dibenak kita kasus puyer pada tahuun 2007 silam yg menewaskan seorang bayi. Pada saat itu dokter angkat bicara soal puyer, padahal itu bukaan rana dokter, farmasis lah yg mempunyai wewenang. Penulisan resep oleh dokter yang dinilai sebagai perampasan profesi oleh apoteker. Pada tahun 2007 silam Menteri Kesehatan Siti Fadila Supari menggagas sebuah konsep farmaceutical care, dimana semua stockholder Kesehatan di Indonesia perpegang teguh pada profesinya masing masing. Untuk menyembuhkan seorang pasien, maka diperlukan semua element kesehatan yaitu Dokter, Apoteker, Perawat, Bidan, Analisis kesehatan bekerja pada profesinya masing masing. Dokter tugasnya mendiagnosa, Apoteker yabg meresepkan obat serta perawat yabg merawat pasien itu hingga sembuh, tapi apa yabg terjadi di Negeri ini.? Dokter menulis resep, memberi resep dll, sehingga muncul paradigma baru di masyarakat bahwa apoteker dan perawat adalah babu dokter Wajar saja jika perawat menjerit memintah keadilan lewaat pengesahan UU keperawatan, wajar saja jika farmasis meminta kesetaraan profesi. Dokter dicetak dengan nominal rupiah yang banyak. Kami menyadari kesemuanya ini terjadi dikarenakan dunia pendidikan Kesehatan Indonesia yang semakin mahal, mau jadi dokter siapkan modal minimal Rp 200 Juta, sehingga muncul paradigma kapitalis di Dunia Kesehatan. Sebuah keresahan atas permasalahan pendidikan dan dunia kesehatan indonesia, Dunia Kesehatan yang didominasi oleh kerja kerja kedokteran sehingga melupakan esensi stockholder Kesehatan yang lain. Apa yang dituntut oleh Apoteker dan perawat itu sah sah Saja karena perilaku dokter yang tidak bekerja profesional dan merampas hak Profesi lain. Tentu Semua masyarakat pernah melihat iklan obat yang ada di media, diakhir iklan ada tulisan: “jika sakit berlanjut hubungi dokter”. Jika kita sadar konteks, maka iklan tersebut mempertegas kalau di Indonesia Dunia kesehatan hanya milik dokter. Padahal jika sakit kita berlanjut dan ketika harus ke dokter akan menambah beban biaya lagi buat pasien. Mahalnya biaya pendidikan Kedokteran di indonesia membuat para dokter menghilangkan esensi UUD negara ini yaitu memberi kan rasa keadilan sosial untuk semua masyarakat indonesia tanpa terkecuali. Tentunya pahaman masyarakat juga harus diubah “Kesehatan gratis” Pejabat di indonesia sudah merumuskan konsep Kesehatan gratis dengan hitungan matematik yang pas. Sulawesi Selatan menjadi percontohan konsep ini, tapi definisi gratis dipahamani pejabat tidak sejalan dengan definisi pahaman orang awam, buktinya Rumah Sakit-Rumah Sakit di MAKASSAR milik pemerintah masih tetap saja membuyarkan harapan masyarakat miskin. ------------------------------------ Archives terdapat di http://www.yahoogroups.com/group/desentralisasi-kesehatan Situs web terkait http://www.desentralisasi-kesehatan.net Yahoo! Groups Links