kejadian ini bukan pertama kali dan bukan terakhir kali dimana asset pricing itu bisa bubbled dan katanya greenspan "irrational exuberance"..
dulu tahun 2001 jamanya dotcom, asset persh dotcom yang gak punya profit , setelah publik bisa punya forward P/E ratio 200 kali ! pasar naik setahun terakhir sebelum hancur. tahun 2002-2006 ada lagi bubble di asset pricing land value di AS dan Yurep yang menyebabkan subprime mortgage crisis, again tahun 2007 hancur lebur/crash. tahun 2008, mulai lagi asset commodity bubble sebagai akibat dollar inflation (dari pertengahan 2007) yang nantinya akan bernasib sama. Sama seperti dotcom, pemainya juga sama. Bedanya di commodity market skrg, traders memanfaatkan regulation loophole di ICE commodity futures (london) dan mungkin juga di Dubai Mercantile Exchange. Problemnya kata mereka, terlalu banyak pension fund yang spekulasi passive index di commodity market dan menggunakan strategi calendar spread. Coba search "john mauldin" paper, saya juga dapat internal review dari salah satu investment bank di AS kalau mereka juga ketakutan. Sebenarnya, saat ini banyak supply yang bahkan tidak bisa dijual. Welcome to Irrational Market. teori laizzes-farre itu bisa jalan cuman jika ada very strict regulation. Solusi yang disodorkan para trader untuk mencegah asset bubble di commodity pricing adalah increasing margin requirement. thx, carlos --- In ekonomi-nasional@yahoogroups.com, "Sang" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Ini yg saya malah makin bingung sekarang-sekarang ini.... > > Liberalisasi segalanya sepertinya bukannya bikin harga makin murah, > makin efisiensi dari segi produksi, bukannya makin efektif > distribusi barang... tapi kok segalanya makin tidak karu-karuan... > Mulai dari terigu, gula, beras, minyak sayur dll > > Minyak bumi yg dikonversi jadi BBM kok bisa jadi naik melambung > tinggi dipasaran global? padahal sekarang sistem laissez faire > liberalisasi perdagayang yg semestinya makin efisien dalam hal cost > produksi, makin efektif dll... > > Kok jadinya terbalik kearah sebaliknya... harga bukannya jadi rendah > karena persaingan bebas.. bukannya makin mampu dijangkau semua > kalangan, malah makin menggila bergerak ke 150$ dollar... dan yg > untung malahan investor , penanam modal dan pedagang besar.. > > Dan yg menderita pasti orang-orang kecil dgn penghasilan pas- pasann.. > > Kenapa dgn sistem kapitalistik liberalisasi sekarang harga malahan > bukannya makin efisien malah makin menggila? > > jawaban utama saya yakin bukan tersebab kelangkaan dan permintaan > tinggi....produk global cukup kok! > > Mohon penjelasan bagi ahli kita yg punya pengetahuan soal ini... > > > Sang >