Disaat Hati Tergores

By: Muhamad Agus Syafii

Sore fajar menyingsing. di Rumah Amalia temaram. Langit terlihat memerah. Sosok 
laki-laki terbilang muda, sebagai kepala rumah tangga tentunya selalu berharap 
untuk tegar dan kuat. Ia bertutur, dirinya ingin selalu tegar dan kuat dalam 
menjalani hidup, namun kehilangan istri dan anak disaat berturut-turut sungguh 
membuat hatinya tergores luka dan perih. Air matanya menetes. dirinya hampir 
kehilangan kekuatan hidup. Kisah itu diawali dengan pernikahannya yang 
sederhana.  Kehidupan rumah tangga penuh kebahagiaan, restu kedua orang tua, 
sahabat kerabat dan teman-teman selalu menghiasi bahtera rumah tangganya. 
Sekalipun orang tuanya menawarkan untuk tinggal bersama, dengan ketulusan hati 
mereka berdua sepakat untuk hidup mandiri sekalipun harus tinggal dipetakan 
rumah yang sempit.  Alhamdulillah, pernikahannya benar-benar membawa berkah 
bagi dirinya dan istri. Rizki mengalir begitu berlimpah. Kondisi makin membaik 
sehingga bisa mempunyai rumah mungil
 sederhana.

Allah seperti melimpahkan begitu banyak anugerah, istrinya hamil. Sekalipun 
dalam keadaan hamil, istri memilih untuk tetap bekerja. diusia kandungan sudah 
tua istri mengambil cuti. Beberapa hari mengambil cuti perutnya terasa mulas 
bergegas dibawa ke rumah sakit. Sesampai rumah sakit sudah mencapai bukaan 
kelima hingga bayinya terlahir dengan selamat tanpa harus operasi. Kebahagiaan 
terpancar diwajah. Kehadiran sang buah hati adalah kebahagiaan dirinya, istri 
dan kedua keluarga besar.  Sampai satu pagi disaat dirinya hendak ke kantor 
terdengar suara teriakan keras istrinya. Ia berlari menuju kamar, terlihat 
wajah sang istri kesakitan kesulitan bernapas.  Ia berlari kencang dengan 
membopong tubuh istrinya dimasukkan ke dalam mobil menuju rumah sakit. Tiada 
henti memohon kepada Allah agar istri diselamatkan.  Namun Allah punya rencana 
lain. Dokter menyatakan nyawa istrinya sudah tidak tertolong lagi. Air matanya 
meleleh membasahi pipi bersimpuh dilantai
 rumah sakit. hatinya menjerit. "Ya Allah, betapa berat cobaan hidup ini!"

Disaat kehilangan istri, setiap kali melihat wajah bayi mungilnya tak ingin 
membuat anaknya yang sudah kehilangan ibu juga kehilangan ayahnya yang terus 
terpuruk. Diasuh bayi itu dengan kebahagiaan. Di rumah jika ia pergi ke kantor, 
bayinya diasuh oleh baby sister yang sudah berpengalaman. Hari-harinya berlalu 
begitu cepat, luka dihati akibat kehilangan istri belumlah sembuh. Hampir 
setiap hari selalu menggendong bayinya yang lucu. Siang itu ia sang buah hati 
tertidur lelap dipangkuannya, dengan berhati-hati menaruhnya di dalam tempat 
tidur. Selepas sholat dzuhur bagaikan tersambar petir disiang hari. Betapa 
shock dirinya bayi bungil dan lucu sudah tak bernapas lagi. Putrinya meninggal 
dunia sebulan setelah ibundanya. Oleh dokter disebutnya akibat SIDS, Sudden 
Infant Death syndrome atau Sindroma kematian bayi mendadak. Ia raih bayinya, 
ditimang dan dicium pipinya dengan menjerit histeris. Ya Allah, Engkau ambil 
istriku! Sekarang Engkau ambil juga
 putriku!" dipeluk erat sambil memanggil namanya, ia berharap anaknya akan 
bangun namun tubuh mungil itu tetap diam membisu.  Disaat itulah dirinya 
benar-benar hancur dan terpuruk. Allah membimbing dirinya, agar lebih 
mendekatkan diri kepadaNya. Sekaranh justru ada kerinduan untuk senantiasa 
dekat dengan Allah. Alhamdulillah melalui Rumah Amalia ia bisa berbagi dan ia 
menyadari  lebih banyak orang yang lebih menderita daripada dirinya.

--
Sahabatku, aminkan doa ini agar kita diberi kekuatan & keikhlasan menerima 
ketetapan Allah. "Ya Allah, Engkaulah Sumber Kebahagiaan kami. Tolonglah kami, 
kuatkan kami dg cintaMu, menjadi sadar akan cinta kami, kehilangan kami, 
kedukaan kami, mengatasi perasaan marah, kecewa, luka perih dihati, agar kami 
rela menerima ketetapanMu yg membentuk pribadi kami menjadi lebih kuat & sabar 
dlm menjalani kehidupan ini"

Wassalam,
Muhamad Agus Syafii
--
Sahabatku yang "single" ingin segera menikah. Jangan berputus asa, memohonlah 
pd Allah maka Allah akan kirimkan jodoh yg terbaik dari sisiNya untuk anda. 
yuk..hadir di kegiatan "Secercah Harapan Untuk Amalia (CERIA)", Ahad, 15 April 
2012. Jam 8 s.d 12 pagi di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi dlm 
bentuk buku bacaan, DVD IPTEK, baju baru, peralatan sekolah, paket sembako, 
konsumsi silahkan kirimkan ke Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 
Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat 
berarti bagi kami. Info: agussya...@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431, 
http://agussyafii.blogspot.com/

Kirim email ke