inilah yang disebut pemodelan. barangnya bisa berupa apapun, lampu, 
kulkas, motor, komputer, etc. tetapi untuk mempermudah tujuan kita 
(dalam hal ini menghitung arus dan tegangannya) benda-benda itu 
dimodelkan dengan rangkaian yang terdiri hanya dari R, L dan C. 
karena pada kenyataanya ini semua hanya idealisasi. misal kapasitor 
yang kita beli di pasaran sebenarnya mengandung sifat R dan L juga 
selain sifat C yang dominan. 

jadi dari 3 jnis komponen "ideal" yang kita tahu (R,L,C) hanya L, C 
saja yang menyebabkan cos PHI. Tapi lagi-lagi ini hanya benar untuk 
beban liniar.

beban tidak linear contohnya peralatan elektronik. contoh dioda, 
komponen ini secara ideal di modelkan sebagai switch 1 arah. tapi 
ternyata jika dia disusun sebagai penyearah dengan filter C yang di 
beri beban R murni. maka cos phi max sistem ini sekitar 0.7 lagging 
(tertinggal) padahal biasanya kalau beban R-C (tanpa dioda 
penyearah) cos PHI-nya leading (mendahului)

semoga makin penasaran. :-)

wassalam 
yorga

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "muslim_fis" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 1.Induktor bisa menyebabkan timbulnya sudut PHI,kapasitor juga 
ya?   
> Kenapa sih di buku-buku yang aku baca, selalu dua komponen 
elektonika 
> itu yang selalu disinggung, apa komponen yang lain gak bisa 
> menimbulkan sudut PHI? Apa sebabnya? 
> 2. Di buku juga disebutkan rumus faktor daya adalah pf=V*I cos 
PHI : 
> V*I Katanya tadi faktor daya itu cos PHI,kalau dengan rumus itu 
> gimana kita mau ngitung faktor daya? 
> 3. Kalau di alat-alat listrik rumah kita sudah ada kapasitor yang 
di 
> pasang paralel. Kenapa ada alat hemat listrik yang di jual di 
> pasaran? Apa alat hemat itu bukan berupa kapasitor? lalu berupa 
apa?
> Bantu ya bingung nihhhhh
> 
> 
> --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "Rudy Irianto" <rud_ir@> 
> wrote:
> >
> > Pada rangkaian listrik untuk rangkaian Arus bolak-balik atau AC, 
> beban 
> > yang terpasang yang berupa impedansi, bukan hanya berupa 
resistansi 
> > murni, ada juga  beban tersebut adalah berupa induktor atau 
> kapasitor. 
> > Sebagai contoh untuk induktor adalah motor listrik (seperti 
> digunakan 
> > pada motor penggerak kipas angin, pendingin ruangan, balast 
lampu 
> neon 
> > dll), dan impedansinya (idealnya, dengan mengabaikan resistansi 
> akibat 
> > gulungan induktor R=rho L/A) adalah jwL dan j adalah bilangan 
> > imajiner. Nah dari sinilah maka timbul istilah faktor daya atau 
> power 
> > factor, yang dinyatakan dengan cos phi. Phi atau sudut yang 
timbul 
> > akibat adannya induktor itu menyatakan perbadaan sudut antara 
> tegangan 
> > dan arus pada beban. Pada beban induktif, arus laging atau 
> tertinggal 
> > terhadap tegangan.
> > Begitu pula sebaliknya pada beban kapasitif, arus leading atau 
> > mendahului tegangan.
> > Cos phi ini menyebakan rugi daya beban, yang seharusnya energi 
> listrik 
> > tersebut sepenuhnya untuk energi gerak pada motor listrik 
misalnya, 
> > ada sebagian energi yang berubah menjadi energi panas
> > Alat ukurnya adalah cos phi meter.
> > Kalo mau tau besarnya cos phi, ukur dengan Volt meter, 
amperemeter 
> dan 
> > wattmeter, tentunya meter-meter tersebut untuk arus bolak-balik.
> > terus itung deh pake rumus untuk menentukan faktor daya.
> > Pada alat-alat listrik rumahan, misalnya balast lampu neon 
biasanya 
> > sudah tertera pada balast tersebut, misalnya cos phi=0.8.Begitu 
> juga 
> > pada motor pompa air.
> > Alat yang digunakan untuk mengkompensasi atau mengurangi efek 
dari 
> cos 
> > phi ini adalah cos phi compensator. Lalu, karena biasanya beban 
> pada 
> > alat-alat rumah tangga adalah beban induktif, maka yang 
> mengkompensasi 
> > adalah beban kapasitif. Yaitu dengan memasang paralel beban 
> induktif 
> > tersebut dengan sebuah kapasitor. Besarnya nilai kapasitansi 
> tentunya 
> > harus dihitung, agar tidak terjadi leading arus terhadap 
tegangan. 
> Ini 
> > juga menimbulkan rugi daya juga.Yang mengakibatkan cos phi 
berharga 
> > negatif.
> > Idealnya nilai cos phi adalah 1. Sehingga daya nyata sama dengan 
> daya 
> > aktif.
> > Kalau mau lihat, coba bongkar rumah lampu neon 20W atau 40W yang 
> > mereknnya terkenal, misalnya philips. Biasanya didekat balast 
ada 
> > sebuah Kapasitor 2,2uF atau 4,7uF untuk tegangan AC 240V atau 
400V, 
> > bentuknya kotak dan cukup besar. Jadi balast tersebut telah 
> > terkompensasi oleh sebuh kapasitor. 
> > 
> > Pada mesin-mesin industri, yang biasanya berupa motor listrik 
yang 
> > jumlahnya banyak,cos phi kompensator menjadi adalah alat yang 
> sangat 
> > penting. Hal ini untuk menghidari rugi-rugi daya yang 
mempengaruhi 
> > ongkos produksi akibat dari pembayaran biaya pemakaian listrik.
> > 
> > 
> > --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "muslim_fis" 
<muslim_fis@> 
> > wrote:
> > >
> > > Assalamualaikum Wr. Wb.
> > > HaiĀ…bro, para ahli fisika, diskusi yuk!? Aku ada masalah 
tentang 
> > factor 
> > > daya, sebenarnya apa sich factor daya tuh dalam bahasa kita? 
> Kalau 
> > > dalam buku dikatakan bahwa factor daya adalah perbandingan 
antara 
> > daya 
> > > aktif atau daya nyata dengan daya tampak. Itu kan rumus bukan 
> > > pengertian. Trus yang dimaksud dengan daya aktif atau daya 
nyata 
> tuh 
> > > apa? Juga apa itu daya tampak? Kalau dalam alat2 listrik yang 
> kita 
> > > pakai di rumah kita gimana tuh cara ngitung factor dayanya? 
Ada 
> yang 
> > > bisa njelasin lebih detail?
> > >
> >
>









===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/ 
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : 
                     <[EMAIL PROTECTED]> 
===============================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke