To:                     <[EMAIL PROTECTED]>
From:                   "Hario Damar \(MoF staf\)" <[EMAIL PROTECTED]>
Date sent:              Wed, 15 Nov 2000 21:19:23 -0800
Send reply to:          [EMAIL PROTECTED]
Subject:                Re: Hario Damar  PEMBUAL (was Re: Hario Damar  yang dungu (was 
Re: christien triutami yang dungu (was Re: [Istiqlal] Re: GAUTAMA BU

> Saya mah nggak ngebohong... itu informasi yang sayah daphet... trus yach
> sayah cek.... sayah yakin mah karena ampir semua yang dikonfirmasih samah...
> dan nggak dari orang islam ajah... orang nasrani yang nggak setuju juga
> banyak... dan ini data udah sayah cek 1 tahun yang lalu... eh tapi emang
> sayah mah juga nggak boong, baru buka e-mail eh tau-tau ada yang kirim
> berita soal itu  sekalian dah saya tempelin.....
> 


    Ya tetap tolol! 

    Tetap dungu! 

    Tetap goblok! 

    Tetap bodoh! 

    Anda baca koran (PR) dibawah lalu berkata: 

    "nah ini inpormasi, kalu sayah mah namanya inpormasih sayah
    terimah ... ajah... dulu... namanyah juga kualitatip" 

    Dihadapan berita ini anda bersikap seperti anjing lapar
    dihadapan taik angat:anda telan begitu saja. 

    Pandir! 

    Saya udah bilang: jangankan berita koran, ayat-ayat
    al-Mus'hafpun kudu di baca dengan memakai otak! 


> Belanda, PR
> "RMS cuma mencari duit!" begitu komentar H. Sofyang Olong. Lelaki berusia 67
> tahun keturunan Maluku yang sudah bermukim puluhan tahun di Belanda ini amat
> kesal terhadap kelompok keturunan Maluku di Negeri Belanda yang menamakan
> dirinya Republik Maluku Selatan (RMS), karena organisasi yang sesungguhnya
> kecil ini sering berbuat licik. Sebentar-sebentar mereka berdemonstrasi
> untuk
> menarik perhatian Pemerintah Belanda dan PBB.
> 
> Bahkan -- dengan dalih untuk menyumbang korban pertikaian di Maluku dan
> Ambon
> -- mereka berkali-kali mengadakan kegiatan sosial untuk mengumpulkan
> sumbangan. Setelah terkumpul jutaan gulden, uang itu tak ada kabar beritanya
> lagi. Padahal, menurut H. Sofyan Olong, para donatur memberikan uang karena
> kegiatan sosial itu dilakukan oleh gabungan RMS dan Non-RMS yang ada di
> Belanda. Kalau hanya kelompok RMS yang melaksanakannya, sumbangan untuk
> Maluku
> dan Ambon tidak akan sebanyak itu.
> 
> Republik Maluku Selatan (RMS) memang lebih eksis di Belanda ketimbang di
> Indonesia. Organisasi ini, sejak dulu hingga sekarang dinyatakan oleh
> pendukungnya adalah "sebuah negara di pengasingan". Mereka merasa kuat bukan
> hanya karena secara tidak langsung "merasa didukung" oleh pemerintah
> Belanda,
> tetapi juga mendapat dukungan moral dan material dari sejumlah tokoh
> Belanda.
> Selain itu, ada beberapa orang RMS yang bisa duduk di parlemen Belanda
> karena
> sesungguhnya mereka memang warganegara Belanda, bukan WNI. Media massa
> Belanda
> juga umumnya mendukung kegiatan mereka.
> 
> Jika ada demonstrasi, televisi Belanda mengekspose mereka besar-besaran.
> Media
> cetak Belanda juga demikian, hampir semuanya "mendukung" dalam arti
> kejelekan
> mereka tidak diekspose. Hanya satu suratkabar Belanda yang sering
> mengekspose
> kejelekan RMS yakni suratkabar Throuw. Bolehlah dikatakan bahwa kegiatan
> utama
> RMS adalah berdemonstrasi mengecam pemerintah Indonesia. Mereka tetap ingin
> mendirikan negara Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku, meskipun
> sesungguhnya peserta demonstrasi RMS itu kebanyakan keturunan Maluku
> generasi
> ke dua, yang dilahirkan dan besar di Belanda serta menjadi warganegara
> Belanda.
> 
> Bahkan mereka tidak begitu mengerti apa sesungguhnya RMS, apalagi mengenai
> konflik di Ambon dan Maluku Utara yang belakangan ini terjadi. Setelah
> demonstrasi, mereka berharap ada perhatian dari "pihak asing", baik secara
> moral maupun duit. Nyatanya, cara mereka ini terhitung berhasil. Mereka
> dapat
> duit yang cukup banyak. Mengancam bunuh PM Belanda Aksi RMS yang terakhir
> adalah pertengahan September 2000 yang lalu. Para pemuda RMS berbuat brutal
> di
> Belanda dan mengancam akan membunuh PM Belanda, Wim Kok dan Menlu Belanda
> Van
> Aartsen, jika pemerintah Belanda tidak mampu menekan pemerintah Indonesia
> agar
> mendatangkan pasukan PBB ke Maluku.
> 
> Ketika itu kedua pejabat Belanda itu sedang berada di PBB, New York. Akibat
> ancaman ini, dua pemuda RMS yang menyebut dirinya sebagai Pemuda Maluku
> Merdeka, George Makatita (26) dan Paul Patti (24) ditangkap polisi Belanda
> di
> Kota Breda dan Kota Zwolle (Belanda bagian Utara) ketika melakukan
> demonstrasi
> di kedua kota itu. Setelah ditahan selama sepekan, kedua pemuda keturunan
> Maluku yang lahir dan besar di Belanda itu, dibebaskan bersyarat, hari Rabu
> 20/9.
> 
> Menurut keterangan yang dikumpulkan wartawan "PR", Pemuda Maluku Merdeka
> (onderbouw Republik Maluku Selatan), sudah dua pekan terakhir pada bulan
> September 2000 terus menerus melakukan demonstrasi di beberapa kota di
> Belanda, khususnya di Breda dan Zwolle. Bahkan ketika dilakukan perayaan
> "Hari
> Ratu" pada hari Selasa 19 September yang lalu, mereka berdemonstrasi di Den
> Haag.
> 
> Mereka memanfaatkan perayaan hari besar bagi orang Belanda itu untuk meminta
> perhatian dunia. Ratu Belanda, Beatrix, hari itu -- setelah berpidato di
> Parlemen -- berkeliling Kota Den Haag, dimulai dari istananya. Ketika itulah
> para Pemuda Maluku Merdeka itu memanfaatkan situasi dengan melakukan demo,
> meskipun jumlah mereka tidak sampai seratus orang. Mereka sempat menuju KBRI
> Den Haag, tetapi polisi setempat segera memblokir jalan yang menuju KBRI
> sehingga para demonstran itu tidak berhasil mencapainya.
> 
> Sempat didengar isu bahwa KBRI Den Haag telah dikepung, namun Kepala Bidang
> Penerangan KBRI, Azhariyadi (kini bertugas di Deplu Jakarta), membantah.
> "Tidak ada pengepungan, lagipula jumlah mereka amat kecil," katanya kepada
> wartawan "PR". RMS kecewa Akibat demonstrasi yang terus menerus di Belanda,
> pemerintah Belanda terlihat lunak terhadap RMS. Pemerintah Belanda segera
> mengundang "jajaran" tokoh organisasi pendukung RMS, misalnya Pemuda Maluku
> Merdeka, Molucul National Congress, Gereja Protestan Maluku, Front
> Kedaulatan
> Maluku, tetapi Pemerintah Belanda tidak mengundang RMS secara organisasi
> melainkan hanya mengundang F. Tutuhatumewa selaku tokoh Maluku di Belanda.
> 
> Padahal, Tutuhatumewa -- menurut orang-orang keturunan Maluku di Belanda --
> telah "disahkan" sebagai Presiden RMS berikut kabinetnya. Sikap Belanda ini
> menyebabkan tokoh-tokoh RMS marah. Jurubicara RMS, J. Watilette, seorang
> pengacara yang berdiam di Amsterdam, mengecam Pemerintah Belanda yang
> dianggap
> tidak "mengakui" adanya pemerintahan RMS di pengasingan. Itulah sebabnya,
> pertemuan antara Pemerintah Belanda dengan "jajaran" RMS yang semula akan
> dilangsungkan di Den Haag hari Rabu 20/9, dibatalkan akibat induk organisasi
> RMS memboikot.
> 
> Mereka tidak datang. "RMS menghendaki agar Pemerintah Belanda mengundang
> Presiden RMS, F. Tutuhatumewa, secara resmi, bukan sebagai tokoh keturunan
> Maluku saja, tetapi Belanda kelihatannya tidak mau," kata sumber "PR" di Den
> Haag. Dimulai tahun 1950 RMS bermula dari rentetan pemberontakan yang
> dilakukan oleh orang-orang Indonesia bekas KNIL dan pro Belanda, setelah
> kemerdekaan Indonesia diproklamasikan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.
> Menurut buku "30 Tahun Indonesia Merdeka", pemberontakan bekas KNIL yang pro
> Belanda itu terjadi di Maluku, khususnya Ambon, pada tanggal 25 April 1950.
> 
> Mereka mengumumkan berdirinya Republik Maluku Selatan (RMS) yang terlepas
> dari
> Negara Indonesia Timur dan Republik Indonesia Serikat (RIS), di bawah
> pimpinan
> Dr. Soumokil, bekas Jaksa Agung Negara Indonesia Timur. "Proklamasi" RMS itu
> sudah disiapkan secara matang oleh Soumokil dan kawan-kawannya. Dalam tahap
> persiapannya, Soumokil berhasil memindahkan pasukan KNIL dan pasukan Baret
> Hijau yang terlibat pemberontakan Andi Aziz di Sulawesi ke Ambon.
> Pasukan-pasukan khusus itulah yang menjadi tulang punggung perlawanan RMS.
> 
> Pemerintah Pusat Indonesia semula mencoba untuk menyelesaikan peristiwa ini
> secara damai dan untuk itu mengirimkan suatu misi yang diketuai Dr. Leimena.
> Namun upaya damai ini tidak berhasil, sehingga Pemerintah Indonesia
> memutuskan
> untuk segera menumpas RMS dengan kekuatan senjata. Sebagai pelaksananya
> dibentuklah sebuah pasukan ekspedisi pimpinan Kolonel Kawilarang. Pada 14
> Juli
> 1950 pagi, pasukan ekspedisi APRIS/TNI itu mendarat di Laha, Pulau Buru,
> dengan dilindungi Korvet Patiunus. Dengan susah payah, karena belum mengenal
> medannya, APRIS berhasil merebut pos-pos penting di Pulau Buru. Setelah
> Pulau
> Buru dapat dikuasai, pasukan APRIS bergerak menuju Seram, sedangkan pasukan
> APRIS lainnya mendarat dan dapat segera menguasai Tanimbar, Kepulauan Kei
> dan
> Aru. RMS ternyata memusatkan kesatuan pasukannya di Pulau Seram dan Ambon di
> Maluku Tengah.
> 
> Gerakan pasukan-pasukan APRIS di Seram mengalami kesulitan dan banyak minta
> korban. Setelah Seram dapat dikuasai, gerakan selanjutnya diarahkan ke Ambon
> yang menjadi pusat kedudukan RMS. Pada awal November 1950, Kota Ambon dapat
> dikuasai oleh pasukan APRIS setelah melalui pertempuran sengit dengan jumlah
> korban yang besar. Dalam pertempuran jarak dekat memperebutkan benteng Nieuw
> Victoria, Letnan Kolonel Slamet Riyadi tertembak dan gugur seketika.
> 
> Setelah Kota Ambon jatuh ke tangan pasukan pemerintah, sisa-sisa pasukan RMS
> melarikan diri ke hutan-hutan dan untuk beberapa tahun lamanya melakukan
> kegiatan pengacauan. Tidak sedikit pula mereka yang sembunyi-sembunyi
> melarikan diri ke Belanda dan menetap hingga sekarang. Bukti keterlibatan
> Siapa pun boleh menilai bahwa organisasi RMS di Belanda kecil, apalagi RMS
> di
> Indonesia konon hanya ada di Ambon saja dan jumlahnya sering kali -- menurut
> perkiraan pihak intelejen Indonesia -- bisa dihitung dengan gampang dan
> tidak
> berbahaya.
> 
> Alex Bambang Riatmojo, ketika menjabat Kapolwiltabes Bandung, juga menilai
> RMS
> di Indonesia kecil. "Jumlahnya amat kecil dan tidak berarti, kami dari
> aparat
> menilai mereka di Ambon sana tidak patut diperhitungkan", katanya kepada
> "PR"
> awal Agustus 2000 yang lalu, ketika berbincang mengenai RMS dan konflik
> Ambon,
> di ruang kerjanya selama sekitar 1 jam.
> 
> Alex pernah bertugas di Polda Maluku di Ambon selama 8 tahun. Akan tetapi
> konflik di Ambon yang menyebabkan korban mati ribuan orang dan konflik itu
> merembet ke Maluku Utara dan juga mengakibatkan ribuan orang mati,
> menimbulkan
> fakta yang menunjukkan adanya keterlibatan RMS Belanda di sana, baik
> langsung
> maupun tidak. RMS memprovokasi umat Kristen di Ambon untuk bertikai dengan
> Islam.
> 
> Brigjen (Pur) Rustam Kastor, tokoh asal Maluku, mantan Kasdam Pattimura,
> telah
> menerbitkan buku tentang adanya keterlibatan RMS ini. Ia memperoleh berbagai
> dokumen yang mengindikasikan bahwa RMS memang terlibat dalam konflik Ambon
> agar bisa mewujudkan keinginannya mendirikan Republik Maluku Selatan.
> Dokumen
> itu, misalnya, pada tanggal 14 November 1998 Presidium Sementara RMS di
> Ambon,
> mengedarkan surat seruan kepada "putra-putri" Maluku yang sementara berdiam
> di
> Negeri Belanda, ditandatangani Ketua Umum O. Pataiman, SH dan Sekjen Drs.
> Ch.
> Patasiwa.
> 
> Isi surat itu: "Saat ini rakyat Maluku di Tanah Air sudah tidak sabar lagi
> untuk merdeka. Kebencian rakyat terhadap Pemerintah Indonesia sudah mencapai
> puncaknya. Untuk sementara kami harus mengambil tanggung jawab memimpin dan
> mengarahkan perjuangan di tanah air agar tidak berjalan sendiri-sendiri,
> yang
> nanti bisa menyusahkan orang".
> 
> "Kami sangat mengharapkan dukungan dan bantuan Saudara-saudara dari Negeri
> Belanda dalam menyokong perjuangan ini agar kiranya dapat berjalan lancar
> dan
> sukses dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sesungguhnya perjuangan ini
> adalah
> tanggung jawab setiap anak Maluku di mana pun berada, karena itu jangan
> biarkan kami sendiri. Kami percaya bahwa nasib masa depan anak cucu kita ada
> di Tanah Air Maluku".
> 
> Jenderal AM Hendropriyono, juga secara tegas menyatakan bahwa RMS berada di
> balik kerusuhan di Ambon. "Kerusuhan di Ambon bukan berpangkal pada
> perseteruan antara pemeluk agama Islam dan Kristen, melainkan merupakan
> upaya
> disintegrasi bangsa yang dimotori kaum separatis Republik Maluku Selatan
> (RMS)", kata Hendropriyono dalam diskusi bersama Gubernur, tokoh masyarakat,
> agama dan pemuda di Ambon, Selasa 9 Maret 1999.
> 
> Ketika itu Hendropriyono menjabat sebagai Menteri Transmigrasi dan Pemukiman
> Perambah Hutan dalam kabinet Presiden BJ Habibie. Menurut Hendropriyono, ada
> oknum-oknum RMS yang bermukim di Belanda yang ingin memecah belah Indonesia,
> khususnya Maluku. Ia menuturkan bahwa tanggal 6 dan 7 Maret 1999 sekitar 250
> aktivis RMS berdemonstrasi di beberapa kota di Belanda, yakni Den Haag,
> Amsterdam dan Groningen. Bahkan konsep provokasi RMS di Belanda sudah masuk
> ke
> kampus perguruan tinggi di Ambon.
> 
> Fakta lain adalah demonstrasi yang disaksikan "PR" akhir Agustus 2000 yang
> lalu. Siang itu sekitar 200 orang RMS berdemonstrasi di Amsterdam, dipimpin
> oleh Manuputi, yang baru dua pekan datang di Belanda dari Jakarta. Manuputi,
> menurut H. Sofyan Olong, adalah bekas pejabat di Ambon yang anti-Indonesia
> dan
> melarikan diri ke Belanda.
> 
> "Ketika demonstrasi itu Manuputi mengatakan kepada televisi Belanda bahwa
> tragedi Ambon itu dikarenakan TNI dan Laskar Jihad bekerjasama untuk
> melakukan
> pembunuhan. Dia mengatakan, Laskar Jihad harus keluar dari Ambon demikian
> pula
> para pendatang harus ke luar. Saya dan ada tokoh Ambon dari Jakarta katakan
> 'tidak' karena di Ambon itu siapa pun boleh datang asal mengikuti peraturan
> di
> Ambon dan Maluku", kata H. Olong.
> 
> Masyarakat asal Ambon di Belanda datang ke Maluku untuk bikin video yang
> jelek-jeleknya saja dan disiarkan di televisi Belanda untuk mendiskreditkan
> Indonesia. "Itu propaganda mereka," tuturnya lagi. Menurut lelaki yang "amat
> dekat" dengan KBRI di Den Haag itu, untuk mengetahui keterlibatan RMS
> Belanda
> di Ambon itu gampang, karena mereka itu setiap saat melakukan provokasi.
> 
> "Setiap interview di televisi selalu saya katakan bahwa pemerintah Belanda
> dan
> beberapa tokohnya juga mendukung RMS. Cirinya, kalau RMS di Belanda
> demonstrasi sekitar 100 orang saja, Pemerintah Belanda sudah sibuk.
> Sepertinya
> mendukung intervensi pasukan perdamaian PBB di Maluku, padahal pemerintah
> kita
> menolak kehadiran pasukan asing termasuk PBB", kata Olong.
> 
> Hal yang membuat H. Sofyan Olong kesal adalah, kenapa Pemerintah Belanda
> "guncang" jika RMS berdemonstrasi padahal hanya100 sampai 200 orang saja,
> bandingkan dengan penduduk Indonesia 210 juta! "Lagi pula orang keturunan
> Ambon di Belanda bukan orang Maluku lagi, mereka orang Belanda karena mereka
> adalah warga negara Belanda. Dus, memang mereka asal Maluku tetapi bukan
> orang
> Maluku lagi", kata Olong dengan suara lantang.
> 
> Menurut Olong, di Ambon juga begitu, banyak orang Ambon yang berasal dari
> Buton (Sulawesi) tapi sudah ratusan tahun di Maluku. Mereka tidak bisa lagi
> dikatakan sebagai orang Maluku tetapi orang Ambon yang berasal dari Buton.
> "Orang Jawa dan orang Bugis di Maluku itu banyak yang saya kenal. Saya tahu
> persis situasi Maluku, situasi sosial politiknya. Yang tua-tua pun saya
> tahu",
> lanjutnya.
> 
> Menurut Olong, jumlah keturunan Maluku di Belanda sekitar 40.000 orang,
> tetapi
> yang benar-benar RMS itu sesungguhnya hanya berapa ribu saja. Dalam demo di
> Amsterdam beberapa waktu yang lalu dipimpin Manuputti, anak muda asal Ambon
> yang ikut demo itu ditanya wartawan apakah akan pergi ke Ambon untuk
> berperang, mereka mengatakan, "Kita ini ke Ambon mau apa lagi? kita tidak
> tahu
> situasi di sana. Berapa belas ribu kilometer jaraknya dari Belanda. Wah,
> sulit
> dong kita datang ke sana, mau apa kita di sana. Ini bukan dua-tiga
> kilometer,
> tetapi ribuan kilometer".
> 
> "Saya katakan kepada wartawan Belanda, ayolah ke Maluku saya kasih alamat,
> ke
> Ambon bertemu dengan orang-orang yang saya tunjukkan, interview mereka, lalu
> siarkan di sini, tetapi wartawan Belanda itu tidak mau. Saya katakan ini
> tidak
> adil. Beruntunglah ada suratkabar The Throuw yang menyiarkan berita-berita
> berimbang tentang konflik di Ambon. Saya pernah diinterview wartawan Throuw
> yang tidak punya agama", ucap Olong.
> 
> Sofyan Olong mengemukakan, sejak sebelum PD II seluruh orang Maluku tinggal
> dengan damai. Orang asal Maluku pun tinggal di Jakarta, Surabaya, Medan,
> Malang, Palembang, Madura, dan kota-kota lain di Indonesia. Mereka tinggal
> di
> situ dan punya pekerjaan bagus-bagus, apalagi tentara, tetapi apakah pernah
> diusir oleh orang-orang setempat sebagaimana orang Ambon mengusir orang
> Buton
> dan pendatang lain dari Ambon? Tidak.
> 
> Puluhan tahun mereka hidup dengan punya posisi yang baik-baik. Tetapi
> pernahkah terjadi iri hati? mengusir mereka, membunuh mereka? sama sekali
> tidak ada. Hidup berdampingan dengan damai antar sesama.
> 
> Dagang Narkotik
> Sejumlah pemuda keturunan Maluku (RMS) di Belanda yang radikal, baru-baru
> ini
> ditangkap polisi Belanda dan dihukum belasan tahun karena terlibat dalam
> penjualan narkotika dan menjadi agen sindikat perdagangan heroin/narkotik
> dunia. Mereka nekad menjadi sindikat narkotik dunia itu karena uang yang
> mereka peroleh dipakai untuk membeli senjata dan dikirim ke Maluku,
> Indonesia.
> 
> Para pemuda keturunan Maluku yang lahir dan besar di Belanda itu sudah
> menyatakan akan ikut berperang di Maluku namun mereka keburu ketangkap.
> Penangkapan sejumlah pemuda RMS itu disiarkan oleh surat-suratkabar Belanda,
> di antaranya Throuw. Keterangan ini pun diperoleh "PR" dari beberapa sumber
> masyarakat keturunan Maluku di Rotterdam. Pihak RMS tidak menyampaikan
> keterangan resmi mengenai hal ini. W. Sopacua, tokoh Mulokal National
> Congres
> (organisasi di bawah RMS), ketika dihubungi "PR" tidak bersedia memberikan
> keterangan.
> 
> Ia meminta agar "PR" menghubungi jurubicara "kabinet RMS" yakni J.
> Watilette,
> namun ybs. tidak ada di tempat. Akan tetapi Sofyan Ollong, salah seorang
> tokoh
> keturunan Maluku di Belanda yang non-RMS, meyakinkan wartawan "PR" bahwa
> sejumlah pemuda RMS di Belanda itu memang terlibat dalam perdagangan
> narkotik
> dan telah dijatuhi hukuman oleh pengadilan Belanda. "Entah kenapa pemerintah
> Belanda merahasiakan nama-nama mereka itu", tuturnya.
> 
> Sofyan Ollong mengemukakan, pada pemuda RMS yang radikal itu bahkan sudah
> berhasil membeli senjata otomatis dengan uang hasil penjualan narkotik.
> "Senjata otomatis yang mereka beli diselundupkan ke Maluku, Indonesia,
> dengan
> cara dimasukkan ke dalam peti mati orang Maluku yang dikirim ke Maluku untuk
> dimakamkan di sana", tutur lelaki yang sudah 49 tahun tinggal di Belanda
> namun
> masih memegang paspor Indonesia itu.
> 
> Ia tahu banyak tentang gerak-gerik RMS di Belanda karena sejumlah orang yang
> kini mengaku sebagai "Kabinet RMS di pengasingan" adalah orang-orang yang
> sangat ia kenal sejak dulu. Suratkabar Throuw yang terbit pertengahan
> Agustus
> 2000 menulis, para pemuda RMS sudah siap berangkat dari Belanda ke Maluku
> untuk berperang melawan TNI yang dituduh berpihak. Mereka terkosentrasi di
> Kota Breda, Leerdam dan Tiel. Akan tetapi ternyata target mereka -- yakni
> minimal 200 orang pemuda yang siap berangkat ke Maluku -- tidak pernah
> tercapai.
> 
> Seorang pendeta keturunan Maluku mengomentari bahwa niat para pemuda itu
> hanyalah emosional belaka, karena sesungguhnya mereka tidak mengerti betul
> situasi di Ambon dan Maluku. Mereka hanya mengetahui kondisi Maluku atau
> Ambon
> hanya dari pemberitaan pers Belanda yang sering memutarbalikkan fakta
> sebenarnya. Di samping itu, para pemuda RMS tersebut menyetahui situasi
> Maluku
> dan Ambon berdasarkan hubungan telepon dengan famili mereka saja yang
> umumnya
> berupa keterangan negatif.
> 
> Sementara itu Sofyan Ollong mengatakan, jika masyarakat Ambon dan Maluku
> Utara
> tidak punya niat baik untuk bersama-sama mengatasi konflik, maka apa pun
> upaya
> pemerintah Indonesia akan sia-sia. Dikatakannya, orang-orang Ambon justru
> banyak yang berangkat ke Belanda dan berteriak-teriak di Belanda mengeritik
> pemerintah Indonesia. Presiden RMS kedua, Frans Tutuhatunewa (77),
> berkali-kali dihubungi "PR", baik langsung melalui telepon ke rumahnya di
> Rotterdam maupun melalui "stafnya" W. Sopacua, dan melalui facsimile. Akan
> tetapi janji akan bisa ditemui pada 31 Agustus 2000 tidak dipenuhinya.
> 
> "Stafnya" itu mengatakan, "Bapak Presiden, sudah tua, kegiatannya padat
> sehingga ia perlu banyak istirahat. Nanti, akan ada jurubicara kabinet yang
> menemui Anda, namanya J. Wattilete." Akan tetapi, meskipun nomor handphone
> "PR" di Belanda telah dicatat oleh Sopacua, tetapi sampai 10 hari kemudian
> tak
> ada kontak lagi. Presiden RMS Frans Tutuhatunewa sempat muncul di suratkabar
> terbanyak tirasnya di Belanda, De Telegraaf, Januari 2000 yang lalu.
> 
> Dalam wawancara itu ia menuduh TNI sebagai "pelaku utama" konflik di Ambon
> dan
> Maluku. Presiden Abdurrahman Wahid (Pemerintah Indonesia) dinilainya tidak
> akan mampu mengatasi konflik Ambon, apalagi TNI bertindak tidak netral. RMS,
> katanya, tetap menghendaki agar pasukan PBB diturunkan ke Ambon dan Maluku
> Utara. Tutuhatunewa tetap menghendaki agar Pemerintah Belanda mendesak
> Amerika
> dan PBB untuk menurunkan pasukannya ke Maluku. (Dadang Bainur)
> 
> nah ini inpormasi, kalu sayah mah namanya inpormasih sayah terimah ...
> ajah... dulu... namanyah juga kualitatip... kayak si Bapak punyak jugah....
> koq percaya aja... orang belum pasti..... nah sama khan... lagian sayah mah
> juga kheran ... ama maksud Nasrani lebih beradab... ituh jadih sayah kasih
> ajah contoh sekalian.... bukan supaya kita nggak usah saling ejek... ini
> beradab... ini lebih nggak beradab... khan masing-masing bangsa punya
> citinya sendiri... biarin... yang penting kalao ada pengertian
> masing-masing... khan juga dameh... damehhh... kitah mah maunya gituh...
> 
> soal ambon emang sayah banyak ikutan karenah sayah nggak mau liat Ambon
> ribut ... saya nggak perduli biar nasrani atawa muslim arus di bantuin....
> jadih banyak ikutin itu... waktu di Indonesia... lagian juga kalu si Bapak
> inih orang bulek sayah mah nggak usah cerita kayak gini... mumpung sampean
> orang Indonesia juga jadi supaya ada pertimbangan dari dua sisi... jangan
> maen percaya begitu aja... dan biar deh nanti waktu yang ngebuktiin... udah
> keliatan kok tanda-tandanya....
> 
> sayah juga udah bilang dasar asumsinya bedah... biar ajah orang islam terus
> mendidik dirinyah...  dan gerakan islam humanis juga udah mulai banyak di
> Indonesia... juga di Dunia... biar nilai-nilainya diresapi dulu... karena
> mangkin di ganggu nggak bakalan ada dameh.... lagian keseimbangan
> pertumbuhan intelektual dan ekonomi bangsa-bangsa yang mayoritas muslim...
> masih berat khan belum lamak padah merdeka... abis dirampokin penjajah...
> dan pemimpinnya masih banyak yang mabok kekayaan akibat politik belah
> bambu... dan ini dalam proses... makin digencet kondisi makin parah... dan
> kalu adah saling pengertian kayaknya dameh...dameh....
> 
> sayah mah nggak peduli tuh arep kek bulek kek.... kalu kita udah yakinin
> sesuatu yah mesti sayah nurutin... simpel ajah.... idup dibikin syusah jadi
> syusah... dan sampean mok punya yakinin nyang laen mah silaken... nggak
> diganggu jugah.... nah sayah mah toreransih.... dikasih informasi... matur
> nuhun.... di salahin ya menta maap... asekdeh dameh... dameh.....
> 
> Beradab...??????
> 
> bingung...
> aryo bingung212
> ----- Original Message -----
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, November 14, 2000 7:35 AM
> Subject: Hario Damar PEMBUAL (was Re: Hario Damar yang dungu (was Re:
> christien triutami yang dungu (was Re: [Istiqlal] Re: GAUTAMA BU
> 
> 
> > To:             <[EMAIL PROTECTED]>
> > From:           "Hario Damar \(MoF staf\)" <[EMAIL PROTECTED]>
> > Date sent:      Tue, 14 Nov 2000 21:15:45 -0800
> > Send reply to:  [EMAIL PROTECTED]
> > Subject:        Re: Hario Damar  yang dungu (was Re: christien triutami
> > yang dungu (was Re: [Istiqlal] Re: GAUTAMA BUDDHA, Muhammad
> > adalah Nabi
> >
> > > Saya mo tanya apa ada upaya pembuktian....???? nggak ada... noh.... baru
> > > sehari beritanya... nyep aja ilang....
> > > makanya terserah mo percaya mo nggak....
> > >
> >
> >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya tolol!
> >
> >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya bodoh!
> >
> >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya dungu!
> >
> >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya goblok.
> >
> >     Pandir!
> >
> >     Anda percaya berita yang tidak disertai bukti.
> >
> >
> > > hehehe... saya mah ngasih tau doang....
> > >
> >
> >
> >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya pendusta!
> >
> >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya pembohong!
> >
> >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya pembual!
> >
> >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya penipu!
> >
> >     Anda telah memakai berita itu sebagai fakta untuk melandasi
> >     argumen anda dan bukan sekedar 'ngasih tahu doang...".
> >
> >     Agar jelas: inilah masaalah dengan orang Islam tipikal, walaupun
> >     sudah ditunjukkan dengan jelas  bahwa dia salah dan dia tidak
> >     bisa membantah, bahwa dia keliru tapi dia toh tidak bersedia
> >     mengakui bahwa dia salah.
> >
> >     Lalu mencak-mencak!
> >
> >     Lalu muter-muter.
> >
> >
> > > terserah...
> > > aryo bingung 212
> > > ----- Original Message -----
> > > From: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>;
> > > <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> > > <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
> > > Sent: Tuesday, November 14, 2000 3:59 AM
> > > Subject: Re: Hario Damar yang dungu (was Re: christien triutami yang
> dungu
> > > (was Re: [Istiqlal] Re: GAUTAMA BUDDHA, Muhammad adalah Nabi
> > >
> > >
> > > > To:             <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > From:           "Hario Damar \(MoF staf\)"
> <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > Date sent:      Tue, 14 Nov 2000 20:48:52 -0800
> > > > Send reply to:  [EMAIL PROTECTED]
> > > > Subject:        Re: Hario Damar  yang dungu (was Re: christien
> triutami
> > > yang dungu (was Re: [Istiqlal] Re: GAUTAMA BUDDHA, Muhammad adalah Nabi
> uma
> > > >
> > > > > Eh bukan nggak kebukti.. cuman emang ditutup supaya nggak melebar...
> > > saya
> > > > > dapet informasi langsung dari salah seorang AL yang ikut operasi di
> > > sana....
> > > > > dia ngomong ini emang nggak bakalan di buka.... karena siapa yang di
> > > > > Belandanya belon ketauan...
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya goblok!
> > > >
> > > >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya tolol!
> > > >
> > > >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya bodoh!
> > > >
> > > >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya dungu!
> > > >
> > > >     Pandir.
> > > >
> > > >     Anda percaya begitu saja akan omongan orang yang tidak terbukti!
> > > >
> > > >
> > > >    "....karena siapa yang di Belandanya belon ketauan..."
> > > >
> > > >
> > > >  > juga Heli yang mau ditembak dari Australia... ah
> > > > > udach ah... ngomong politik mah syusah.... mo dibilang boong
> terserah...
> > > si
> > > > > Bapak nih mo percaya terserah... yang jelas itu informasi yang saya
> > > dapetin
> > > > > langsung di lapangan... dan sorry yach ini bukan dari AD
> > > informasinya....
> > > > >
> > > > > Dah... selamet nimbang-nimbang ... lagi....yang keliat ama nggak
> keliat
> > > > > banyakan yang nggak keliat... makanya jangan ngumpet aja di sono...
> > > dateng
> > > > > saksiin kendiri... eh tuh ada orang swiss ngajak ngomong sayah saya
> ajak
> > > > > kesono ... nggak berani.... ah.. cape... kalo mao ayo ke sonoh nanti
> > > saya
> > > > > temuin amah orang nyah.... okeh...
> > > > >
> > > > > aryo bingung 212
> > > > > ----- Original Message -----
> > > > > From: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > > To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> > > <[EMAIL PROTECTED]>;
> > > > > <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> > > > > <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > > Sent: Tuesday, November 14, 2000 3:32 AM
> > > > > Subject: Hario Damar yang dungu (was Re: christien triutami yang
> dungu
> > > (was
> > > > > Re: [Istiqlal] Re: GAUTAMA BUDDHA, Muhammad adalah Nabi uma
> > > > >
> > > > >
> > > > > > To:             <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > > > From:           "Hario Damar \(MoF staf\)"
> > > <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > > > Date sent:      Tue, 14 Nov 2000 19:14:21 -0800
> > > > > > Send reply to:  [EMAIL PROTECTED]
> > > > > > Subject:        Re: christien triutami yang dungu (was Re:
> [Istiqlal]
> > > Re:
> > > > > GAUTAMA BUDDHA, Muhammad adalah Nabi umat Hindu??
> > > > > >
> > > > > > > Iya ya sampe strategi membunuhnya yang canggih dengan cara etnik
> > > > > cleansing
> > > > > > > di Bosnia, pasokan senjata ke Ambon dari Belanda, pasokan
> senjata ke
> > > > > > > Afghanistan untuk mbunuhin orang Afghan, pasokan bom kimia untuk
> > > bunuhin
> > > > > > > orang Iran, dan terakhir pengeboman besar-besaran di palestina
> > > enggak ke
> > > > > > > deteksi sama si Bapak yang ngomong manusiawi itu....
> > > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya tolol!
> > > > > >
> > > > > >     Anda adalahorang Islam tipikal, artinya dungu!
> > > > > >
> > > > > >     Anda adalahorang Islam tipikal, artinya goblok!
> > > > > >
> > > > > >     Anda adalah orang Islam tipikal, artinya bodoh!
> > > > > >
> > > > > >     Pandir!
> > > > > >
> > > > > >     Pertama, dalam berdiskusi anda muter-muter.
> > > > > >
> > > > > >     Yang saya masaalahkan disini adalah ketololan christien
> triutami
> > > > > >     dan kebiasaan orang Nasrani untuk berdiskusi dan bukan
> "strategi
> > > > > >     membunuhnya yang canggih dengan cara etnik cleansing di
> Bosnia,"
> > > > > >     dst.
> > > > > >
> > > > > >     Keduan, dalam berdiskusi, anda memakai argumen taik kucing
> > > > > >     seperti pasokan senjata ke Ambon dari Belanda dst.
> > > > > >
> > > > > >     Ini semua adalah omongan yang tidak terbukti.
> > > > > >
> > > > > >     Artinya dusta.
> > > > > >
> > > > > >     Anda mempergunakan dusta dalam berdiskusi.
> > > > > >
> > > > > >     Anda adalah orang Islam tipikal.
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > > Tolong dong cek itu bukan orang Nasoroh yang sadar... tapi 60%
> > > mereka
> > > > > udah
> > > > > > > nggak beragama... alias frustasi sama Bible.... tuh liat chanel
> 21
> > > di US
> > > > > > > kalo nggak kerjaannya ngacak-ngacak bible.... Saya justru kasian
> > > sama
> > > > > orang
> > > > > > > Indonesia yang justru terlalu ngabanggain Barat... Udah jelas
> > > > > pembantaian
> > > > > > > masyarakat di depan mata.. masih dibilang beradab.... dan
> > > manusiawi....
> > > > > Apa
> > > > > > > dikira mereka bisa ngeliat dengan persamaan Hak bila melihat
> cewek
> > > > > muslim
> > > > > > > bejilbab... Keterweluan nih.... Tolong juga tanyain dari mereka
> yang
> > > > > > > kebanyakan bilang saya percaya Tuhan tapi nggak percaya agama...
> > > jadi
> > > > > udah
> > > > > > > nggak usah sebut Nasrani atau bukan Nasrani...
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > Kasiannnnnn............nnnnnn
> > > > > > >
> > > > > > > aryo bingung 212
> > > > > > > ----- Original Message -----
> > > > > > > From: <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > > > > To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> > > > > <[EMAIL PROTECTED]>;
> > > > > > > <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> > > > > > > <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > > > > Sent: Tuesday, November 14, 2000 1:48 AM
> > > > > > > Subject: christien triutami yang dungu (was Re: [Istiqlal] Re:
> > > GAUTAMA
> > > > > > > BUDDHA, Muhammad adalah Nabi umat Hindu??
> > > > > > >
> > > > > > >
> > > > > > > > To:             [EMAIL PROTECTED]
> > > > > > > > From:           "christien triutami" <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > > > > > Date sent:      Mon, 06 Nov 2000 00:42:53 GMT
> > > > > > > > Send reply to:  [EMAIL PROTECTED]
> > > > > > > > Subject:        Re: [Istiqlal] Re: GAUTAMA BUDDHA, Muhammad
> adalah
> > > > > Nabi
> > > > > > > umat Hindu??
> > > > > > > >
> > > > > > > > > Hai, kamu kalau tidak sukak dengan ajaran agama seseorang,
> ya
> > > > > diam....
> > > > > > > > > nggak usah menghina segala
> > > > > > > > > tidakkah anda merasakan apa bila agama yang anda anut juga
> > > dicaci
> > > > > maki
> > > > > > > > > orang..?
> > > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > >     Ni orang bulak balik ngomong tentang orang yang menghina
> > > agama!
> > > > > > > >
> > > > > > > >     Ya tolol, ya goblok, ya bodoh ya dungu!
> > > > > > > >
> > > > > > > >     Dia bukan membenarkan yang benar dan menyalahkan yang
> salah.
> > > > > > > >
> > > > > > > >     Dia bukannya berusaha untuk memperbaiki ajaran agamanya
> yang
> > > > > > > >     memang tolol dan biadab!
> > > > > > > >
> > > > > > > >     Eh dia malah ngelarang orang buat unjukin ketololan orang
> > > Islam!
> > > > > > > >
> > > > > > > >     Orang jujur, orang yang mau pinter, orang yang ingin
> melihat
> > > > > > > >     budaya dan ajaran agamanya maju akan berterima kasih
> kepada
> > > orang
> > > > > > > >     yang menunjukkan kegoblokan dan kebiadaban orang Islam dan
> > > > > > > >     ajaran agamanya.
> > > > > > > >
> > > > > > > >     Sekali lagi: inilah masaalah pokok dengan orang Islam:
> mereka
> > > > > > > >     tidak punya kebiasaan berdiskusi, mereka tidak punya
> kebiasaan
> > > > > > > >     untuk  bertukar pendapat dan mempertukarkan pendapat.
> > > > > > > >
> > > > > > > >     Mereka takut melihat kebenaran!
> > > > > > > >
> > > > > > > >     Budaya Nasrani sebaliknya telah menerima kebebasan untuk
> > > > > > > >     menyatakan pendapat - dan karena adanya kebebasan
> menyatakan
> > > > > > > >     pendapat itulah makanya ajaran agama Nasrani juga bisa
> maju,
> > > > > > > >     artinya bisa lebih cerdas dan lebih manusiawi.
> > > > > > > >
> > > > > > > >
> > > > > > > > >
> > > > > > > > > >From: "Ade " <[EMAIL PROTECTED]>
> > > > > > > > > >Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
> > > > > > > > > >To: [EMAIL PROTECTED]
> > > > > > > > > >Subject: [Istiqlal] Re: GAUTAMA BUDDHA, Muhammad adalah
> Nabi
> > > umat
> > > > > > > Hindu??
> > > > > > > > > >Date: Sun, 05 Nov 2000 18:13:20 -0000
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >--- In [EMAIL PROTECTED], "nurnita" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> > > > > > > > > >..
> > > > > > > > > > >Kita perlu berdakwah kepada teman-teman Hindu dan
> Buddhist
> > > dengan
> > > > > > > > > > >faktor-faktor diatas dan juga jika ada penambahan faktor
> yang
> > > > > lain
> > > > > > > > > > >dari netter CU ...saya ingin catatkan..silakan.
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >Ini dagelan membuat orang ketawa sampe be'gulingan dilante
> nih.
> > > > > > > > > >Hindu dan Buddhist udah ada jauh sebelon arang arep bekicot
> seh
> > > !
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >Wadalllah kasus klasik dah.
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >Apollo mendarat dibulan, mereka ngibul si Amstrong denger
> adzan
> > > > > waktu
> > > > > > > > > >keluar dari kabin Apollo.
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >Napoleon masok islam lalu disunat didepan publik bla bla
> bla
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >Buddha ngaku mohamad sebagai nabi bla bla bla
> > > > > > > > > >
> > > > > > > > > >Paus diem-diem udah disunat bla bla bla
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > > To unsubscribe from this group, send an email to:
> > > > > > [EMAIL PROTECTED]
> > > > > >
> > > > > > To subscribe from this group, send an email to:
> > > > > > [EMAIL PROTECTED]
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > > To unsubscribe from this group, send an email to:
> > > > > [EMAIL PROTECTED]
> > > > >
> > > > > To subscribe from this group, send an email to:
> > > > > [EMAIL PROTECTED]
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > To unsubscribe from this group, send an email to:
> > > > [EMAIL PROTECTED]
> > > >
> > > > To subscribe from this group, send an email to:
> > > > [EMAIL PROTECTED]
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > > >
> > >
> > >
> > >
> > > To unsubscribe from this group, send an email to:
> > > [EMAIL PROTECTED]
> > >
> > > To subscribe from this group, send an email to:
> > > [EMAIL PROTECTED]
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
> >
> >
> >
> > To unsubscribe from this group, send an email to:
> > [EMAIL PROTECTED]
> >
> > To subscribe from this group, send an email to:
> > [EMAIL PROTECTED]
> >
> >
> >
> >
> >
> 
> 
> -------------------------- eGroups Sponsor -------------------------~-~>
> eLerts
> It's Easy. It's Fun. Best of All, it's Free!
> http://click.egroups.com/1/9699/2/_/30134/_/974290152/
> ---------------------------------------------------------------------_->
> 
> To unsubscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> To subscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> 
> 


Kirim email ke