aku sempat geli membaca thread ini; saran saya, ambil saja sisi positifnya; anggap diskriminasi ini sebagai motivasi anda utk bs menukar motor anda dgn mobil, sekarang giliran anda utk bs membuktikan kalau andapun -sbg pengguna motor- juga mampu beli mobil kalau memang anda mau, why not?
alternatif lain; emang tempat belanja cuma di mall saja? kan masih banyak pasar tradisional, kalau anda tinggal di surabaya, pasar tradisional macam pasar atom itu juga nyaman kok, walaupun parkir mobil disana lumayan susah, disini parkir motor lebih mudah, namun kayaknya lebih banyak pengunjung yg bawa mobil, 'hebsatnya' yg bawa mobil nggak merasa mereka didiskriminasi oleh pihak pengelola pasar. apakah ini ada kaitannya dgn rasa inferioritas? --- In Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com, "msitombuk" <msitom...@...> wrote: > > Sebagai seorang warga Jakarta, saya sangat bangga dengan Ibukota tercinta > ini. Selalu menjadi tempat kontrovesial, standar daerah untuk membangun dan > selalu terbuka terhadap perubahan, kota jakarta!. > Namun apa yang disandang Jakarta masih sangat jauh bila melihat kota > metropolitan sekelas Washinton DC, Tokyo, bahkan tetangga kecil kita > Singapura. > Infrastruktur yang terus diupdate tidak serta merta mengurangi masalah. > Misalnya pemindahan parkir motor di stasiun Gambir. Pemindahan yang terkesan > memaksa itu cenderung mempersulit penggunanya. Parkir motor di Gambir tidak > memperhatikan pelayanan kepada konsumennya. > Kesan yang tertangkap adalah mempermudah para pengguna mobil -yang memang > tarif parkirnya lebih mahal, untuk akses ke stasiun, pool damri (bandara, > maupun lampung). > Pengguna motor hanya dianggap sebagai penambah masalah disamping penambah > pendapatan. Mengapa demikian? Pengendara motor disuruh berjalan kaki lebih > jauh lagi baik ke dan dari stasiun, pool damri. Bila memang hanya sendiri, > pasti akan mengurangi 'gerutu'an ini. Namun sebaliknya akan menambah gerutu > bila ditambah barang bawaan plus anggota keluarga. Dimankah pelayanan dari > pengelola parkir di Gambir? > Berharap ada tanggapan dari pembaca, atau stakeholder yang ada. Terima kasih. >