Gimana kalau orasi ini diterjemahkan dan dikirim ke Bush?

wassalam.
Ari

On Thu, 20 Sep 2001, Nenny Babo wrote:

>   -----------------
>  AS 'Alaihis-Salam
>   -----------------
> 
>    Penulis: Emha Ainun Nadjib *
>  
>  
>     detikcom - Begitu 4 pesawat itu menghancurkan gedung kembar WTC,
>     restorasi bangunan Pentagon, meskipun yang di Pensylvania meleset
>     yang pertama-tama di-recover oleh William Bush, presiden AS,
>     bukan kerugian fisik dan banyaknya korban jiwa melainkan citra
>     bahwa Amerika Serikat adalah identik dengan demokrasi. Bush
>     langsung berpidato dan sibuk berfilsafat bahwa "kamikaze"
>     sedahsyat apapun bisa menghancurkan gedung-gedung, namun tidak
>     akan bisa menyentuh fundamen negara Amerika Serikat, yakni makna
>     demokrasi.
>  
>     Alhasil, AS adalah demokrasi, maka serangan kepada AS adalah
>     serangan kepada demokrasi. Demokrasi adalah  "agama" satu-satunya
>     yang sah di abad 20-21 ini, maka siapa menyerang "agama" itu
>     pasti iblis, "evil" demikian Bush  menyebutnya. Pokoknya siapa
>     saja yang memusuhi AS, pasti salah, pasti orang  jahat, pasti anak
>     turunnya setan. Bahkan seandainya di abas 20-21 ini Tuhan masih
>     memperkenankan ada Nabi, tak pelak lagi pasti  orang Amerika
>     Serikat. Bisa jadi setiap presiden AS adalah Nabi yang
>     bergantian, karena setiap sabdanya pasti menjadi  kiblat "ibadah"
>     dan perilaku semua orang di muka bumi. Coba, kalau orang Islam
>     menyebut Nabi, misalnya Sulaiman atau Musa,  pasti pakai
>     "alaihissalam," disingkat AS.
>  
>     Seandainya Bush mengerti cara berpikir sufisme, dia bisa lebih
>     nggaya lagi dengan menyatakan rasa syukur kepada Tuhan yang telah
>     memberi kesempatan kepada AS untuk lebih meningkat kemuliaannya
>     di muka bumi; juga berterima kasih kepada  setan-setan pembajak,
>     bahwa gara-gara pengorbanan setan-setan itu maka makin tampak
>     bahwa Amerika Serikat adalah "Nabi" dunia ultramodern. Kalau
>     tidak ada kegelapan, cahaya tidak menonjol  perannya. Kalau tidak
>     ada iblis setan, malaikat dan manusia tidak  tampak kemuliaannya.
>     Kalau tidak pembajak penghancur WTC, tidak terasa sucinya Amerika
>     Serikat.
>  
>     Seluruh pers di muka bumi sekarang harus memuat sebuah cara
>     berpikir, yang meskipun berputar-putar entah sampai mana, tapi
>     kesimpulannya begini: Tuhan telah mentakdirkan diciptakannya
>     manusia-manusia baik dan mulia, contohnya pemerintah Amerika
>     Serikat dengan segala jaringannya. Dan agar kehidupan di bumi ini
>     bisa hangat oleh dialektika antara yang baik dengan yang buruk,
>     maka Tuhan juga telah mentakdirkan diciptakannya makhluk-makhluk
>     yang jahat, buruk dan dungu alias goblog,  yang suka iseng dan
>     tanpa sebab apa-apa menghabiskan waktunya untuk mempelajari
>     segala yang diketahui oleh pilot-pilot, kemudian membunuh dirinya
>     dengan mengambil-alih kendali pesawat dan menabrakkannya di
>     gedung-gedung.
>  
>     Satu-satunya kepandaian para setan teroris itu adalah
>     ketepatannya menghitung segala yang  bersangkutan dengan
>     lalulintas udara di Amerika Serikat. Serta keberaniannya
>     melakukan serangan ke tiga sasaran pokok.
>     Gedung Putih sebagai sasaran politik. Pentagon sasaran militer.
>     Dan WTC sasaran ekonomi. Tentu karena iblis juga punya wawasan
>     intelektualisme  bahwa ada supra-kekuasaan yang telah dan
>     sedang memperbudak  seluruh penduduk bumi, yang mencuci otak
>     ummat manusia dengan konsep yang mereka sebut globalisasi, yang
>     membohongi mereka secara ideologis, memperbudak secara ekonomi
>     dan menekan secara  sangat halus secara politik.
>  
>     Kalau Anda menjadi presiden Indonesia, Anda pasti  tahu itu, tapi
>     daripada melakukan perlawanan jangka panjang  yang memerlukan
>     partisipasi komprehensif dari semua pihak tak hanya secara
>     nasional tapi juga internasional mending waktu 5 tahun
>     kepresidenan Anda pakai untuk berdagang dan menjaga nama baik
>     dalam atmosfir globalisasi itu. Masalahnya sekarang adalah siapa
>     gerangan yang berani menyerang Amerika Serikat?
>  
>     Jawabannya: harus orang Islam. Gampang nanti dicarikan dari
>     sisi jaring negara-negara teroris yang sebelah mana: bisa ekstremis
>     Palestina, bisa anak buahnya Saddam Husein, atau siapa tahu
>     Gaddafi dan Iran diam-diam masih punya dendam. Dan yang paling
>     masuk akal tentulah Osamah ibn Laden. Masuk akal dari sudut
>     finansial, jaringan, militansi dan kecenggihan modernnya. Perarl
>     Harbour seri-II ini adalah peluang besar bagi AS untuk semakin
>     meluluh-lantakkan  citra Islam di dalam sejarah. Sekarang
>     perusakan citra Islam tidak hanya bisa dilakukan melalui wacana
>     keilmuan dan produk budaya, tapi ada bahan yang lebih cespleng.
>     Seandainyapun peristiwa 11 September 2001 itu adalah soal
>     intern AS, tetap harus dicarikan keterkaitannya dengan
>     ketidakbenaran Islam dalam kehidupan.
>  
>     Semua korban peristiwa dahsyat beberapa hari yang lalu. itu
>     tentulah tidak punya kewajiban untuk ditimpa bencana seperti itu.
>     Kita doakan mereka masuk sorga tanpa dihisab oleh Allah. Mudah-
>     mudahan pengorban mereka itu berbuah bagi perbaikan kesadaran
>     dunia baru di masa yang akan datang. Dan tentu saja, jangankan
>     menabrakkan pesawat ke gedung yang dihuni puluhan ribu manusia.
>     Sedangkan tidak mau tersenyum kepada tetangga saja suatu dosa.
>     Orang memukul orang pasti dosa, tapi ndilalah-nya di dunia ini
>     hampir tidak ada orang yang tiba-tiba saja memukul orang tanpa
>     sebab apa-apa. Para pembajak yang menabrakkan pesawat ke gedung
>     tinggi itu terlalu hebat untuk disebut orang iseng, terlalu
>     perfect langkahnya untuk disebut orang jahat bawaan lahir, dan
>     terlalu canggih technological fight-nya untuk disebut orang gila.
>  
>     Tentu ada sebab yang panjang yang mendalam yang
>     melatarbelakanginya. Betapa arif pimpinan Hamas Syekh Ahmad Yasin
>     yang berkata: Sekarang saatnya Amerika Serikat menilai kembali
>     posisinya di hadapan makhluk seluruh dunia.
>     ------------------------------
>     * Kolumnis dan Budayawan
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> ---------------------------------------------------------------------
> Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
> Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
> Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id
> 
> 


---------------------------------------------------------------------
Mulai langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Stop langganan: kirim e-mail ke [EMAIL PROTECTED]
Archive ada di http://www.mail-archive.com/envorum@ypb.or.id

Kirim email ke