sebenarnya perhitungan cos PHI dengan mengukur beda sudut fasa 
antara arus dan tegangan hanya valid jika bentuk tegangan dan arus 
sama-sama sinusoid. kalau mengandung freq harmonis (dan celakanya 
ini yang merupakan kejadian sehari-hari) perhitungannya menjadi 
lebih rumit. karena kita musti memperhitungkan juga pengaruh freq2 
harmonik-nya. Beban elektronik seperti komputer memiliki karakter 
non-linear. berbeda dengan beban konvensional seperti lampu atau 
motor (yang ada di dalam pompa, mixer, blender, mesin cuci, ac, 
kompressor, etc)

selain itu saya pernah mengukur beban listrik dirumah ternyata cos 
PHI-nya tidak terlalu buruk. sekitar 0.95 s.d. 0,98.(beban utama 
adalah lampu)

lalu saya ingin mengoreksi sedikit pernyataan mas rudi tentang lampu 
pijar. benar lampu pijar merp sumber cahaya yang sangat tdak 
efisien, karena 95-98% menjadi panas. tapi walaupun kawat wolfram 
digulung dan dipilin seperti itu, tetapi impedansi terhadap freq 
jala-jala 50Hz bisa dibilang murni resistif (I have measured it). 
jadi cos PHI 0,5 itu mungkin terjadi pada freq sumber yang sangat 
tinggi (yg pada kenyataannya tidak pernah ada)

yang cos PHI-nya rendah justru adalh lampu TL murah yang di jual di 
indonesia. karena sering kalli kapasitor-nya tidak dipasang oleh 
penjual. (atau kalau pun terpasang dari sono-nya, kadang2 ada 
penjual yang sengaja mencopotnya untuk dijual terpisah)
Jadi ti ati aja kalo beli barang :-)

wassalam
yorga

--- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "Rudy Irianto" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> coba liat kembali persamaan Maxwell, biasanya pada bahasan 
mengenai 
> sebuah kawat konduktor itu dapat mengandung resistor, induktor dan 
> kapasitor.
> 
> Misalnya untuk induktor.
> Kemudian ambil arusnya adalah arus AC i = I sin(wt+tetha) atau 
dalam 
> bentuk imajinernya i=I e ^j(wt+tetha)
> Terus gunakan persamaan Faraday dari persamaan maxwell
> v=d Phi/dt
> atau v = L di/dt degan induksi diri
> masukkan i=I e^j(wt+tetha)
> diperoleh v=jwLi
> Gunakan perhitungan dari persamaan imajiner kebentuk polar.
> Dari sini bisa terlihat sudut positif 90 derajat antara i dan v.
> 
> Menghitungnya:
> Daya reaktif harus diketahui satuannya VAR (Volt Ampere Reaktif)
> alatnya adalah VAR meter
> Daya aktif harus diketahui satuannya Watt tentunya dengan wattmeter
> kmudian watt dibagi VAR diperoleh cos phi.
> 
> Alat hemat listrik di pasaran ditujukan untuk kompensasi juga, 
> karena beberapa alat rumahan tidak disertai kapasitor kompensator.
> Misal, mesin mixer, lampu pijar (kawat wolframnya dibuat seperti 
> induktor, cos phinya sekitar o.5, termasuk lampu paling boros 
energi)
> 
> --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "muslim_fis" 
> <muslim_fis@> wrote:
> >
> > 1.Induktor bisa menyebabkan timbulnya sudut PHI,kapasitor juga 
> ya?   
> > Kenapa sih di buku-buku yang aku baca, selalu dua komponen 
> elektonika 
> > itu yang selalu disinggung, apa komponen yang lain gak bisa 
> > menimbulkan sudut PHI? Apa sebabnya? 
> > 2. Di buku juga disebutkan rumus faktor daya adalah pf=V*I cos 
> PHI : 
> > V*I Katanya tadi faktor daya itu cos PHI,kalau dengan rumus itu 
> > gimana kita mau ngitung faktor daya? 
> > 3. Kalau di alat-alat listrik rumah kita sudah ada kapasitor 
yang 
> di 
> > pasang paralel. Kenapa ada alat hemat listrik yang di jual di 
> > pasaran? Apa alat hemat itu bukan berupa kapasitor? lalu berupa 
> apa?
> > Bantu ya bingung nihhhhh
> > 
> > 
> > --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "Rudy Irianto" 
<rud_ir@> 
> > wrote:
> > >
> > > Pada rangkaian listrik untuk rangkaian Arus bolak-balik atau 
AC, 
> > beban 
> > > yang terpasang yang berupa impedansi, bukan hanya berupa 
> resistansi 
> > > murni, ada juga  beban tersebut adalah berupa induktor atau 
> > kapasitor. 
> > > Sebagai contoh untuk induktor adalah motor listrik (seperti 
> > digunakan 
> > > pada motor penggerak kipas angin, pendingin ruangan, balast 
> lampu 
> > neon 
> > > dll), dan impedansinya (idealnya, dengan mengabaikan 
resistansi 
> > akibat 
> > > gulungan induktor R=rho L/A) adalah jwL dan j adalah bilangan 
> > > imajiner. Nah dari sinilah maka timbul istilah faktor daya 
atau 
> > power 
> > > factor, yang dinyatakan dengan cos phi. Phi atau sudut yang 
> timbul 
> > > akibat adannya induktor itu menyatakan perbadaan sudut antara 
> > tegangan 
> > > dan arus pada beban. Pada beban induktif, arus laging atau 
> > tertinggal 
> > > terhadap tegangan.
> > > Begitu pula sebaliknya pada beban kapasitif, arus leading atau 
> > > mendahului tegangan.
> > > Cos phi ini menyebakan rugi daya beban, yang seharusnya energi 
> > listrik 
> > > tersebut sepenuhnya untuk energi gerak pada motor listrik 
> misalnya, 
> > > ada sebagian energi yang berubah menjadi energi panas
> > > Alat ukurnya adalah cos phi meter.
> > > Kalo mau tau besarnya cos phi, ukur dengan Volt meter, 
> amperemeter 
> > dan 
> > > wattmeter, tentunya meter-meter tersebut untuk arus bolak-
balik.
> > > terus itung deh pake rumus untuk menentukan faktor daya.
> > > Pada alat-alat listrik rumahan, misalnya balast lampu neon 
> biasanya 
> > > sudah tertera pada balast tersebut, misalnya cos 
phi=0.8.Begitu 
> > juga 
> > > pada motor pompa air.
> > > Alat yang digunakan untuk mengkompensasi atau mengurangi efek 
> dari 
> > cos 
> > > phi ini adalah cos phi compensator. Lalu, karena biasanya 
beban 
> > pada 
> > > alat-alat rumah tangga adalah beban induktif, maka yang 
> > mengkompensasi 
> > > adalah beban kapasitif. Yaitu dengan memasang paralel beban 
> > induktif 
> > > tersebut dengan sebuah kapasitor. Besarnya nilai kapasitansi 
> > tentunya 
> > > harus dihitung, agar tidak terjadi leading arus terhadap 
> tegangan. 
> > Ini 
> > > juga menimbulkan rugi daya juga.Yang mengakibatkan cos phi 
> berharga 
> > > negatif.
> > > Idealnya nilai cos phi adalah 1. Sehingga daya nyata sama 
dengan 
> > daya 
> > > aktif.
> > > Kalau mau lihat, coba bongkar rumah lampu neon 20W atau 40W 
yang 
> > > mereknnya terkenal, misalnya philips. Biasanya didekat balast 
> ada 
> > > sebuah Kapasitor 2,2uF atau 4,7uF untuk tegangan AC 240V atau 
> 400V, 
> > > bentuknya kotak dan cukup besar. Jadi balast tersebut telah 
> > > terkompensasi oleh sebuh kapasitor. 
> > > 
> > > Pada mesin-mesin industri, yang biasanya berupa motor listrik 
> yang 
> > > jumlahnya banyak,cos phi kompensator menjadi adalah alat yang 
> > sangat 
> > > penting. Hal ini untuk menghidari rugi-rugi daya yang 
> mempengaruhi 
> > > ongkos produksi akibat dari pembayaran biaya pemakaian listrik.
> > > 
> > > 
> > > --- In fisika_indonesia@yahoogroups.com, "muslim_fis" 
> <muslim_fis@> 
> > > wrote:
> > > >
> > > > Assalamualaikum Wr. Wb.
> > > > HaiĀ…bro, para ahli fisika, diskusi yuk!? Aku ada masalah 
> tentang 
> > > factor 
> > > > daya, sebenarnya apa sich factor daya tuh dalam bahasa kita? 
> > Kalau 
> > > > dalam buku dikatakan bahwa factor daya adalah perbandingan 
> antara 
> > > daya 
> > > > aktif atau daya nyata dengan daya tampak. Itu kan rumus 
bukan 
> > > > pengertian. Trus yang dimaksud dengan daya aktif atau daya 
> nyata 
> > tuh 
> > > > apa? Juga apa itu daya tampak? Kalau dalam alat2 listrik 
yang 
> > kita 
> > > > pakai di rumah kita gimana tuh cara ngitung factor dayanya? 
> Ada 
> > yang 
> > > > bisa njelasin lebih detail?
> > > >
> > >
> >
>








===============================================================
**  Arsip          : http://members.tripod.com/~fisika/ 
**  Ingin Berhenti : silahkan mengirim email kosong ke : 
                     <[EMAIL PROTECTED]> 
===============================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/fisika_indonesia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke