To:                     [EMAIL PROTECTED]
From:                   "Gu Yo-Nan" <[EMAIL PROTECTED]>
Date sent:              Thu, 30 Nov 2000 19:03:54 -0000
Send reply to:          [EMAIL PROTECTED]
Subject:                [proletar] Contoh Emosi Wanita (was Re: An Argument with a 
Fanatic!)

> > "JD " <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> >> "WardhS" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >> Ya penismuyg kulup yg penuh dgn penyakit, udah gitu ngewes 
> >> sembarangan lagi. Manusia pendengki kayak  si Juling & Dongo 
> >> ini sih kepengennya manusia lain sekitar dia itu pd ketularan
> >> penyakitnya.
> 
> Inilah contoh dari yang saya katakan tentang emosi non-rasional ala 
> wanita itu (baca thread Never Argue with Women). Pokoknya tembak 
> saja, logika boleh dipakai belakangan.
> 
> Tapi posisinya memang jadi lebih kuat, daripada kalau Ros ini mau 
> main logika terhadap JD.
> 
> Dan seperti saya katakan juga, untuk mengimbanginya, JD harus 
> berusaha menarik Ros kembali ke alam logika. Ini terlihat pada cara 
> JD yang berusaha mengembalikan pokok pembicaraan pada itil-nya Ros 
> yang menurut pengakuannya sendiri telah "tergores" itu.
> 
> Pokoknya, selama Ros menolak untuk bicara logis dan hanya membawa 
> emosinya saja, saya jamin JD tidak akan bisa banyak berbuat apa-apa. 
> Tapi sekali saja Ros terpancing untuk bicara yang logis atau ilmiah, 
> akan mati-kutulah dia dalam perdebatan ini.
> 


    Jadi jalan buntu? 

    Hopeless? 

    Tapi saya kira ini lebih merupakan ciri orang Islam tipikal dan
    bukan soal reaksi gender (perempuan). 

    Apakah wshahrir atau Amien Abbas atau Daffa dll. sama saja. 

    Bedanya cuman beda gradasi dan bukan beda jenis. 

    Orang Islam tipikal tidak tahu apa yang namanya logika dan tidak
    tahu apa artinya berdiskusi dan bertukar pendapat! 

    Budaya Islam berbeda dengan budaya Nasrani BELUM menerima apa
    yang namanya logika dan apa artinya diskusi. 

    Islam masih harus meliwati Reformasi dan Aufklärung. 

    Tapi apakah jalan buntu? 

    Ya nggak! 

    Kalau jalan buntu saya sudah lama ngacir dari dunia internet dan
    beli sepeda Kogamiyata lalu berkeliling dunia. 

    Dengan menunjukkan keabsurdan pikiran orang Islam tipikal kayak
    wshahrir atau Amien Abbas atau Daffa dll. orang-orang Islam lain
    akan bisa terdorong untuk menghidupkan kembali neuron mereka yang
    telah dilumpuhkan oleh guru mengaji dan para kiyayi (atu orang
    tua) yang buta ilmu dan buta logika itu. 

> 
> Gu Yo-Nan


Kirim email ke